Siapa Pengganti Ideal Gabriel Magalhaes di GW 12 FPL 2025/2026?

Cedera otot paha yang dialami Gabriel Magalhaes saat Brasil melawan melawan Senegal menempatkannya dalam kondisi berisiko absen selama 1–2 bulan. Situasi ini membuat Arsenal kehilangan elemen penting dalam struktur defensifnya, sekaligus memaksa manajer FPL untuk segera mengambil langkah antisipatif. Hingga gameweek ke-11, Gabriel mencatat 81 poin, tertinggi bagi pemain bertahan, sehingga kehilangannya akan langsung terasa dalam perolehan poin manajer.

Kepemilikan Gabriel yang melebihi 40 persen membuat dampaknya makin luas, dan banyak manajer kini berada dalam kondisi darurat transfer. Arsenal sendiri masih memiliki bek elite, tetapi absennya Gabriel berarti posisi bek kiri tengah bisa terisi oleh Cristhian Mosquera atau Piero Hincapie. Ketidakpastian ini mengurangi nilai aset pertahanan Arsenal yang selama ini menjadi pilihan aman bagi banyak manajer.

Di sisi lain, jadwal Arsenal yang cukup menantang dalam beberapa pekan mendatang juga membuat mempertahankan aset defensif mereka menjadi lebih berisiko. Manajer kini harus menilai apakah mereka tetap ingin bertahan dengan alternatif Arsenal atau mulai mengalihkan investasi kepada tim lain. Secara umum, menunggu konfirmasi lanjutan dari konferensi pers merupakan langkah ideal, tetapi prediksi absennya Gabriel yang cukup panjang membuat transfer keluar jadi langkah yang hampir pasti diperlukan.

1. Jurrien Timber – Arsenal (6,1 juta pounds)
   Jurrien Timber menawarkan stabilitas menit bermain karena ia selalu menjadi starter sejak gameweek 2, sekaligus mencatat kontribusi menyerang terbaik di antara bek Arsenal berkat expected goal involvements (xGI) tertinggi di posisinya. Ia cocok untuk manajer yang ingin tetap berinvestasi pada pertahanan terbaik liga dengan kombinasi kreativitas dan ancaman tembakan. Namun, kondisinya cukup mengkhawatirkan ketika ia ditarik keluar saat Belanda melawan Lithuania pada November 2025, sehingga terlalu berisiko untuk dibeli dalam kondisi saat ini.

2. . William Saliba – Arsenal (6,0 juta pounds)
   William Saliba menjadi opsi paling aman bagi manajer yang tetap ingin bertahan dengan aset defensif Arsenal. Ia memang tidak memberikan potensi menyerang sebesar Gabriel Magalhaes, tetapi menit bermainnya hampir selalu terjamin, dan kesempatan clean sheet tetap terbuka. Bagi manajer yang ingin melakukan sideways move tanpa mengubah struktur skuad secara signifikan, Saliba adalah pilihan yang logis.

3. Virgil van Dijk – Liverpool (5,9 juta pounds)
   Virgil van Dijk menjadi alternatif premium yang menarik karena Liverpool memiliki deretan jadwal hijau, termasuk menghadapi dua tim dengan rekor buruk dalam bertahan dari skema set-piece, yakni Nottingham Forest dan West Ham United. Kapten Liverpool itu sangat kuat dalam defensive contributions dan konsisten menghasilkan peluang gol dari bola mati. Ia cocok bagi manajer yang ingin mengurangi risiko rotasi sekaligus mengejar potensi poin dari duel udara dan clean sheet.

4. Nico O’Reilly – Manchester City (5,0 juta pounds)
   Nico O’Reilly tengah tampil apik setelah mengumpulkan 49 poin dari 7 kali tampil sebagai starter, hanya sekali mencatatkan blank. Ia juga mencatat tembakan terbanyak di antara seluruh bek dalam 4 gameweek terakhir, sebuah indikator kuat terhadap potensi kontribusi menyerangnya. Dengan absennya Rayan Ait-Nouri yang akan membela Aljazair di AFCON 2026, peluang menit bermain konsisten untuk O’Reilly makin terbuka, yang menjadikannya pilihan eksplosif dari lini belakang Manchester City.

5. Trevoh Chalobah – Chelsea (5,1 pounds)
   Trevor Chalobah mencatat musim breakout dengan 55 poin dari 10 laga dan hanya 2 kali blank. Chelsea juga memiliki jadwal yang tergolong ringan, seperti Burnley, Leeds United, dan Everton yang membuka peluang clean sheet dalam beberapa gameweek ke depan. Kehadirannya menjadi opsi low-ownership yang menjanjikan bagi manajer yang ingin mencari diferensial bernilai tinggi.

1. Daniel Munoz – Crystal Palace (5,8 juta pounds)
   Daniel Munoz menawarkan profil wing-back agresif dengan kombinasi ancaman gol dan assist yang tinggi, sehingga ia menjadi salah satu bek paling ofensif musim ini. Crystal Palace juga memiliki jadwal relatif menguntungkan dengan menghadapi Wolverhampton Wanderers, Burnley, dan Fulham, 3 tim dari 6 terbawah klasemen. Opsi ini sangat ideal bila manajer mencari kombinasi clean sheet dan potensi ledakan poin dari sisi sayap.

2. Marc Guehi/Maxence Lacroix/Chris Richards – Crystal Palace
   Dengan harga 5,1 juta pounds, Marc Guehi memiliki kemampuan all-rounder dengan DefCon yang bagus serta expected goals (xG) yang hampir setara dengan Munoz, meskipun ia masih harus dipantau karena cedera memar. Sementara Maxence Lacroix (5,0 juta pounds) menyajikan keamanan menit bermain dengan statistik yang hampir identik dengan milik Chris Richards. Richards (4,5 pounds) menjadi opsi paling murah, tetapi risiko rotasi saat jadwal padat tetap perlu dipertimbangkan sebelum memasukkannya ke skuad.

3. Marcos Senesi – AFC Bournemouth (5,0 juta pounds)
   Marcos Senesi memimpin liga dalam perolehan DefCon dengan tambahan poin dalam 9 dari 11 pertandingan yang ia jalani. Bournemouth memiliki 4 laga kandang dari 6 pertandingan berikutnya, dengan Fixture Difficulty Rating (FDR) rendah melawan West Ham United, Everton, dan Burnley. Profil ini sangat cocok untuk manajer yang mengincar kombinasi clean sheet, bonus, dan kepastian menit bermain.

4. Jan Paul van Hecke – Brighton & Hove Albion (4,4 juta pounds)
   Jan Paul van Hecke menjadi opsi budget terbaik setelah mengumpulkan 29 poin dari 5 laga terakhir, termasuk 2 clean sheet beruntun. Brighton menunjukkan pertahanan kuat dengan catatan big chances conceded yang rendah, yang membuatnya makin layak dipertimbangkan. Opsi ini sangat cocok untuk manajer yang ingin menurunkan harga bek untuk mengalokasikan dana ke posisi lain.

Cederanya Gabriel Magalhaes memaksa manajer untuk berpikir cepat dan strategis, tetapi daftar opsi di atas menyediakan berbagai alternatif dengan profil stabil, aman, hingga eksplosif sesuai kebutuhan skuad FPL masing-masing. Pada akhirnya, keputusan terbaik selalu bergantung kepada gaya bermain manajer dan struktur tim yang ingin dipertahankan menjelang gameweek berikutnya.