8 Aplikasi yang Dulu Sangat Populer, Tapi Kini Sepi Peminat

Masih ingat gak, pas awal tahun 2016 lalu jagat maya sempat dihebohkan dengan kehadiran aplikasi games Pokemon Go. Sekejap saja, aplikasi besutan studio Niantic Labs itu pun langsung jadi fenomena yang viral dan booming.

Jangan heran, saat aplikasi ini masih booming maka setiap perempatan jalan atau pusat keramaian seperti alun-alun kamu akan melihat banyak orang fokus sama layar smartphonenya karena sedang memainkan si Pokemon Go.

Sayang, karena dinilai terlalu monoton dan banyak menguras kuota data, aplikasi ini pun lambat laun mulai ditinggalkan penggunanya. Mulai sekarang, kamu gak akan lagi lihat orang-orang berburu dan menangkap pokemon-pokemon di jalan. Soalnya, semua sudah beralih ke permainan lainnya yang dinilai lebih menantang dan variatif.

Mulai dua tahun lalu, aplikasi ini jadi viral dan dicari-cari oleh pengguna smartphone. Sempat dipopulerkan oleh YouTuber ternama Tanah Air, Reza 'Arap' Oktavian, nyatanya kini aplikasi Musical.ly sudah mulai sepi peminat.

Hal ini dikarenakan, banyak aplikasi alternatif lain yang lebih asyik buat dimainkan. Sehingga, mau gak mau aplikasi satu ini pun mulai ditinggalkan oleh beberapa penggunanya.

Omong-omong, kamu masih main aplikasi satu ini gak?

Penggemar selfie mana yang gak punya aplikasi ini di smartphonenya? Selain bisa bikin selfie makin sempurna, aplikasi ini menyediakan beragam stiker dan fitur edit foto yang cukup lengkap. Sayang, karena makin banyak aplikasi serupa dan lebih bagus si Camera 360 ini pun mulai ditinggalkan oleh para penggunanya.

Sebelum aplikasi musik streaming menjamur, Sondcloud jadi pilihan utama para penikmat musik. Berisi lagu-lagu cover dan indie, Soundcloud pada masanya sempat menjadi wadah bagi penikmat musik dan juga pencinta musik.

Sayang, karena masalah hak cipta jadinya Soundcloud pun mulai sepi peminat dan ditinggalkan. Bahkan, beberapa waktu lalu ada kabar yang berhembus kalau aplikasi dengan dominasi warna orange ini akan diakuisisi oleh Spotify. Meski pada kenyataannya, kabar itu masih belum terbukti.

Sekitar tahun 2013-an, Indonesia kedatangan aplikasi pesan bernama Kakao Talk. Aplikasi asal Korea Selatan ini sempat booming banget dan diklaim akan menjadi saingan berat LINE yang kala itu sudah lebih dulu populer.

Sayang, karena gak banyak fitur menarik dan asyik aplikasi dengan dominasi warna kuning ini pun sepi peminat di Indonesia. Penggunanya pun dikabarkan masih kalah jauh sama pengguna LINE dan WhatsApp.

Sama seperti Kakao Talk, aplikasi pesan yang jika dilihat sekilas mirip dengan LINE ini juga sepi peminat. Padahal dulu, aplikasi ini digadang-gadang bakal jadi pesaing LINE dan WhatsApp.

Kini jumlah pengguna WeChat bisa dibilang gak terlalu banyak. Bahkan beberapa diantaranya malah beralih ke aplikasi pesan lainnya seperti LINE atau WhatsApp bahkan Snapchat.

Dari zaman ponsel Symbian, aplikasi ini cukup terkenal dan ternama. Sayang, seiring berkembangnya mobile browser lain seperti Chrome dan UC Browser aplikasi dengan dominasi warna merah ini pun sepi peminatnya.

Banyak orang lebih suka pakai browser bawaan smartphone atau Chrome ketimbang pakai Opera yang dinilai gak simpel.

Saat awal-awal keluar, aplikasi satu ini digadang-gadang akan jadi pesaing YouTube. Sampai-sampai raksasa sekelas Twitter pun berani mengakuisisinya pada Oktober 2012.

Sayang, karena gak ada perkembangan dan makin sepi peminat Twitter selaku pemilik resmi Vine akhirnya menutup layanan video berdurasi pendek itu. Terhitung mulai Oktober lalu, layanan ini ditutup dan mulai berangsur tak bisa diakses lagi. Sedih ya?