5 Kunci Kemenangan ONIC Atas RRQ pada Playoff MPL ID S15

- RRQ terlalu agresif dan sering kena counter set up
- Mentalitas juara ONIC yang selalu tenang dalam tekanan
- Draft dari coach Yeb selalu efektif dan bersinergi
Jumat (13/6/2025) kemarin menjadi momen penentuan untuk tim yang lolos di play-off MPL Indonesia Season 15 (MPL ID S15). Pasalnya, kemarin menjadi final Upper dan Lower Bracket. Di Upper Bracket, terjadi Royal Derby antara RRQ Hoshi (RRQ) vs ONIC Esports (ONIC) yang seru banget.
Duel dua Raja ini akhirnya dimenangkan oleh ONIC dengan skor 3-1. Pertemuan tim papan atas ini dipenuhi adu skill dan kekompakan yang seru banget. Lantas, apa faktor utama kemenangan ONIC atas RRQ pada playoff MPL ID S15 kemarin malam? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
1. RRQ bermain terlalu agresif sehingga sering kena counter set up

Salah satu faktor kekalahan RRQ malam kemarin adalah karena mereka terlalu agresif dan overcommit. Padahal, ONIC dikenal kuat dalam menjalankan counter set up pas lagi terpojok. Itu bisa dilihat saat laga melawan Geek Fam ID dan Team Liquid ID. Alhasil, RRQ selalu dirugikan saat mencoba mengejar pemain ONIC tanpa kalkulasi matang.
Ini bisa dilihat pada game pertama. ONIC benar-benar didesak, bahkan sampai winning condition-nya tidak terlihat. Namun, overcommit mengejar dan menginisiasi war menjadi bumerang. Kairi dengan Ling bisa langsung menyerang back line hero yang terekspos. Pada menit ke-17, blunder seperti ini dimanfaatkan ONIC untuk membalik keadaan dalam sekejap. Dari diambang kekalahan menjadi kemenangan.
2. Mentalitas juara ONIC yang selalu tenang dalam tekanan

Sebenarnya, RRQ selalu unggul dalam fase laning maupun mengamankan objektif. Sementara, ONIC selalu dapat keunggulan dari mengeksploitasi celah permainan RRQ dan membalikkan keadaan. Kenapa ONIC bisa selalu bangkit dari tekanan? Itu karena mereka punya mentalitas juara.
Seperti yang terlihat pada setiap cuplikan in-game conversation, punggawa ONIC selalu tenang dan fokus, meski dibawah tekanan dan gempuran bertubi-tubi. Ini yang membuat mereka bisa menyusun rencana counter-play dengan baik. Ini tak terlepas dari chemistry dan kepercayaan yang kuat antara sesama pemain.
Contoh nyatanya bisa kamu lihat pada game kedua. Mereka mempercayakan Sanz untuk menghadapi Sutsujin yang hendak split-push. Sementara, tim lainnya fokus menggempur base RRQ. Padahal, Sanz menggunakan Pharsa yang secara teori bisa dihabisi dengan mudah oleh jungler Yi Sun-sin. Namun, Sanz tidak mengecewakan timnya. Gak hanya menggagalkan upaya Sutsujin untuk mencuri kemenangan, ia juga berhasil membunuh sang jungler.
3. Draft dari coach Yeb selalu efektif dan bersinergi

Semenjak kembalinya coach Yeb, performa ONIC langsung naik drastis. Pada awal Regular Seasons, mereka sempat terpuruk di peringkat 9 klasemen. Namun, akhirnya berhasil menjadi tim yang pertama lolos ke grandfinal dan mengamankan tiket ke Riyadh, Arab Saudi, untuk EWC.
Faktor kebangkitan ONIC ini adalah karena draft hero yang efektif dan bersinergi. Pada laga melawan RRQ di play-off kemarin, Yeb selalu memberikan draft terbaiknya. Tak ayal, ONIC selalu berhasil menang team fight dan ganking.
Dalam empat game RRQ vs ONIC, kita melihat bagaimana Yeb beradaptasi. Ia menurunkan Alpha untuk counter Baxia, Irithel untuk counter Granger, Ling yang efektif untuk menyerang hero lapis kedua RRQ, serta combo Masha dan Kaja untuk counter Joy dan Kalea yang sedang META. Coach Yeb juga selalu memberikan hero power terbaik untuk Sanz.
4. Performa Sanz sedang di atas angin

MPL ID S15 ini menjadi momen kebangkitan sang midlaner berdarah dingin, Sanz. Ia berhasil menghadirkan gameplay gemilang yang selalu jadi kunci kemenangan. Momen ini sendiri dijuluki momen "Gilak Sanz" oleh para caster dan SONIC–julukan untuk penggemar setia ONIC.
Pada laga melawan RRQ, Sanz juga masih konsisten dengan performa apiknya. Ia memberikan berkontribusi besar untuk kemenangan ONIC. Bahkan, ia berhasil memborong gelar MVP untuk 3 game yang dimenangkan ONIC atas RRQ.
Dua momen paling memorable adalah ketika ia one by one situation melawan Sutsujin di game 2 dan berhasil membunuhnya. Satu lagi adalah saat game 4, Sanz dengan hero andalannya, Luo Yi, menggunakan combo skill ultimate, Diversion dan Conceal untuk memberikan serangan kejutan yang akhirnya mengakhiri pertandingan.
5. Momentum win streak membuat ONIC penuh percaya diri

Selain adu gameplay, moral dan semangat juang menjadi faktor besar dalam kemenangan. Jika pemain merasa percaya diri, mereka akan bermain lebih baik. Pertandingan malam kemarin adalah contohnya, ONIC yang memang sedang on fire seolah bermain tanpa beban.
Kemenangan berturut-turut ONIC tentunya berdampak pada mental pemain. Karena win streak sejak hari pertama babak play-off, moral pemain ONIC menjadi sangat tinggi. Mereka mendapat kepercayaan diri untuk bermain lebih baik dan dinamis. Itulah mengapa mereka bisa menaklukkan RRQ yang sebelumnya sangat mendominasi di MPL ID S15.
Kemenangan ONIC atas RRQ pada playoff MPL ID S15 membuat tim Landak Kuning ini resmi melaju ke grandfinal sekaligus menjadi perwakilan pertama Indonesia di Esports World Cup 2025 di Riyadh, Arab Saudi. Namun, perjuangan ONIC masih berlanjut. Ia masih harus menghadapi lawan terakhir untuk bisa merebut piala MPL ID S15. Apakah ONIC akan kembali merebut gelar juara MPL Indonesia? Jangan lewatkan grandfinal-nya pada Minggu (15/6/2025) mendatang!