Mengapa Pemain Tottenham Bisa Jadi Investasi Menarik di FPL 2025/2026?

- Tottenham memulai musim dengan 3 kemenangan dan 3 clean sheet, menaklukkan Manchester City 2-0, dan dihadapkan pada jadwal ringan hingga sedang.
- Pemain Spurs dari tiap lini memiliki potensi menjanjikan, seperti Richarlison, Mohammed Kudus, Brennan Johnson, dan bek-bek seperti Guglielmo Vicario dan Cristian Romero.
- Gaya main Tottenham yang lebih direct dan terstruktur membuat tiap lini tampil seimbang, memberi peluang poin FPL tidak hanya berpusat kepada lini depan.
Tottenham Hotspur membuka English Premier League (EPL) 2025/2026 dengan performa yang menjanjikan. Tiga kemenangan dan 3 clean sheet dalam 4 laga awal menunjukkan kestabilan tim di bawah arahan Pelatih Thomas Frank. Hasil terbaik tentu datang saat mereka menaklukkan Manchester City dengan skor 2-0, kemenangan yang menjadi bukti transformasi permainan Spurs.
Momentum tersebut memberi isyarat, Tottenham siap kembali jadi sorotan dalam Fantasy Premier League (FPL). Usung kombinasi taktik baru, pemain yang sedang on fire, serta jadwal yang menguntungkan, para manajer FPL kini memiliki alasan kuat untuk melirik aset Spurs. Apalagi, data statistik menunjukkan adanya peningkatan signifikan di berbagai lini, baik ofensif maupun defensif.
1. Tottenham dihadapkan dengan jadwal yang relatif ringan hingga sedang
Tottenham Hotspur memulai musim dengan gemilang lewat 3 kemenangan dan 3 nirbobol. Salah satunya yakni kemenangan 2-0 atas Manchester City pada pekan kedua Premier League 2025/2026, yang menegaskan kualitas mereka melawan tim besar. Capaian ini menjadi modal berharga untuk menghadapi jadwal menengah yang relatif ramah dalam beberapa gameweek ke depan.
Menurut Fixture Difficulty Rating (FDR) dari laman Premier League, delapan laga Spurs berikutnya tidak ada yang bernilai lebih dari tiga. Artinya, mereka akan menghadapi lawan-lawan dengan tingkat kesulitan ringan hingga sedang. Pertandingan melawan Brighton & Hove Albion, Wolverhampton Wanderers, dan Leeds United termasuk dalam daftar laga yang bisa menghasilkan poin rutin bagi para pemain Spurs.
Dengan tren positif tersebut, investasi kepada pemain Tottenham tampak menjanjikan untuk jangka menengah. Para manajer FPL bisa mengandalkan aset Spurs bukan hanya untuk 1–2 pekan, melainkan dalam delapan gameweek sekaligus. Hal ini tentu memberikan fleksibilitas dalam strategi transfer dan rotasi tim FPL.
2. Pemain Spurs dari tiap lini memiliki potensi menjanjikan
Nama pertama yang menjadi sorotan utama tentu saja Richarlison. Penyerang asal Brasil ini melepas 8 tembakan dalam 2 gameweek pembuka, catatan tertinggi di skuad Tottenham. Ia juga mengemas 2 gol dan 1 assist dalam periode tersebut, sebelum performanya menurun pada pekan ketiga dan keempat. Situasinya semakin rumit karena hadirnya Mathys Tel dan Randal Kolo Muani yang membuat persaingan di lini depan semakin ketat.
Di sisi lain, Mohammed Kudus menghadirkan kestabilan berkat 2 assist serta perannya sebagai pengambil bola mati. Dari lima tendangan sudut yang ia eksekusi, Spurs mampu menciptakan peluang berbahaya secara konsisten. Brennan Johnson juga tampil menjanjikan dengan 2 gol pada awal musim, meski menit bermainnya masih belum sepenuhnya aman mengingat kedalaman skuad di sektor sayap.
Untuk sektor pertahanan, harga murah bek Spurs menjadi nilai tambah setelah musim lalu mereka mencatat 65 kali kebobolan dan termasuk tiga tim dengan rekor terburuk. Kini, performa tim membaik dengan Guglielmo Vicario mengoleksi 29 poin hasil dari 3 clean sheet beruntun. Pilihan bek seperti Micky van de Ven dan Cristian Romero relatif aman karena kedua punya jaminan sebagai starter penuh, sementara Pedro Porro memberikan tambahan daya tarik lewat peran eksekutor set-piece.
Menariknya, dalam empat laga awal Premier League 2025/2026, pemain Spurs tiga kali masuk daftar pemenang Player of the Matchweek. Richarlison menjadi yang pertama dengan performa gemilang pada pekan pembuka, disusul Joao Palhinha yang tampil dominan saat menghadapi Manchester City. Tidak ketinggalan, Lucas Bergvall juga mencuri perhatian lewat gol dan assist kala melawan West Ham United yang membuatnya terpilih pada pekan keempat. Rangkaian penghargaan ini memperlihatkan performa individu pemain Spurs layak diperhitungkan dalam FPL.
3. Gaya main Tottenham yang lebih direct dan terstruktur membuat tiap lini tampil seimbang
Keberhasilan Spurs sejauh ini tidak lepas dari sentuhan Thomas Frank. Sang pelatih membawa fleksibilitas taktik yang menekankan pressing tinggi dan lini tengah yang solid. Duet Joao Palhinha dan Pape Matar Sarr menjadi motor penggerak dalam menguasai permainan sekaligus memutus serangan lawan.
Frank juga menyeimbangkan gaya menyerang dan bertahan. Spurs kini tidak lagi bergantung kepada strategi smash-and-grab seperti era sebelumnya, melainkan tampil lebih direct dan terstruktur. Hal ini membuat peluang poin FPL tidak hanya berpusat kepada lini depan, tetapi juga merata ke lini tengah dan pertahanan.
Dengan momentum positif yang sedang dibangun, aset Spurs bisa menjadi diferensial menarik bagi manajer FPL. Tidak hanya karena jadwal yang menguntungkan, tetapi juga karena gaya bermain agresif yang memberi peluang terciptanya gol, assist, maupun clean sheet. Melirik pemain Tottenham pada fase awal musim ini bisa menjadi keputusan cerdas yang membedakan manajer FPL satu dengan lainnya.
Rentetan tren bagus Tottenham Hotspur pada awal musim 2025/2026 memberi sinyal tim ini bukan lagi tim kuda hitam. Bagi para manajer FPL, memasukkan pemain Spurs ke skuad sejak awal bisa menjadi strategi jitu untuk mengantisipasi lonjakan harga yang dipicu penampilan impresif tim.