Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Bos Soulsborne yang Gak Kalah Kuat dari Malenia Elden Ring

para bos kuat dalam game Soulsborne (dok. FromSoftware/Sekiro: Shadows Die Twice | dok. FromSoftware/Bloodborne)

Elden Ring (2022) adalah game action RPG dari waralaba SoulsborneGame ini menawarkan gameplay dengan tantangan luar biasa, terutama pada pertarungan para bosnya. Mereka memiliki pola serangan, damage, dan manuver yang bikin banyak pemain frustrasi.

Malenia, Blade of Miquella, adalah bos yang dianggap sebagai yang terkuat dalam game Elden Ring. Mengalahkannya membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan konsentrasi tinggi. Namun, Malenia bukan satu-satunya bos yang bikin frustrasi tinggi dalam game Soulsborne. Berikut ini enam bos yang gak kalah bikin frustrasi! Simak sampai akhir siapa tahu kamu berminat untuk melawan mereka.

1. Isshin, the Sword Saint (Sekiro: Shadows Die Twice)

Isshin, the Sword Saint (dok. FromSoftware/Sekiro: Shadows Die Twice)

Isshin, the Sword Saint, adalah bos terakhir dalam game Sekiro: Shadows Die Twice (2019). Ia adalah samurai legendaris yang membawa Ashina ke puncak kejayaan. Pada akhir game, Genichiro Ashina akhirnya membangkitkan sang kakek ke masa primanya. Satu hal yang bikin Isshin sangat sulit dikalahkan ialah kemampuannya untuk beradaptasi.

Ia punya banyak kombo dan jurus yang bisa ia kombinasi secara dinamis. Kamu akan sulit menerka pola serangan Isshin dalam tiga fase pertarungan. Melawan Isshin terasa seperti melawan samurai sungguhan yang punya pemikiran sendiri. Ditambah lagi, Sekiro: Shadows Die Twice tidak memiliki mekanisme level up. Hal ini membuatmu harus mengandalkan skill murni untuk bisa menang.

2. Orphan of Kos (Bloodborne)

Orphan of Kos (dok. FromSoftware/Bloodborne)

Orphan of Kos adalah bos kuat dalam game Bloodborne (2015). Terlahir dari bangkai Kos, ia mengeluarkan suara tangisan yang bikin pemain bergidik. Ia juga menggunakan plasenta miliknya sebagai senjata. Punya konsep yang horor banget, Orphan of Kos juga sangat mengerikan dalam gameplay.

Ia punya dua fase. Fase pertama, ia bakal langsung menyerang dengan lincah. Damage yang dihasilkan juga sangat masif. Dalam fase kedua, saat darahnya mulai menipis, Orphan of Kos akan bertarung lebih agresif dan membabi buta. Ini menjadi mimpi buruk untuk pemain dengan gaya bermain pasif yang fokus bertahan dan mengandalkan timing. Orphan of Kos memaksa pemain untuk bermain agresif, hal yang sangat riskan dan dihindari banyak pemain game Soulsborne. Memaksa pemain untuk belajar playstyle baru merupakan alasan bos ini sangat menakutkan.

3. Sister Friede (Dark Souls III)

Sister Friede (dok. FromSoftware/Dark Souls III)

Sister Friede adalah bos dalam DLC Dark Souls III: Ashes of Ariandel (2016). Punya nama asli Elfriede, ia adalah pelayan dari Darkstalker Kaathe. ia akhirnya menemukan tempatnya di Painted World, bersama dengan Father Ariandel. Ia menjaga api di Painted World tetap menyala.

Pada fase pertama, duel melawan Friede masih cukup ringan. Namun, fase kedua adalah mimpi buruk karena keadaan berubah menjadi dual boss melawan Sister Friede dan Father Ariandel. Friede bertarung agresif dengan sabitnya, sementara Father Ariandel akan terus membantu dengan area of effect (AoE) yang menyebalkan. Lebih parahnya, Sister Friede bisa memulihkan HP-nya sendiri tiap saat. Fase ketiga adalah superbos saat Friede dapat buff masif.

4. Darkeater Midir (Dark Souls III)

Darkeater Midir (dok. FromSoftware/Dark Souls III)

Dalam lore Dark Souls III (2016), Darkeater Midir adalah keturunan Archdragon yang dibesarkan oleh para dewa. Ia ditugaskan untuk memerangi makhluk kegelapan. Bos ini bisa kamu temukan di The Ringed City. Naga satu ini juga jadi salah satu bos merepotkan dalam seri Dark Souls.

Midir adalah bos yang harus kamu hadapi secara langsung. Itu artinya, kamu harus benar-benar menguasai kombo dan memahami pola serangan Midir. Bersembunyi di bagian belakang bos besar biasanya efektif. Namun, tidak dengan Midir, hal itu bakal memicu serangan yang hampir mustahil dihindari. Ia juga adalah rajanya AoE dengan berbagai efek mematikan, mulai dari semburan api, dark magic, sampai serangan fisik. Midir juga punya HP bar yang luar biasa banyak sehingga bikin pemain minder.

5. Manus, Father of the Abyss (Dark Souls)

Manus, Father of the Abyss (dok. FromSoftware/Dark Souls)

Manus, Father of the Abyss adalah bos terakhir untuk DLC Dark Souls: Artorias of the Abyss. Ia adalah penguasa dari kegelapan yang menelan Lordran. Ia juga yang menyebabkan Knight Artorias menjadi budak kegelapan.

Pertarungan bos melawan Manus sering menjadi problematik. Ia sangat lincah dan suka melemparkan skill proyektil yang susah dihindari. Sama seperti Orphan of Kos dan Malenia, Blade of Miquella, Manus juga sangat agresif dan susah diprediksi. Jika kamu berhadapan dengan bos ini, sebaiknya kamu mencari cara untuk bisa summon karakter Sif.

6. Fume Knight (Dark Souls II)

Fume Knight (dok. FromSoftware/Dark Souls 2)

Ia dulunya adalah pemberontak bernama Raime yang akhirnya dikalahkan oleh kesatria terkuat, Velstadt. Raime akhirnya pergi ke Brume Tower untuk mencari kekuatan tiada tara. Fume Knight bakal kamu temukan di dasar Brume Tower. Jalan menuju tempatnya saja sudah sangat menyiksa. Lantas, Fume Knight ternyata jauh lebih parah. 

Yang bikin Fume Knight sangat menantang ialah banyaknya moveset yang ia miliki. Sangat sulit membaca pola serangan Fume Knight. Ditambah lagi, ia punya damage yang bisa membunuh pemain dalam 1 atau 2 kali serangan saja. Hampir mustahil mengalahkan karakter ini jika kamu tidak menghancurkan Smelter Wedges yang tersebar di Brume Tower. Itu karena ia bakal terus merestorasi HP-nya.

Bos-bos supersulit di atas gak hanya memberikan perasaan frustrasi, tetapi juga kepuasan luar biasa saat berhasil mengalahkan mereka. Bagi kamu yang telah menaklukkan Malenia, Sword of Miquella dalam Elden Ring dan belum menjajal game Soulsborne lain, jangan cemas jika merasa kurang tantangan! Kamu bisa memainkan masing-masing game tersebut dan hadapi bosnya.

Jadi, dari semua bos tersebut, mana yang ingin kamu tantang? Tulis pilihanmu di kolom komentar, ya. Selamat bermain!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us