Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mencegah Kebocoran Data Pribadi

ilustrasi data protection di handphone (unsplash.com/Dan Nelson)
ilustrasi data protection di handphone (unsplash.com/Dan Nelson)

Proteksi data pribadi adalah hal yang penting untuk memastikan privasi dan keamananmu. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dan internet, risiko kebocoran data pribadi juga semakin tinggi. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk mencegah kebocoran data pribadi pada handphone kamu.

Handphone saat ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita. Kita menggunakannya untuk berkomunikasi, mengakses informasi, dan melakukan berbagai aktivitas lainnya. Namun, dengan semua data yang disimpan di handphone, menjadi penting untuk memastikan bahwa data pribadi kita tidak bocor. Dalam artikel ini, terdapat lima tips penting untuk mencegah kebocoran data pribadi pada handphone dan menjaga privasi kita.

1. Gunakan kata sandi yang kuat

ilustrasi menggunakan kata sandi yang kuat (unsplash.com/Kenny Eliason)
ilustrasi menggunakan kata sandi yang kuat (unsplash.com/Kenny Eliason)

Kebocoran data pribadi seringkali terjadi karena kata sandi yang mudah ditebak. Untuk mencegah hal ini, pastikan untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak. Gunakan kata sandi yang terdiri dari huruf, angka, dan simbol, serta tidak menggunakan informasi pribadi seperti tanggal lahir atau nama keluarga.

Selain itu, pastikan untuk mengganti kata sandimu secara berkala, ya! Ini akan membantu menjamin bahwa handphone kamu tetap aman meskipun kata sandimu mungkin telah diketahui orang lain.

2. Menyimpan informasi sensitif

ilustrasi menyimpan informasi sensitif (freepik.com/@rawpixel.com)
ilustrasi menyimpan informasi sensitif (freepik.com/@rawpixel.com)

Jangan menyimpan informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya di handphone. Hal ini disarankan karena informasi tersebut dapat dengan mudah diketahui orang lain jika handphone kamu hilang atau dicuri.

Untuk menjaga keamanan informasi sensitif, disarankan untuk menyimpan informasi tersebut di tempat yang aman, seperti menggunakan aplikasi penyimpanan yang dilindungi dengan kata sandi. Aplikasi ini hanya bisa diakses dengan menggunakan satu kata sandi yang kamu tetapkan sendiri. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengingat banyak kata sandi untuk akun yang berbeda.

3. Memperbarui sistem operasi handphone

ilustrasi pembaruan sistem operasi pada handphone (unsplash.com/Azamat E)
ilustrasi pembaruan sistem operasi pada handphone (unsplash.com/Azamat E)

Selalu memperbarui sistem operasi handphone bertujuan untuk memastikan bahwa handphone kamu memiliki keamanan yang up-to-date dan dapat melindungi informasi pribadimu dari serangan virus atau malware.

Sistem operasi yang terbaru biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur keamanan terbaru yang dapat menangkal serangan terbaru dari virus atau malware. Selain itu, sistem operasi terbaru juga dapat memberikan pembaruan untuk aplikasi-aplikasi yang ter-install di handphone kamu, sehingga aplikasi tersebut dapat bekerja dengan lebih baik dan lebih aman.

4. Hati-hati dengan email dan pesan teks

ilustrasi modus penipuan dari email atau pesan teks (unsplash.com/Lindsey LaMont)
ilustrasi modus penipuan dari email atau pesan teks (unsplash.com/Lindsey LaMont)

Modus peretasan yang berasal dari email atau pesan teks seringkali terjadi. Kita harus lebih berhati-hati terhadap email atau pesan teks yang tidak dikenal yang dapat mengandung virus atau malware.

Email atau pesan teks yang tidak dikenal dapat berasal dari peretas atau penipu yang mencoba mengambil keuntungan dari kecerobohanmu. Mereka dapat mengirimkan email atau pesan teks yang mengandung tautan yang terlihat seperti halaman login bank atau situs web yang terpercaya, namun sebenarnya merupakan situs palsu yang dibuat untuk mencuri informasi pribadimu.

5. Mengaktifkan fitur autentikasi dua faktor

ilustrasi fitur autentikasi dua faktor (unsplash.com/Ed Hardie)
ilustrasi fitur autentikasi dua faktor (unsplash.com/Ed Hardie)

Autentikasi dua faktor atau two-factor authentication (2FA) adalah metode keamanan yang mengharuskan pengguna untuk mengkonfirmasi identitas mereka dengan menggunakan dua cara verifikasi yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko akses tanpa izin ke akun pengguna.

Biasanya, 2FA menggabungkan verifikasi melalui kode sandi yang dikirim melalui email atau SMS dengan verifikasi melalui token fisik seperti kartu atau kunci pribadi. Dengan mengaktifkan 2FA, pengguna harus memasukkan kedua kode tersebut untuk dapat masuk ke akun mereka, sehingga menambah lapisan keamanan tambahan.

Pentingnya menjaga keamanan data pribadi tidak boleh diabaikan. Dengan melakukan beberapa langkah yang telah dijelaskan, kita dapat mencegah terjadinya kebocoran data yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us