4 Elemen Klasik yang Hadir Lagi di Assassin's Creed Mirage

Assassin's Creed Mirage telah dirilis Ubisoft sejak 5 Oktober 2023. Game ini disebut-sebut menjadi seri Assassin's Creed yang kembali ke visi asli sebagaimana game pertamanya yang bermula pada 2007 silam. Assassin's Creed Mirage berkisah tentang seorang pencuri andal bernama Basim ibn Ishaq di Baghdad, Iraq. Ia terjebak dalam konspirasi dan bergabung dengan organisasi Hidden Ones untuk mencegah jatuhnya artefak Piece of Eden ke tangan yang salah.
Sejak pengumumannya pada 2022 lalu, Ubisoft memang menjanjikan Assassin's Creed Mirage sebagai langkah untuk kembali seperti saga Altair dan Ezio yang merupakan kisah original dari Assassin's Creed. Benar saja, meski mendapatkan ulasan beragam, game ini telah berhasil membawa kembali pemainnya merasakan sensasi Assassin's Creed dengan feel klasik. Setidaknya, ada beberapa elemen lama yang dibawa kembali Assassin's Creed Mirage. Selengkapnya simak pada ulasan artikel ini, ya!
1. Latar cerita kembali ke timur tengah

Assassin's Creed Mirage mengajak pemainnya berpetualang di wilayah Timur Tengah, latar yang sama dengan game pertamanya. Assassin's Creed Mirage berlatar di Baghdad, Iraq, pada abad ke-9 atau lebih tepatnya pada zaman kekhalifahan Abbasiyah. Sedangkan latar pada game Assassin's Creed pertama adalah Syria dan Palestina pada masa perang salib ketiga, di mana pada game tersebut juga ditampilkan Kota Yerusalem. Kembalinya latar Assassin's Creed ke Timur Tengah dinilai langkah tepat. Sebab, dari sinilah nama organisasi Assassin muncul.
2. Gameplay kembali berfokus pada parkour dan stealth

Sejak seri pertama, Assassin's Creed memang dibuat sebagai game stealth yang berfokus pada aksi sembunyi-sembunyi untuk menghabisi musuh dalam berbagai misi. Tapi, makin ke sini seri ini mulai berpindah haluan menjadi action, bahkan sempat berubah menjadi game RPG dengan leveling yang rumit. Kini, stleath dan parkour kembali menjadi elemen utama pada Assassin's Creed Mirage, tentunya dengan sentuhan mekanisme kontrol lebih modern.
3. World building mengingatkan kembali ke era awal Assassin's Creed

World building di Assassin's Mirage akan mengingatkan kembali para pemain dengan beberapa seri awal franchise ini. Di antaranya seperti tingkah laku para NPC, gaya bangunan, environment, dan lain sebagainya. Tentu saja semuanya dihadirkan dalam grafis indah dan detail yang jauh lebih baik. Map game ini juga tidak terlalu luas. Hal tersebut mungkin disebabkan Ubisoft yang ingin lebih berfokus pada kualitas cerita dan juga gameplay.
4. Animus glitch muncul lagi

Para penggemar setia seri Assassin's Creed tentu mengetahui Animus. Animus adalah sebuah alat canggih yang bisa mengakses memori para leluhur penggunanya. Alat ini dibuat oleh perusahaan bernama Abstergo. Animus glitch adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketidaksempurnaan atau gangguan dalam pengalaman bermain ketika menggunakan Animus.
Animus glitch bisa berupa berbagai jenis masalah teknis dalam permainan yang dapat mempengaruhi tampilan, perilaku karakter, atau lingkungan permainan. Glitch pada animus bisa berupa efek memudar di sekitar lingkungan game. Ini tentu saja bukanlah glitch sungguhan, melainkan dibuat secara sengaja oleh Ubisoft. Dulu, Animus glitch sering muncul pada seri awal Assassin's Creed ketika pemain telah menyelesaikan misi, karakter utama tewas, atau ketika menerobos area yang belum terbuka.
Meski membawa kembali elemen klasik, game ini tetap menghadirkan sentuhan modern, salah satunya adalah kontrol yang lebih mudah dan fleksibel. Selain itu, ada beberapa hal menarik lainnya yang turut hadir, termasuk adanya suara azan dalam game. Jika kamu tertarik memainkan game ini, Assassin's Creed Mirage sudah hadir di PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox One, Xbox Series X/S, dan Windows, ya!