Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Penjualan PlayStation 3 Gak Sesukses PS2?

konsol PS3 (unsplash.com/@chilinik)
Intinya sih...
  • PS3 dirilis dengan harga tinggi, lebih mahal dari PS2, karena teknologi canggih dan dukungan Blu-ray yang membuat konsumen enggan membeli.
  • Kecanggihan arsitektur PS3 membuat pengembangan game sulit, menyebabkan keterlambatan peluncuran game eksklusif dan performa kurang optimal dibandingkan Xbox 360.
  • Faktor lainnya termasuk persaingan ketat dari Xbox 360, Nintendo Wii, dan PC gaming, serta masalah YLOD pada model awal PS3 yang memperburuk reputasi konsol.

Berbicara tentang konsol PlayStation (PS) memang tidak ada habisnya. Salah satu sejarah menarik dari konsol buatan Sony tersebut adalah PS3. Konsol ini pertama kali meluncur pada November 2006 sebagai penerus PS2. Meski tidak bisa dibilang produk gagal, harus diakui kalau PS3 tidak sesukses pendahulunya dalam hal angka penjualan.

Kesuksesan besar PS2 memang sangat fenomenal sehingga mendapatkan predikat sebagai konsol terlaris sepanjang masa. Munculnya PS3 mendapatkan ekspektasi besar dari penggemar ketika itu. PS3 memang lebih canggih dari PS2. Konsol ini punya fitur revolusioner di masanya sampai melahirkan sejumlah judul game legendaris. Pertanyaannya, kenapa PS3 tidak sesukses PS2? Bagi yang penasaran, yuk, dapatkan inspirasi lewat sudut pandang berikut!

1. Harga peluncuran PS3 cukup mahal

konsol PS3 (unsplash.com/@chilinik)

Saat dirilis pada 2006, PS3 dibanderol 499 dolar AS untuk model 20GB dan 599 dolar AS untuk model 60GB. Harga ini jauh lebih mahal dibandingkan PS2 saat peluncurannya. Penyebabnya adalah teknologi canggih yang digunakan, seperti prosesor Cell Broadband Engine dan dukungan Blu-ray. Sayangnya, hal ini membuat sebagian konsumen enggan upgrade konsol, terutama ketika pesaing seperti Xbox 360 menawarkan harga lebih terjangkau. 

2. PS3 memiliki arsitektur mesin yang kompleks

ilustrasi bermain PS3 (unsplash.com/@joaofferrao)

Kecanggihan PS3 harus dibayar dengan arsitekturnya yang kompleks. Prosesor Cell yang digunakan PS3 memiliki potensi besar, tetapi sangat sulit untuk dikembangkan oleh para pengembang game. Akibatnya, beberapa game multiplatform, seperti Skyrim dan Bayonetta, berjalan kurang optimal pada PS3 dibandingkan di Xbox 360. Dalam hal peluncuran game, PS3 membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan game-game eksklusif berkualitas tinggi, seperti Uncharted, The Last of Us, dan God of War 3. 

3. Strategi pemasaran kurang tepat sampai persaingan ketat dengan konsol lain

dua konsol Xbox (pixabay.com/hayabuzo)

Sony awalnya terlalu percaya diri setelah kesuksesan PS2 sehingga mereka kurang agresif dalam promosi awal PS3. Sebagai perbandingan, Microsoft berhasil mencuri start dengan Xbox 360 yang dirilis setahun lebih awal (2005). Di sisi lain, Nintendo meluncurkan Wii dan meraih kesuksesan besar karena pendekatan inovatif (motion control gaming) yang lebih murah dan menarik untuk pasar keluarga.

Nah, PS3 sendiri akhirnya rilis di tengah-tengah pasar yang lebih kompetitif dibandingkan era PS2. Selain Xbox 360 dan Nintendo Wii, PC gaming juga mulai menjadi alternatif menarik dengan perkembangan teknologi kartu grafis. Hal ini makin mempersempit dominasi PlayStation kala itu.

4. Masalah YLOD pada PS3 model awal

ilustrasi stick PlayStation (pixabay.com/stocksnap)

Yellow Light of Death (YLOD) pada model awal PS3 menjadi salah satu faktor yang memperburuk reputasi konsol ini. YLOD terjadi akibat overheating yang merusak solder pada motherboard, terutama karena desain arsitektur PS3 menggunakan prosesor Cell yang menghasilkan panas tinggi. Masalah ini membuat kepercayaan konsumen menurun dan menambah biaya perbaikan sehingga sebagian pemain beralih ke konsol pesaing seperti Xbox 360. Meski begitu, Sony sebenarnya sudah memperbaiki masalah ini dengan meluncurkan PS3 Slim. 

5. Game PS3 sulit dibajak hingga masih banyak yang bertahan di PS2

ilustrasi bermain game (pexels.com/@matilda-wormwood)

Pembajakan game memang tidak dibenarkan. Namun, ini menjadi salah satu faktor larisnya PS2. Game di era PS2 mudah sekali dibajak. Tentunya ini berbanding terbalik ketika masa-masa awal peluncuran PS3 di mana game untuk konsol ini sangat sulit dibajak. Hal tersebut berimbas pada angka penjualan PS3 di negara berkembang. Peretas baru bisa menembus sistem PS3 sekitar 2010 dan baru benar-benar menjadi umum digunakan sejak 2013 atau ketika PS4 sudah diluncurkan. 

Meski PS3 mengalami awal yang sulit, Sony berhasil memperbaiki kesalahan dengan memperbaiki hardware, penurunan harga, dan peluncuran game eksklusif. Namun, PS3 tetap tidak mampu menandingi popularitas PS2 yang menjadi konsol game terlaris sepanjang masa. Apakah kamu termasuk yang pernah merasakan serunya bermain game di era PS3?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hilman Azis
EditorHilman Azis
Follow Us