Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Game 2D yang Malah Gagal Ketika Beralih Format ke 3D

36190303contrablogroll1-1569278070810.jpg
Contra: Rogue Corps (dok. Toylogic)
Intinya sih...
  • Bubsy 3D: Kontrol buruk, visual menyakitkan mata, dan humornya gagal total membuat game ini dianggap sebagai salah satu game terburuk di PS1.
  • Contra: Rogue Corps: Gameplay run-and-gun yang cepat dan menantang dirusak oleh mekanisme aneh yang memperlambat tempo permainan.
  • Prince of Persia 3D: Kontrol kaku dan kualitas buruk membuat game ini begitu gagal sampai studio pengembangannya dijual.

Pada tahun 90-an, kemajuan teknologi mendorong banyak seri game populer untuk bereksperimen, salah satunya dengan beralih gaya visual dari 2D ke 3D. Sayangnya, perubahan yang tampak akan membawa serinya ke arah yang lebih baik ini tidak selalu berhasil. Beberapa game justru gagal total, mendapat sorotan negatif dari para pemai dan bahkan memaksa serinya berhenti merilis game baru selama bertahun-tahun atau kembali ke format 2D. Kira-kira game apa saja itu? Berikut 7 diantaranya.

1. Bubsy 3D

Bubsy memang bukan karakter game yang paling dicintai, tapi petualangannya di SNES dalam format 2D cukup menyenangkan. Sayangnya, ketika beralih ke format 3D di PS1 lewat Bubsy 3D, hasilnya sangat mengecewakan. Kontrolnya buruk, warna visualnya menyakitkan mata dan humornya gagal total, hingga di titik banyak pemain yang menyebutnya sebagai game terburuk di PS1. Reputasi buruk Bubsy 3D benar-benar mematikan serinya sampai-sampai game terbarunya yaitu Bubsy: The Woolies Strike Back baru muncul pada tahun 2017 di PS4.

2. Contra: Rogue Corps

Seri Contra dikenal dengan gameplay run-and-gun yang cepat dan menantang, namun semua itu dirusak oleh Contra: Rogue Corps ketika Konami mencoba membawa serinya ke format 3D dengan cara yang membosankan. Game ini dipenuhi dengan gerakan karakter yang buruk, sistem senjata yang bisa overheat dan berbagai mekanisme aneh yang justru memperlambat tempo permainan, yang mana itu bertolak belakang dengan ciri khas Contra. Percobaan sebelumnya untuk membawa Contra ke format 3D di PS1 juga gagal total. Bagi pemain yang ingin menikmati Contra di konsol modern, Contra Anniversary Collection masih menjadi pilihan terbaik.

3. Prince of Persia 3D

Prince of Persia memang berawal dari game 2D, lalu sukses beralih ke format 3D lewat The Sands of Time dan akhir-akhir ini kembali ke format 2D (lebih tepatnya 2,5D) lewat The Lost Crown. Namun sebelum kesuksesan itu, ada satu game yang kurang dikenal yaitu Prince of Persia 3D yang dirilis pada tahun 1999 untuk PC dan Dreamcast. Game ini memiliki kontrol yang kaku dan kualitas yang dianggap buruk, hingga mendapat banyak kritikan dari pemain. Prince of Persia 3D ini begitu gagal sampai-sampai Mattel dikabarkan menjual studio yang mengembangkannya. Baru lah setelah hak cipta dipegang Ubisoft, serinya mendapat penanganan yang layak.

4. Worms 3D

Worms merupakan seri game yang masih memiliki banyak penggemar setia hingga kini, terutama lewat Worms Armageddon dari tahun 1999. Upaya untuk beralih ke format 3D lewat Worms 3D sebenarnya bagus karena gameplay adiktif khas serinya masih dipertahankan, namun sayangnya terbentur masalah teknis seperti kamera yang sering terhalang objek dan sulitnya membaca medan pertempuran. Alhasil, Worms 3D dinilai kurang maksimal dibanding versi 2D-nya. Akhirnya, Team17 selaku developer memutuskan untuk kembali ke format 2D melalui Worms: WMD yang lebih disukai penggemar.

5. Earthworm Jim 3D

Game Earthworm Jim dalam format 2D-nya di Sega Genesis/Megadrive penuh kejutan dan aksi aneh, termasuk kompetisi bungee melawan gumpalan ingus. Namun sayang, versi 3D-nya di N64 gagal total. Earthworm Jim 3D mengemas visual yang terlihat hambar, lengkap dengan kamera yang sulit dikendalikan sehingga tak mampu bersaing dengan game legendaris lainnya seperti Banjo-Kazooie atau Super Mario 64. Pada kala itu, dengan harga game N64 yang tergolong mahal, pemain jadi tidak memiliki banyak alasan untuk memilih Earthworm Jim 3D dibanding pesaingnya yang jauh lebih unggul.

6. Mega Man X7

Mega Man dikenal sebagai seri game platformer 2D dengan gameplay yang seru dan kebebasan untuk memilih level. Akan tetapi, seri ini ternyata juga sempat beberapa kali mencoba peruntungan di pasar game 3D dan sayangnya tidak selalu berhasil. Mega Man X7 di PS2 dianggap banyak penggemar sebagai titik terendah serinya karena beralih ke format 3D yang kaku dan lambat, serta narasi berlebihan yang membuat karakter terasa membosankan. Mega Man X7 dinilai kehilangan identitas khas Mega Man, namun untungnya kualitas serinya membaik di game-game berikutnya.

7. Sonic the Hedgehog

Sonic the Hedgehog menjadi seri game yang memang agak aneh berada di daftar ini karena beberapa game 3D-nya sebenarnya cukup bagus. Kendati demikian, ternyata ada banyak juga yang gagal, salah satunya Sonic the Hedgehog yang dirilis di Xbox 360 pada tahun 2006. Meski terlihat menarik, game ini dikenal karena memiliki banyak bug, seperti karakter tiba-tiba terjebak atau jatuh menembus lantai. Berbeda dengan kompetitornya yaitu Mario yang sukses beralih ke 3D, Sonic justru mengalami banyak kendala. Meskipun begitu, saat ini Sonic tetap hadir dalam game 2D maupun 3D dengan hasil yang cukup baik.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game 2D yang malah gagal ketika beralih format ke 3D. Pernah memainkan salah satu game di atas?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us