Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prediksi Pemenang Best Art Direction The Game Awards 2024

daftar nomine Best Art Direction The Game Awards 2024 (thegameawards.com)
daftar nomine Best Art Direction The Game Awards 2024 (thegameawards.com)
Intinya sih...
  • Black Myth: Wukong, Elden Ring: Shadow of Erdtree, Metaphor: ReFantazio, Neva, dan Astro Bot masuk nominasi Best Art Direction The Game Awards 2024.
  • Astro Bot memiliki visual cerah dan indah dengan desain level kreatif. Black Myth: Wukong hadirkan visual memukau dengan latar mitologi China yang kental.
  • Elden Ring: Shadow of Erdtree tampil megah dengan unsur high fantasy. Metaphor: ReFantazio hadirkan desain visual artistik yang unik dalam dunia 3D.

Best Art Direction adalah salah satu kategori yang tidak pernah absen dalam The Game Awards. Kategori ini menilai game berdasarkan visual mereka. Ia mengapresiasi grafik dan animasi yang realistis, kreatif, dan unik. Namun, berdasarkan pemenang yang sudah-sudah, visual dan animasi dengan ciri khas unik bernilai seni tinggi adalah pertimbangan utama untuk pemenang kategori ini.

Di The Game Awards 2024, terpilih lima game dengan visual yang menonjol. Adapun, daftar nominenya adalah Astro Bot, Black Myth: Wukong, Elden Ring: Shadow of the Erdtree, Metaphor: ReFantazio, dan Neva. Kelima game tersebut dinilai memiliki visual terbaik tahun ini. Namun, manakah yang terbaik dari kelima game tersebut? Simak prediksi pemenang Best Arc Direction The Game Awards 2024 di bawah ini!

1. Astro Bot memiliki visual penuh warna yang menyegarkan mata

Astro Bot (dok. Team Asobi/Astro Bot)
Astro Bot (dok. Team Asobi/Astro Bot)

Astro Bot (2024) adalah game yang dapat banyak nominasi di The Game Awards 2024. Ia dinilai memiliki gameplay adiktif dan seru. Game 3D platformer ini punya desain level yang kreatif. Belum lagi, munculnya karakter-karakter game ikonis PlayStation yang jadi fan service yang sangat menarik.

Dari segi visual, ia menghadirkan visual 3D yang cerah dan indah. Presentasi dunia fantasi yang penuh warna dengan animasi yang halus jadi salah satu keunggulan game ini. Namun, visual dengan gaya kartun ala Astro Bot ini sudah bukan hal yang langka. Banyak game, terutama dari Nintendo, memiliki visual serupa. Mampukah Astro Bot memenangkan Best Art Design dengan visualnya ini?

2. Black Myth: Wukong menghidupkan dunia fantasi ala mitologi China yang sudah sangat familier

Black Myth: Wukong (dok. Game Science/Black Myth: Wukong)
Black Myth: Wukong (dok. Game Science/Black Myth: Wukong)

Black Myth: Wukong (2024) adalah sebuah game yang istimewa. Sebab, ia menghidupkan kisah novel legendaris Journey to the West karya Wu Cheng'en dari era Dinasti Ming (1368–1644). Namun, ia mengambil cerita orisinal dengan berdasar kepada kisah pascaperjalanan Sun Wukong mengantarkan Tang Sanzang ke Barat. Ia dikemas dalam game action role-playing game (RPG) dengan mekanisme kombat yang sangat seru. 

Menjadi nomine Best Arc Direction, Black Myth: Wukong menghadirkan visual memukau dengan tenaga Unreal Engine 5. Yang bikin istimewa, ia menghadirkan visual dengan latar mitologi China yang kental. Sangat mirip dengan kisah-kisah wuxia dan xianxia pada umumnya. Dalam bame ini, kamu bisa kunjungi kembali tempat-tempat ikonis, seperti Gunung Huaguo dan Hutan Serigala yang dikenal lewat serial Kera Sakti yang dahulu booming banget.

Selain visual indah, Black Myth: Wukong juga menghadirkan animasi gambaran tangan untuk beberapa cuplikan adegan cerita. Ia memiliki kualitas seni yang luar biasa. Sayangnya, karena kualitas visual yang tinggi itu, game ini kadang mengalami penurunan performa. Namun, menilai dari segi visual saja, ia jadi salah satu kandidat kuat pemenang Best Art Direction The Game Awards 2024.

3. Elden Ring: Shadow of Erdtree menghadirkan dunia megah ala cerita fantasi epik George RR Martin

Elden Ring: Shadow of Erdtree (dok. Game Science/Elden Ring: Shadow of Erdtree)
Elden Ring: Shadow of Erdtree (dok. Game Science/Elden Ring: Shadow of Erdtree)

Elden Ring: Shadow of Erdtree (2024) merupakan expansion pack dari Elden Ring (2022). Dalam DLC ini, karakter kamu akan bertualang ke lokasi baru yang disebut Land of Shadow. Beda dengan soulsborne lain yang menghadirkan dunia kelam dan mencekam, ia menghadirkan dunia yang megah dengan unsur high fantasy yang kental.

Itu karena andil dari penulis kisah fantasi kondang, George RR Martin. Mulai dari desain karakter, monster, senjata, sampai dengan megahnya hamparan dunia yang disajikan, ia benar-benar mengingatkan kita tentang kisah fantasi epik seperti The Lords of the Ring dan Game of Thrones. Namun, apakah DLC yang penuh keterbatasan bisa menjadi juara Best Art Direction? Jika menilai dari segi estetika dan keindahan visualnya saja, kemungkinannya cukup tinggi.

4. Metaphor: ReFantazio menghadirkan desain visual artistik yang terinspirasi dari lukisan terkenal

Metaphor: ReFantazio (dok. Atlus/Metaphor: ReFantazio)
Metaphor: ReFantazio (dok. Atlus/Metaphor: ReFantazio)

Sebenarnya, dari segi kualitas visual, Metaphor: ReFantazio (2024) masih dibangun menggunakan GFD Engine, sama seperti yang digunakan pada Persona 5 (2016). Grafiknya memadukan cel-shading bergaya anime dengan dunia 3D yang unik. Ini jelas bukan hal yang baru. Sebab, gaya visual seperti itu marak digunakan dalam JRPG, seperti waralaba Persona, The Legend of Heroes, dan Fire Emblem.

Namun, desain visual yang artistik adalah alasan mengapa ia bisa jadi nomine Best Art Direction. Katsura Hashino sangat kreatif dalam menyisipkan nilai seni estetik dalam Metaphor: ReFantazio. Salah satunya adalah desain musuh dalam game ini yang disebut Humans. Mereka punya desain yang terinspirasi dari lukisan terkenal. Salah satunya adalah lukisan karya Hieronymus Bosch berjudul The Garden of Earthly Delights (1503–1515 M).

5. Gaya visual Neva seperti sebuah buku dongeng yang hidup

Neva (dok. Nomada Studio/Neva)
Neva (dok. Nomada Studio/Neva)

Neva (2024) mungkin masih kalah pamor dari nomine lain yang sudah punya nama besar, tetapi ia tidak kalah mengesankan, terutama dari segi visual. Neva menghadirkan grafik dan animasi 2D dengan gaya kartun yang sangat memukau. Ia seperti sebuah ilustrasi buku dongeng yang hidup. Ini berpadu apik dengan gameplay platformer side scrolling yang menarik.

Sang developer mengeklaim game ini terinspirasi dari Princess Mononoke (1997), salah satu film animasi andalan Studio Ghibli. Gaya visualnya seperti goresan cat air yang indah. Ini jauh lebih baik ketimbang Gris (2018), game sebelumnya dari developer Nomada Studio. Namun, ia bak menawarkan hal menarik lain selain visual. Gameplay-nya biasa-biasa saja tanpa ada voice over.

6. Black Myth: Wukong diprediksi bakal jadi juara Best Art Direction The Game Awards 2024

keindahan visual Black Myth: Wukong (dok. Game Science/Black Myth: Wukong)
keindahan visual Black Myth: Wukong (dok. Game Science/Black Myth: Wukong)

Cukup sulit untuk menentukan pemenangnya. Pasalnya, tiap nomine punya apa yang dibutuhkan untuk bisa meraih gelar Best Art Direction The Game Awards 2024. Namun, Black Myth: Wukong dari Game Science kemungkinan besar bakal meraih gelar Best Art Direction itu.

Ia berhasil menghipnotis gamer dengan visual yang indah dengan tema Chinese folk culture yang kental. Tiap visual memiliki makna yang mendalam karena memang mengambil inspirasi dari kisah Kera Sakti yang penuh nilai filosofis. Adanya animasi 2D yang disisipkan dalam alur cerita juga tidak sembarangan. Ia penuh nilai artistik dari gambaran tangan seorang seniman. Selain menawarkan visual, ia didukung dengan animasi pertarungan yang sangat memuaskan. Ia menghidupkan berbagai jurus-jurus ikonis dari Kera Sakti.

Elden Ring: Shadow of Erdtree dengan visual megah ala fantasi epik dan Neva dengan keindahan visual bergaya buku dongengnya akan bersaing ketat dengan Black Myth: Wukong. Apakah prediksi ini bakal menjadi kenyataan? Jawabannya bisa kita temukan di The Game Awards pada 13 Desember 2024 mendatang. Jangan sampai terlewatkan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us