Agate Kenalkan Vertx Break, Garap Model Game 3D!

Semakin memperkuat portofolio Agate di kancah internasional

Sebagai salah satu game developer asal Indonesia, nama Agate International sudah sangat dikenal di ranah dunia game internasional. Berbagai pencapain, baik lokal maupun internasional, sudah pernah diraih oleh perusahaan asal Bandung tersebut. Meski begitu, Agate tak ingin berhenti di situ saja.

Melihat potensi industri game yang besar di ranah lokal maupun global dan meningkatnya kebutuhan art service dalam pengembangan game, Agate akan melakukan diversifikasi bisnis. Dalam acara "Media Trip and Briefing: Agate Media Outlook 2024" yang digelar di kantor Agate, Bandung, pada Selasa (16/01/2023), Agate memperkenalkan sub-brand barunya, Vertx Break powered by Agate, yang akan fokus pada 3D Stylized Art berkualitas tinggi dan game-ready dengan target utama game developer skala AA di pasar industri game Eropa.

Vertx Break akan fokus hasilkan model 3D

Agate Kenalkan Vertx Break, Garap Model Game 3D!Shieny Aprilia, Co-Founder and CEO Agate, Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer Agate dan Ar Cahyadi Indra, Head of Vertx Break powered by Agate (IDN Times/Fatkhur Rozi)

"Dengan bangga kami memperkenalkan sub-brand terbaru Agate, yaitu Vertx Break, solusi untuk menciptakan pengalaman gaming yang imersif  melalui visual berkualitas tinggi. Melalui Vertx Break, kami ingin mendiversifikasi bisnis Agate sehingga menjadi kekuatan baru dalam portofolio Agate di lanskap game internasional," ujar Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer Agate.

Vertx Break powered by Agate difokuskan untuk menghasilkan aset-aset model 3D untuk developer game yang membutuhkan. Agate menyebut bahwa VertX Break ini mampu memproduksi 3D Stylized Art berkualitas tinggi lantaran memang diisi oleh telenta-talenta terbaik yang sudah berpengalaman menggarap game seperti Street Fighter V, Bioshock Infinite, hingga The Last of Us Part I. VertX Break akan menyediakan layanan 3D Character, 3D Equipment & Outfit, 3D Environment Props, serta 3D Hard Surface.

Vertx Break mengembangkan bisnisnya melalui inovasi kreativitas yang dimiliki oleh para talent serta keahlian teknis dengan visi artistik yang memanfaatkan pengalaman Agate dalam membuat sejumlah game menggunakan Unreal Engine dan Unity. Kombinasi ini tersebut membuat Vertx Break powered by Agate menghasilkan karya-karya yang tidak hanya menawan secara visual, namun juga siap diaplikasikan ke produk game secara keseluruhan alias sudah game ready.

Head of Vertx Break powered by Agate, Ar Cahyadi Indra, menambahkan, “Kami ingin memperkuat kehadiran Agate di berbagai vertikal game development dengan memfokuskan kepada layanan 3D Stylized Art berkualitas tinggi dan game ready untuk developer skala AA, di mana fokus ini memungkinkan kami membangun percakapan yang lebih relevan dengan strategi bisnis art outsourcing kami.”

Baca Juga: Agate Umumkan Kolaborasi dengan ZEPETO, Bikin Game Bertema Sekolah

2024 akan jadi tahun positif untuk industri game

Agate Kenalkan Vertx Break, Garap Model Game 3D!Shieny Aprilia, Co-Founder and CEO Agate, Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer Agate (IDN Times/Fatkhur Rozi)

Patut diakui bahwa industri gaming terus berkembang. Melansir data dari Statista, tahun 2024 diprediksi akan jadi tahun positif bagi industri game. Pasar video game global diproyeksikan akan mencapai pendapatan sebesar US$282,30 miliar yang mengalami peningkatan 13%.

Agate memprediksi beberapa aspek yang akan tumbuh dalam sektor industri game tahun ini, diantaranya franchise games yang akan terus mendominasi, kemungkinan adanya konsol baru yang akan memasuki pasar sehingga dapat membuka banyak peluang baru bagi para pengembang game di seluruh dunia, serta penggunaan Artificial intelligence (AI) yang dapat membantu mempercepat proses pengembangan game

"Kami yakin bahwa tahun 2024 akan menjadi babak baru yang menarik bagi industri game. Agate pun terus berupaya menjadi katalisator industri game di Indonesia dengan memanfaatkan keahlian dan akses global kami di industri game," ujar Shieny Aprilia, Co-Founder dan CEO Agate.

Dengan banyaknya pengalaman serta kemitraan global yang sudah dimiliki, Shieny juga meyakini bahwa di tahun 2024 ini Agate akan bisa semakin melebarkan sayapnya di kancah global.

Pada tahun ini, Agate berfokus pada model bisnis B2B2C (Business-to-Business-to-Consumer) untuk memperkuat ekspansi globalnya. Strategi pertama yang dilakukan yaitu dengan mengembangkan tim perwakilan di wilayah benua Amerika. Untuk saat ini Agate memiliki 4 perwakilan luar negeri yaitu di Kanada, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang.

Kedua, Agate memanfaatkan akses jaringan globalnya untuk memperkuat ekosistem game di Indonesia, serta terus meningkatkan keahliannya melalui inisiatif proyek Research and Development (R&D). Ketiga, Agate berkomitmen mengembangkan keahlian para talent lokal serta kualitas kepemimpinannya untuk mendorong percepatan pertumbuhan industri game di tanah air melalui Agate Academy.

Baca Juga: Cara Pengembang Games Lokal Agate Bersaing dengan Asing

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya