7 Game First-Person Terbaik Buatan Arkane Studios

- Redfall memiliki konsep menarik tapi eksekusi buruk
- Deathloop menghadirkan time-loop yang seru dan unik
- Arx Fatalis, Dark Messiah, Dishonored, Prey, dan Dishonored 2 menunjukkan inovasi dalam desain level dan gameplay
Arkane Studios tidak membuat game first-person yang “normal”. Alih-alih hanya sekadar membidik dan menembak, game-game first-person garapan Arkane mengajak pemain untuk melakukan hal yang tidak biasa seperti meretas sistem keamanan, memutar ulang waktu hingga menghempas musuh dengan kemampuan supernatural. Selama lebih dari dua dekade, Arkane merubah genre first-person menjadi sesuatu yang kreatif, brutal dan berkesan. Berikut 7 game first-person terbaik buatan Arkane Studios.
1. Redfall
Redfall sebenarnya memiliki konsep yang menjanjikan dengan dunia terbuka, mode co-op, vampir sebagai musuh utama dan desain lingkungan dengan sentuhan khas Arkane. Namun, eksekusinya mengecewakan karena dipenuhi bug, optimalisasi yang buruk dan AI yang lemah hingga membuat mode stealth terasa sangat mudah. Kendati demikian, terdapat potensi menarik dalam dunia game ini, terutama pada suasana kota yang menyeramkan dan detail lingkungannya yang imersif. Sayangnya, game ini terasa terburu-buru dirilis, sehingga gagal memenuhi harapan banyak pemain yang sebenarnya ingin game ini berhasil.
2. Deathloop
Deathloop menyajikan perpaduan unik antara desain gameplay khas Arkane dengan konsep time-loop yang menggabungkan puzzle dan aksi pembunuhan. Pada game ini, pemain berperan sebagai Colt Vahn yang setiap pagi terbangun di pulau misterius bernama Blackreef dengan misi membunuh delapan Visionaries dalam satu hari agar bisa memutus time-loop. Misi itu makin seru karena salah satu musuhnya yaitu Julianna, bisa dikendalikan pemain lain dengan misi menghabisi Colt. Game ini mendorong eksplorasi dan percobaan berkali-kali tanpa terasa membosankan, karena waktu, tempat, dan kondisi lingkungannya selalu berubah.
3. Arx Fatalis
Arx Fatalis, game pertama buatan Arkane, jarang dibicarakan padahal sangat berpengaruh dalam membentuk identitas developer yang berbasis di Prancis itu. Dirilis ketika game RPG dalam perspektif first-person masih belum populer, game ini menghadirkan dunia bawah tanah yang suram di mana terdapat peradaban tersembunyi dengan faksi-faksi seperti manusia tikus, goblin dan kultus pemuja ular. Meski sistem combat-nya terasa kaku, mekanisme sihir yang mengharuskan pemain menggambar rune dengan mouse terasa inovatif pada masanya. Meski jauh dari kata sempurna, Arx Fatalis merupakan pondasi penting bagi Arkane.
4. Dark Messiah of Might and Magic
Dark Messiah of Might and Magic merupakan game first-person bertema fantasi dari Arkane yang menawarkan combat memuaskan karena pemain bisa menusuk musuh dengan paku, menjatuhkan perancah ke kepala mereka atau menendang mereka ke dalam lubang api. Dibangun menggunakan Source Engine milik Valve, game ini memadukan senjata seperti pedang, panah dan kekuatan sihir dalam pertarungan yang terasa seru dan strategis. Ceritanya penuh dengan elemen fantasi, namun kekuatan utamanya terletak pada desain level yang kaya akan jebakan untuk menghabisi musuh.
5. Dishonored
Dishonored menjadi game di mana Arkane mulai menemukan jati dirinya sebagai developer modern, di game ini menawarkan perpaduan aksi dan stealth dalam perspektif first-person. Berlatar di kota Dunwall yang dilanda wabah, pemain mengendalikan Corvo Attano, seorang pengawal kerajaan yang berubah menjadi pembunuh demi membalas dendam atas fitnah yang membuat namanya tercemar. Game ini luar biasa karena memberi pemain kebebasan dalam memilih pendekatan untuk menyelesaikan tiap misi, di mana tiap tindakan yang pemain buat akan memiliki konsekuensi nyata di akhir cerita.
6. Prey
Prey dimulai dengan sebuah cangkir kopi yang ternyata adalah alien bernama Mimic yang bisa berubah bentuk menjadi apa saja dan sejak saat itu, tidak ada yang bisa dipercaya. Berlatar di stasiun luar angkasa bernama Talos I, game ini menggabungkan horor sci-fi dengan elemen immersive sim ala game Arkane sebelumnya. Pemain berperan sebagai Morgan Yu yang bisa memodifikasi diri dengan Neuromod untuk mengakses kemampuan baru seperti meretas sistem hingga berubah menjadi benda mati seperti cangkir untuk menyelinap. Meski tidak terlalu sukses ketika dirilis, Prey kini dianggap sebagai salah satu karya terbaik Arkane.
7. Dishonored 2
Arkane tidak hanya menyempurnakan formula pendahulunya di Dishonored 2, tapi juga membawanya ke tingkat yang lebih tinggi. Di game ini, pemain bisa memilih antara Corvo Attano atau Emily Kaldwin, yang masing-masing memiliki kemampuan uniknya sendiri. Yang membuat game ini begitu mengesankan adalah desain levelnya seperti “The Clockwork Mansion” yang bisa berubah bentuk secara real-time dan “A Crack in the Slab” yang memungkinkan pemain berpindah antara dua garis waktu. Setiap misi memberikan ruang bebas untuk menjadi kreatif tanpa harus mengandalkan kekerasan.
Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game first-person terbaik buatan Arkane Studios. Tertarik memainkan salah satu game di atas?