6 Seri HP realme yang Resmi Pensiun dari Pasaran

Rilisnya realme 5 dan realme 5 Pro pada September 2019 menandai berakhirnya era smartphone realme generasi sebelumnya, termasuk realme 3 Pro. Pihak realme telah mengonfirmasi bahwa beberapa model lama tersebut kini resmi pensiun dari pasaran. Keputusan ini bukan karena rendahnya penjualan, melainkan bagian dari strategi perusahaan yang sudah mematangkan rencana penghentian (discontinue) untuk setiap produknya sejak dini.

realme menerapkan prinsip end of life yang berpatokan pada usia perangkat. Pihak eksekutif realme menjelaskan bahwa proses ini sudah direncanakan jauh-jauh hari mulai dari masa produksi hingga perhitungan waktu penghentian. Sebagai perbandingan, realme X dan realme 3 Pro juga dirilis dalam waktu berdekatan, di mana realme X mulai masuk pasar Indonesia pada akhir Juli 2019, sementara realme 3 Pro resmi meluncur pada Mei 2019.

Kala itu, realme 3 Pro hadir dalam dua varian yakni RAM 4 GB/ROM 64 GB seharga Rp2.999.000 dan RAM 6 GB/ROM 128 GB seharga Rp3.699.000. Sementara itu, realme 3 dipasarkan dengan tiga pilihan konfigurasi, yaitu RAM 3 GB/ROM 32 GB seharga Rp1.999.000, RAM 3 GB/ROM 64 GB seharga Rp2.099.000, dan RAM 4 GB/ROM 64 GB seharga Rp2.399.000. Kedua perangkat ini kini tak lagi diproduksi sehingga realme mulai memusatkan perhatian pada pengembangan seri baru.

Sebagaimana diketahui, peluncuran realme 3 Pro tak berselisih jauh dari realme 3. realme 3 lebih dulu hadir di pasar Indonesia pada 12 Maret 2019, disusul oleh varian Pro yang meluncur dua bulan kemudian, tepatnya 8 Mei 2019. Saat itu, realme 3 tampil mengusung desain notch bergaya waterdrop di bagian atas layar IPS berukuran 6,22 inci. Notch mungil berbentuk tetesan air tersebut menjadi wadah bagi kamera depan.

Untuk kebutuhan fotografi, realme 3 mengandalkan dua kamera belakang beresolusi 13MP dan 2MP, sementara kamera depannya memiliki resolusi 13MP untuk hasil selfie yang tajam. Di sektor performa, perangkat ini dipersenjatai chipset MediaTek Helio P60 dan hadir dalam tiga varian memori, yakni RAM 3GB/ROM 32GB, RAM 3GB/ROM 64GB, dan RAM 4GB/ROM 64GB.

Sebagai penopang daya, realme 3 dibekali baterai berkapasitas 4.230mAh yang cukup besar untuk kelasnya. HP ini menjalankan Android 9 Pie dengan antarmuka ColorOS 6, serta hadir dalam dua pilihan warna elegan yaitu Dynamic Black dan Radiant Blue. Saat peluncuran, harga realme 3 dibanderol mulai Rp1.999.000 untuk varian 3/32GB, Rp2.099.000 untuk 3/64GB, dan Rp2.399.000 untuk 4/64GB.

Tak hanya realme 3 series, seri realme X juga tak luput dari kebijakan penghentian produksi. Padahal, penjualan realme X di Indonesia sempat cukup melejit di masanya. Wajar saja, sebab seri ini dulunya merupakan eksperimen flagship realme yang menghadirkan desain dan fitur premium, seperti layar AMOLED serta kamera pop-up yang futuristik.

Melansir Times of India, CEO realme Madhav Sheth secara resmi mengumumkan bahwa seluruh lini realme X series dihentikan produksinya. Ia menjelaskan bahwa seri GT akan menggantikan posisi seri X. Sheth juga menegaskan bahwa realme akan terus menghadirkan smartphone melalui lini lainnya seperti realme C series, realme Narzo series, dan realme seri angka.

Seri realme X sendiri pertama kali debut pada Juli 2019 yang menghadirkan fitur kelas atas dengan harga yang lebih terjangkau. Alasan di balik penghentian seri ini cukup jelas rupanya. realme ingin memperkuat identitas produk unggulan melalui branding yang lebih konsisten. Alih-alih memiliki dua seri flagship yang berpotensi saling bersaing, perusahaan memilih untuk fokus pada seri GT sebagai penerus resmi dari lini flagship mereka.

Saat pertama kali dirilis pada 19 September 2019, realme 5 langsung mencuri perhatian sebagai HP empat kamera pertama dari realme di Indonesia. Berkat konfigurasi kamera utama 12MP, lensa ultra wide-angle, potrait, dan ultra macro, perangkat ini menghadirkan pengalaman fotografi yang menarik di kelas mid-range. Dibekali chipset Snapdragon 665 dan baterai 5.000mAh, realme 5 mampu memadukan performa dan efisiensi daya yang solid.

Namun, masa kejayaan realme 5 tidak berlangsung lama. Pada awal 2020, realme Indonesia resmi menghentikan produksinya dan memperkenalkan realme 5i sebagai penerus. Melansir ANTARA News, keputusan tersebut diambil sebagai langkah penyegaran lini produk agar konsumen mendapatkan peningkatan fitur dengan harga yang lebih kompetitif. Saat itu, realme 5 dijual mulai Rp1.999.000 untuk varian RAM 3GB/ROM 32GB.

Setelah menghentikan produksi realme 5, perusahaan memperkenalkan realme 5i pada awal Januari 2020. Secara spesifikasi, smartphone ini masih mewarisi DNA pendahulunya yaitu mengusung quad-camera, chipset Snapdragon 665, dan baterai besar 5.000mAh. Perbedaannya terletak pada desain belakang dan penyesuaian harga. Banderol harga sebesar Rp1.799.000 untuk varian RAM 3GB/ROM 32GB, realme 5i sempat menjadi salah satu pilihan terbaik di segmen Rp1 jutaan.

Beberapa bulan kemudian, realme kembali menghentikan produksi 5i untuk memberi ruang bagi realme C15 yang rilis pada Juli 2020. Melansir ANTARA News, Palson Yi, Marketing Director Realme Indonesia menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena realme C15 menawarkan peningkatan signifikan yakni layar lebih besar, daya tahan baterai lebih lama, serta fitur quick charge. Dengan demikian, realme 5i resmi “pensiun” dari pasaran dan menandai berakhirnya era seri 5 di lini produk realme.

Di segmen entry-level, realme C Series generasi awal sempat menjadi tulang punggung perusahaan berkat kombinasi harga terjangkau dan baterai berkapasitas besar. Namun, pada tahun 2020, pihak realme memutuskan tidak lagi melanjutkan produksi beberapa model lama dari seri ini. Melansir Kantor Berita ANTARA, beberapa varian awal seperti realme C1, C2, dan C3 resmi dihentikan produksinya. Sebagai gantinya, realme menghadirkan model baru seperti C11, C12, dan C15 yang menawarkan desain lebih segar serta peningkatan daya tahan baterai. Keputusan tersebut diambil agar konsumen mendapatkan fitur yang lebih relevan dengan kebutuhan masa kini tanpa adanya kenaikan harga yang signifikan.

Meski begitu, seri C generasi awal tetap memiliki tempat tersendiri di hati pengguna yang menginginkan HP sederhana dan tahan lama. Penghentian produksi pun tidak berarti penghentian dukungan purna jual, sebab realme masih menyediakan pembaruan keamanan dan layanan servis resmi untuk pengguna lama. Langkah ini menunjukkan komitmen realme dalam menjaga kepercayaan konsumen, meskipun fokus perusahaan kini beralih ke lini produk baru.

Melihat berbagai langkah tersebut, jelas bahwa penghentian sejumlah seri HP realme bukan disebabkan oleh kegagalan pasar, melainkan merupakan bagian dari strategi bisnis yang lebih matang. Melalui penyederhanaan lini produk yang tumpang tindih, realme dapat memusatkan perhatian pada seri unggulannya seperti realme GT, seri angka, dan C Series generasi terbaru. Strategi ini membantu perusahaan menjaga stabilitas harga, kualitas produk, serta konsistensi merek di mata konsumen. Dari semua seri lawas itu, adakah HP realme yang masih membekas di ingatanmu?