Spinoff menjadi wadah bagi ide-ide unik yang tidak dapat dimasukkan ke dalam game utama. Kita mengambil contoh seri Mario yang menghasilkan spinoff berkualitas tinggi, seperti Mario Kart dan Paper Mario. Percayalah, entri utama game Mario akan terasa aneh apabila kedua ide tersebut diimplementasi. Artinya, spinoff juga berguna agar setiap game memiliki fokusnya sendiri.
List ini sendiri akan membahas tujuh game spinoff yang paling aneh. Penasaran apa saja game-nya? Yuk, simak daftar di bawah!
Selain kolaborasinya dengan Disney yang membuat gamer bernostalgia dan alur ceritanya yang cukup rumit, seri Kingdom Hearts juga dikenal karena musiknya yang sangat memorable. Sanctuary, Simple And Clean, dan Don't Think Twice oleh Utada Hikaru merupakan contoh lagu yang ikonik. Deretan musik karya Yoko Shimomura juga terngiang-ngiang di otak.
Meskipun begitu, pengumuman game Kingdom Hearts dengan genre rhythm merupakan sesuatu yang tidak dapat ditebak. Bagi penggemar game musik dan Kingdom Hearts, berita ini sangat menggembirakan.
Kingdom Hearts: Melody of Memory mengajak kamu untuk menikmati musik dalam game sambil melawan musuh dengan menekan tombol di saat yang tepat. Tidak hanya melawan musuh biasa seperti Heartless, kamu dapat menunjukkan keahlian kamu dalam game rhythm ini dengan melawan bos yang menantang.
Tren Battle Royale yang tidak ada matinya mendorong Square Enix untuk melebarkan sayapnya dengan mencicip genre itu. Yup, Final Fantasy resmi memiliki game Battle Royale-nya sendiri!
Seperti judulnya, Final Fantasy VII: The First Soldier merupakan ajang pemilihan untuk menentukan siapa yang berhak menjadi SOLDIER yang pertama. Kalau pernah memainkan Final Fantasy VII atau Crisis Core, kamu pastinya tahu bahwa SOLDIER merupakan unit elit yang mencakup sosok tangguh seperti Sephiroth dan Genesis.
Nah, dalam permainan Battle Royale yang melibatkan 75 pemain ini, kamu harus bertempur dengan memanfaatkan berbagai senjata dan kemampuan unik untuk bertahan hidup. Game ini juga memiliki sejumlah elemen RPG seperti pemilihan kelas karakter (disebut Style) dan perlawanan monster untuk mendapatkan experience.
Jauh sebelum bergabung dengan Super Smash Bros. Ultimate, rupanya Mega Man sibuk bermain sepak bola untuk menghentikan serangan robot yang malah ikut bermain bola. Terdengar aneh? Memang!
Secara kontrol dan gameplay, Mega Man Soccer mirip dengan game sepak bola yang lain. Akan tetapi, spinoff ini memiliki Special Attacks seperti game Mega Man pada umumnya, misalnya tendangan oleh Fire Man yang mampu membakar bola. Tentunya konsep 'sepak bola dengan kekuatan' bukan lagi menjadi hal yang asing bagi kamu yang pernah menonton anime atau memainkan game Inazuma Eleven.
Dari banyaknya spinoff dalam seri Pokémon, game yang mengombinasikan Pokémon dengan pinball layak disebut sebagai salah satu spinoff yang paling aneh. Perlu diingat bahwa aneh bukan berarti buruk. Hal ini dibuktikan dengan rating Pokémon Pinball: Ruby & Sapphire yang mencapai 81 di Metacritic.
Pada dasarnya, gameplay Pokémon Pinball sama seperti permainan pinball tradisional. Menariknya, kamu tidak hanya meraih skor yang tinggi, tetapi juga menangkap ratusan Pokémon dan menyelesaikan Pokédex. Biasanya, penangkapan ini dilakukan dengan meluncurkan bola pinball berupa Poké Ball. Kamu perlu mengontrol bola agar mengenai Pokémon yang diincar sebelum kehabisan waktu.
Kamu pasti tahu bahwa Battle Royale menjadi genre yang menjamur saat ini. Namun, tahukah kamu bahwa dulu, Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) merupakan genre yang mendominasi dunia game?
Pada tahun 2014, pasar untuk game MOBA sudah sesak karena keberadaan League of Legends, DOTA 2, dan Smite. Melihat tren MOBA, Deep Silver juga ingin menjangkau audiens yang lebih luas dengan cara membuat game dengan pendekatan itu. Minat ini akhirnya menjadi titik awal kelahiran Dead Island: Epidemic.
Game zombi ini menawarkan sejumlah mode, seperti Horde Mode di mana kamu dan tiga pemain lainnya melawan kerumunan zombi. Selain itu, ada juga Scavenger Mode yang mengharuskan kamu bersaing dengan dua tim lainnya untuk mengumpulkan persediaan sambil mengontrol poin.
Ironisnya, kata 'Dead' dalam 'Dead Island: Epidemic' lebih cocok untuk mendeskripsikan kematian game ini yang begitu cepat. Pertama kali rilis tahun 2014, game garapan Stunlock Studios ini ditutup satu tahun kemudian. Mengutip Rock Paper Shotgun, Dead Island: Epidemic tidak pernah keluar dari fase Open Beta.
Ciri khas yang melekat dengan seri Yakuza adalah faktanya game tersebut memiliki minigame yang bikin ketagihan diikuti alur cerita yang serius tetapi konyol di saat yang bersamaan. Di Yakuza: Dead Souls, dapat dikatakan bahwa kegilaan ini melewati batas.
Jika sebelumnya kamu menggunakan kepalan tangan untuk melawan manusia, Yakuza: Dead Souls mewajibkan kamu memakai senjata api untuk melawan zombi. Di tengah ricuhnya kota karena keberadaan zombi, kamu masih bisa menikmati minigame yang mengundang tawa. Mengingat Yakuza merupakan game yang penuh humor, penggabungan game tersebut dengan genre zombi justru membuatnya terasa seperti seri Dead Rising.
Potret di atas memang menyeramkan. Namun, gambar ikan tersebut akan lebih menakutkan ketika kamu menyadari adanya tali pancingan. That's right! Kamu harus memancing berbagai jenis ikan, termasuk ikan menyeramkan pada gambar di Monsters of the Deep: Final Fantasy XV.
Simulasi memancing ini dimainkan lewat perangkat PlayStation VR. Kamu tidak sekadar memancing ikan monster, tetapi juga melawannya dengan menggunakan busur silang (Crossbow). Oleh karena konsepnya yang lebih absurd dibandingkan Final Fantasy VII: The First Soldier, game Virtual Reality ini menjadi spinoff Final Fantasy yang paling aneh.
Itulah tujuh game spinoff yang paling aneh. Meskipun membuat heran, tidak sedikit game dalam list ini menawarkan pengalaman yang menyenangkan bagi para pemain. Kamu sudah pernah mencoba yang mana?