Samsung Siapkan Galaxy A77, Seri A7x Bangkit Lagi?

- Galaxy A77 muncul di Geekbench dengan chipset baru dan spesifikasi menarik.
- Strategi Samsung menghidupkan kembali seri A7x untuk mengisi celah antara A5x dan S FE.
- Kemunculan Galaxy A77 memberi dampak langsung pada struktur dalam jajaran produk Samsung, terutama pada Galaxy A57 dan Galaxy S FE.
Samsung tampaknya akan menghidupkan kembali salah satu seri yang sempat hilang dari radar yaitu seri Galaxy A7x. Setelah terakhir merilis Galaxy A73 pada 2022, seri ini tidak pernah mendapat penerus sehingga membuat banyak pengguna beranggapan bahwa Samsung sengaja menghentikannya. Namun, kemunculan perangkat baru di database Geekbench mulai menunjukkan tanda bahwa strategi tersebut perlahan berubah. Perangkat tersebut diyakini sebagai Samsung Galaxy A77.
Kembalinya seri A7x jelas memunculkan banyak pertanyaan mengenai arah strategi Samsung di segmen smartphone menengah atas. Selama beberapa tahun terakhir, seri Galaxy A5x menjadi andalan utama perusahaan. Sementara, Galaxy S FE menyasar segmen flagship yang harganya masih terjangkau. Meski bocoran ini belum resmi dan masih berstatus rumor, berikut adalah gambaran spesifikasi Samsung Galaxy A77 yang muncul dalam daftar Geekbench.
1. Galaxy A77 muncul di Geekbench menggunakan chipset baru

Kemunculan Galaxy A77 di Geekbench mengungkap sejumlah detail menarik mengenai spesifikasi dasarnya. Galaxy A77 diketahui bakal menjalankan Android 16, menggunakan RAM 8GB, dan memakai chipset yang konon kabarnya masih satu keluarga dengan Exynos 2400 dan 2400e. Meski begitu, konfigurasi clock-nya lebih rendah dari kedua chipset tersebut, sehingga besar kemungkinan Samsung menggunakan varian lower-bin yang disesuaikan untuk kelas menengah atas. Pendekatan ini membuat Galaxy A77 tetap bertenaga meski tidak masuk kategori flagship.
Chipset tersebut memiliki konfigurasi CPU yang terdiri dari 3-prime core 2,78GHz, 3-performance core 2,3GHz, dan 4-efficiency core hingga 1,82GHz. Kombinasi ini menjadikannya tetap sebagai chipset deca-core. Hanya saja, kinerjanya lebih terkontrol dibanding Exynos 2400 reguler. Jika benar menggunakan desain seperti ini, Samsung bisa menekan biaya produksi sambil tetap menawarkan performa yang kompetitif. Hal ini juga mengindikasikan bahwa perusahaan ingin memanfaatkan stok chipset yang tidak masuk standar flagship, tetapi masih sangat layak digunakan.
2. Apa strategi Samsung menghidupkan kembali seri A7x?

Bangkitnya seri A7x membuat banyak pihak mempertanyakan tujuan Samsung menghadirkan seri yang sudah "mati suri" selama hampir 3 tahun. Dalam dua generasi terakhir, Samsung terlihat lebih fokus pada seri A5x yang menjadi tulang punggung di pasar midrange global. Namun, meningkatnya persaingan di segmen menengah atas mungkin membuat Samsung merasa perlu kembali menyiapkan model yang bisa mengisi celah antara A5x dan S FE. Galaxy A77 bisa menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut.
Selain itu, penggunaan chip lower-bin dari keluarga Exynos 2400 bisa menjadi strategi pemanfaatan sumber daya smartphone yang lebih efisien. Jika Samsung memiliki chipset yang tidak memenuhi standar untuk digunakan pada flagship Samsung atau seri FE, maka menempatkannya di seri A7x adalah alasan yang masuk akal. Strategi semacam ini memungkinkan Samsung menawarkan performa tinggi tanpa harus memproduksi chipset baru. Dengan demikian, mereka bisa bersaing lebih agresif dalam harga dan spesifikasi tanpa mengorbankan margin keuntungan.
3. Dampak kemunculan Galaxy A77 terhadap Galaxy A57

Kemunculan Galaxy A77 memberi dampak langsung pada struktur dalam jajaran produk Samsung. Mengutip GSMArena, Rabu (26/11/2025), kedua perangkat ini disebut-sebut akan diperkenalkan bersamaan pada Maret 2026. Apabila Galaxy A77 tidak hadir, Galaxy A57 sebenarnya bisa menempati posisi sebagai model yang menjembatani kelas menengah dan menengah premium berkat peningkatan performanya.
Namun, keberadaan Galaxy A77 membuat Galaxy A57 kembali ditempatkan sebagai mid range utama yang harganya lebih terjangkau. Konfigurasi ini memang membuat struktur lineup Samsung terlihat lebih teratur, tetapi juga berpotensi mengurangi daya tarik A57 bagi pengguna yang mencari sesuatu yang lebih premium. Jika keduanya meluncur dalam waktu yang sama, sorotan publik kemungkinan akan lebih condong ke Galaxy A77 sebagai model baru yang lebih menarik. Sementara itu, Galaxy A57 tetap berperan penting di segmen menengah untuk mendongkrak volume penjualan, tetapi spotlight-nya lebih redup dibanding generasi sebelumnya.
4. Perkiraan harga dan dampaknya ke seri Galaxy S FE

Berdasarkan tren harga Samsung dalam 2 tahun terakhir, Galaxy A77 diperkirakan bakal mengisi rentang harga sekitar Rp6–7 jutaan. Perkiraan ini muncul karena seri A5x saat ini sudah bergerak naik hingga mendekati Rp5 jutaan. Sebagai gambaran, Samsung Galaxy A53 saat rilis pada Maret 2022 dibanderol mendekati Rp6 juta untuk varian 8/128 GB.
Sementara, Galaxy S FE masih menjadi alternatif menarik karena sering turun harga saat promo, bahkan bisa berada di bawah angka tersebut. Melihat kondisi ini, Samsung tentunya perlu menyusun strategi yang jelas agar Samsung Galaxy A77 tidak "memakan" pangsa seri FE. Salah satu caranya adalah menjaga jarak fitur antara Samsung Galaxy A77 dan Galaxy S FE agar tidak terjadi kanibalisasi produk. Jika Samsung Galaxy A77 terlalu mirip dalam hal performa dan harga, pengguna bisa kebingungan dalam menentukan pilihan terbaik. Dalam skenario ideal, A77 akan menjadi perangkat dengan fitur premium di kelas menengah atas, sementara S FE tetap mempertahankan identitas sebagai flagship terjangkau. Keberhasilan segmentasi ini akan menentukan apakah kebangkitan A7x menjadi langkah tepat bagi Samsung.
Munculnya Samsung Galaxy A77 di database Geekbench menjadi petunjuk kuat bahwa Samsung tengah menyiapkan kebangkitan seri A7x. Meski spesifikasi lengkapnya belum diungkap, informasi awal yang beredar mengindikasikan bahwa perangkat ini akan hadir sebagai midrange premium yang memanfaatkan chipset Exynos terbaru. Jika rumor tersebut benar adanya, seri A7x berpotensi kembali menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran Samsung.
Meski begitu, kesuksesan Galaxy A77 akan sangat ditentukan oleh cara Samsung menjaga jarak spesifikasi dan harga antara seri A5x, A7x, dan S FE. Jika tiga seri ini dapat menempati posisinya masing-masing tanpa saling tumpang tindih, Samsung berpeluang memperkuat dominasinya di segmen menengah hingga semi-premium. Menjelang peluncurannya, tentu akan ada lebih banyak bocoran yang mengungkap arah Samsung dalam menghidupkan kembali seri yang pernah populer ini. Akankah Samsung membawa seri A7x kembali menjadi primadona di pasaran?



















