5 Pemain Paling Banyak Dijual Manajer FPL pada 5 GW Awal 2025/2026

- Robert Sanchez dilepas banyak manajer FPL karena kartu merah dan performa buruk, digantikan oleh Donnarumma, Raya, dan Pope.
- Mohamed Salah dilepas karena harga mahal dan kebutuhan finansial untuk Haaland, digantikan oleh pemain tengah lebih terjangkau.
- Florian Wirtz tidak nyetel di Liverpool dan jadwal berat, membuat manajer FPL kehilangan kesabaran dan melepasnya.
Awal musim Fantasy Premier League (FPL) 2025/2026 memberikan banyak kejutan, terutama dari sisi pergerakan transfer. Hanya dalam 5 gameweek pertama, sejumlah nama populer yang awalnya dipandang sebagai aset andalan justru ditinggalkan secara masif. Data transfer memperlihatkan bagaimana ekspektasi tinggi tidak selalu sejalan dengan performa nyata di lapangan.
Fenomena ini menyiratkan betapa cepatnya manajer FPL merespons performa buruk pemain dan dinamika harga. Tren penjualan masif terjadi demi menyesuaikan strategi dengan performa pemain, perubahan harga, serta kebutuhan membangun skuad yang lebih kompetitif. Berikut lima pemain yang paling banyak dijual manajer FPL pada 5 gameweek awal 2025/2026 berdasarkan data harga dan transfer.
1. Kartu merah yang didapat Robert Sanchez membuatnya dilepas banyak manajer FPL

Menurut laman resmi Premier League, Robert Sanchez menjadi nama pertama dalam daftar pemain yang paling banyak dilepas. Kiper Chelsea ini tampil buruk dengan catatan kebobolan tinggi dan bahkan mencatat skor minus akibat kartu merah pada gameweek kelima saat menghadapi Manchester United. Situasi tersebut membuat kesabaran manajer FPL habis, terlebih karena Sanchez gagal menghadirkan clean sheet secara konsisten.
Alternatif di posisi penjaga gawang langsung bermunculan. Nama-nama seperti Gianluigi Donnarumma (Manchester City), David Raya (Arsenal), dan Nick Pope (Newcastle United) dipandang lebih menjanjikan berkat jadwal lebih bersahabat dan konsistensi penampilan. Harga Sanchez yang turun serta lonjakan transfer keluar mempertegas posisinya sebagai aset yang tidak stabil untuk jangka panjang.
2. Harga Mohammed Salah yang terlalu mahal tak sepadan dengan kontribusi poinnya

Mohamed Salah, yang biasanya menjadi pilihan utama di lini tengah FPL, kini justru masuk daftar lima besar pemain dengan jumlah transfer keluar terbanyak. Meski masih rutin mencetak poin, banyak manajer memilih untuk melepasnya. Penyebab utama yakni kebutuhan ruang finansial untuk mengakomodir Erling Haaland yang sedang dalam performa luar biasa dengan torehan 6 gol dari 5 gameweek.
Dengan harga 14,5 juta pounds, Salah dianggap terlalu mahal dibandingkan kontribusi yang diberikan. Banyak manajer akhirnya mengalihkan dana besar tersebut ke kombinasi beberapa pemain tengah dengan harga lebih terjangkau, tetapi lebih stabil seperti Antoine Semenyo (AFC Bournemouth), Moises Caicedo (Chelsea), dan Alex Iwobi (Fulham). Situasi ini memperlihatkan, status Salah sebagai aset premium mulai dipertanyakan pada awal musim.
3. Manajer FPL kehilangan kesabaran kepada Florian Wirtz yang tak kunjung nyetel di Liverpool

Florian Wirtz tiba di Liverpool dengan ekspektasi besar untuk menjadi motor serangan. Namun, dalam 5 gameweek awal, ia hanya mampu mengemas total 10 poin. Kondisi makin diperparah dengan minimnya kontribusi pada gameweek kelima, ketika ia hanya bermain selama 29 menit melawan Everton. Hal itu memicu penurunan harga sekaligus penjualan masif dari para manajer.
Jadwal Liverpool yang cukup berat menjadi faktor tambahan. Mereka harus menghadapi Crystal Palace, Chelsea, dan Manchester United secara beruntun. Dengan performa yang belum stabil, banyak manajer tidak mau mengambil risiko lebih lama dan segera melepas Wirtz. Ekspektasi tinggi pada awal musim justru berubah menjadi kekecewaan bagi para pemiliknya.
4. Ollie Watkins masih tanpa gol dan assist hingga gameweek ke-5

Ollie Watkins termasuk penyerang yang banyak dipilih sejak awal musim karena Aston Villa memiliki jadwal yang relatif bersahabat. Namun, hasil yang diberikan jauh dari harapan. Hingga gameweek kelima, Watkins tidak mencatat satu pun gol maupun assist dan hanya menghasilkan 10 poin. Situasi ini membuat para manajer kehilangan kepercayaan.
Harga 8,8 juta pounds yang disematkan kepadanya dianggap tidak sebanding dengan performa. Banyak manajer akhirnya memutuskan untuk menjual Watkins secara massal. Data menunjukkan bahwa lebih dari 270 ribu manajer melepasnya menjelang gameweek keenam. Kegagalannya memanfaatkan jadwal mudah menjadikannya salah satu transfer keluar terbesar pada awal musim ini.
5. Chris Wood jadi korban rotasi manajer FPL yang membutuhkan striker lebih menjanjikan

Chris Wood muncul sebagai nama kejutan di daftar lima besar pemain yang paling banyak dijual. Dengan kepemilikan sebesar 19,5 persen, ia sempat dipandang sebagai opsi diferensial. Wood mengoleksi 20 poin dalam 5 gameweek awal, sebuah catatan yang sebenarnya cukup solid untuk penyerang dengan harga menengah.
Namun, performa inkonsisten Nottingham Forest dan jadwal sulit membuatnya ditinggalkan. Banyak manajer beralih ke opsi lain yang dinilai lebih prospektif, seperti Jean-Philippe Mateta (Crystal Palace) yang mulai menunjukkan performa positif atau Nick Woltemade (Newcastle United) yang menawarkan nilai lebih baik. Wood akhirnya menjadi korban rotasi strategi besar-besaran yang dilakukan para manajer FPL.
Awal musim 2025/2026 menunjukkan reputasi dan ekspektasi tidak selalu sejalan dengan hasil menjanjikan di FPL. Daftar lima pemain paling banyak dilepas manajer FPL menggambarkan mereka lebih memilih bermain dengan pendekatan pragmatis dan mengutamakan performa dan nilai dibanding nama besar.