Benarkah Safari Lebih Aman Dibandingkan Chrome?

- Sistem keamanan Safari berbeda dari browser lainnyaSafari memanfaatkan arsitektur sandboxing yang memisahkan tiap proses agar ancaman tidak menyebar ke seluruh sistem. Safari juga memiliki intelligent tracking prevention untuk membatasi aktivitas pelacak.
- Perlindungan Chrome mengandalkan teknologiChrome memiliki fitur Safe Browsing dan isolasi situs untuk mencegah serangan lintas situs. Chrome menggunakan data untuk personalisasi, tetapi hal ini menimbulkan kekhawatiran privasi.
- Risiko malware pada Safari lebih rendah, kurasi ekstensi lebih ketatSafari memiliki jumlah ekstensi lebih sedikit, sehingga risiko malware dari ekstensi lebih kecil. Sedangkan, Chrome memiliki ribuan ekstensi yang dapat meningkatkan produktivitas.
Safari dikenal karena sistem keamanan ketat dan integrasi kuat pada ekosistem Apple. Sebagian pengguna iPhone merasa lebih tenang saat berselancar karena peramban ini dianggap mampu memblokir pelacak secara agresif. Perdebatan muncul ketika Safari dibandingkan dengan Google Chrome yang dikenal cepat dan kaya fitur. Di antara sekian banyak peramban pada perangkat Apple, Chrome dan Safari menjadi yang paling sering digunakan. Chrome membawa kemudahan khas Google, sedangkan Safari versi mobile merupakan browser eksklusif untuk perangkat iOS
Chrome tetap menjadi browser paling populer berkat ekosistem Google serta dukungan fitur yang terus berkembang. Persaingan keduanya memunculkan pertanyaan mengenai keamanan yang ditawarkan. Lantas, apakah benar Safari lebih aman dibandingkan perlindungan milik Chrome? Mari cari tahu jawabannya!
1. Sistem keamanan Safari berbeda dari browser lainnya

Safari memanfaatkan arsitektur sandboxing yang memisahkan tiap proses agar ancaman tidak menyebar ke seluruh sistem. Metode yang dirancang membuat aplikasi lebih sulit dieksploitasi oleh skrip berbahaya. Pengguna lebih aman saat melakukan aktivitas penting seperti transaksi keuangan, atau masuk ke akun yang menggunakan kata sandi.
Safari juga memiliki intelligent tracking prevention yang membatasi aktivitas pelacak dari berbagai situs. Mekanisme ini mencoba meminimalkan jejak digital pengguna pada saat berselancar. Banyak pihak menilai fitur ini sebagai keunggulan besar dalam menjaga privasi.
2. Perlindungan Chrome mengandalkan teknologi Google

Chrome memiliki fitur Safe Browsing untuk memberikan peringatan saat pengguna membuka situs berpotensi berbahaya. Sistemnya bekerja memakai basis data ancaman yang terus diperbarui. Banyak kasus penipuan online, termasuk phising dapat dicegah karena fitur tersebut.
Chrome menggunakan isolasi situs untuk mencegah serangan lintas situs yang memanfaatkan celah keamanan. Cara ini menempatkan tiap situs dalam ruang terpisah pada level proses. Para ahli menilai metode tersebut sebagai salah satu yang paling kuat di industri.
3. Safari dikenal lebih ketat soal izin akses data

Safari mencoba meminimalkan pengumpulan data pengguna. Sistem ini bekerja lebih ketat pada izin akses yang diminta situs. Para pengguna Apple biasanya merasa lebih nyaman saat berselancar menggunakan Safari. Sebab, aktivitas mereka tidak banyak dipantau.
Chrome mengandalkan data untuk meningkatkan personalisasi, tetapi hal ini menimbulkan kekhawatiran privasi. Sebagian pengguna mempertanyakan seberapa besar data mereka dikumpulkan. Google berupaya memberi kontrol melalui fitur pengaturan privasi, tetapi kepercayaan pengguna sering terpecah.
4. Pembaruan Safari bergantung pada update sistem operasi

Safari mendapat pembaruan keamanan melalui update sistem operasi. Prosesnya membuat perbaikan bug berjalan stabil dan terintegrasi. Para pengguna merasakan keunggulan ini walaupun pembaruan kadang lebih lambat.
Di sisi lain, Chrome merilis pembaruan keamanan secara rutin tanpa menunggu update sistem operasi. Siklus pembaruan yang cepat membantu menutup celah lebih cepat. Pengguna Chrome memperoleh perlindungan tambahan pada berbagai situasi yang tidak tertangani dalam pembaruan OS.
5. Risiko malware pada Safari lebih rendah, kurasi ekstensi lebih ketat

Safari memiliki jumlah ekstensi lebih sedikit, sehingga risiko malware dari ekstensi lebih kecil. Penggunaan ekstensi lebih terkontrol karena proses kurasinya ketat. Para pengguna biasanya memilih keamanan daripada fleksibilitas fitur.
Sedangkan, Chrome memiliki ribuan ekstensi yang dapat meningkatkan produktivitas. Namun, tidak semua ekstensi aman. Risiko penyalahgunaan data meningkat pada ekstensi yang tidak diverifikasi dengan baik. Pengguna Chrome perlu berhati-hati saat memasang ekstensi dari pihak ketiga.
Kesimpulannya, Safari dan Chrome memiliki keunggulan masing-masing dengan sistem keamanan berbeda. Pilihan akhirnya bergantung pada kebutuhan serta tingkat kenyamanan para pengguna terhadap privasi dan fleksibilitas fitur. Para pengguna iPhone disarankan menggunakan Safari sebagai peramban utama karena terintegrasi langsung dengan ekosistem Apple. Meski begitu, bukan berarti Chrome tidak aman saat digunakan pada perangkat iPhone.

















