Cerita Luhut, Ajak Elon Musk Join AI Center di Bali

- Elon Musk memberi sinyal baik untuk terlibat dalam proyek AI Center di Bali setelah Luhut Binsar Pandjaitan mengajaknya bergabung.
- Meskipun biasanya Elon Musk harus berkonsultasi dengan tim hukumnya, kali ini dia langsung setuju tanpa ragu.
- Luhut dan Elon Musk akan kembali bertemu melalui virtual (Zoom) untuk membahas kesepakatan tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa miliarder Elon Musk memberi sinyal yang cukup baik kala diminta untuk terlibat dalam proyek AI Center (pusat kecerdasan buatan/artificial intelligence) di Bali.
Hal ini disampaikan pada Ngobrol Seru IDN Times x Total Politik dengan tema 'Ngobrolin yang Paten-Paten Aja Bareng Menko Marves' di The Plaza IDN Media HQ, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Grok diajak kolaborasi dengan Eureka AI
Sebelumnya, diketahui bahwa Elon Musk mempunyai chatbot yang mereka sebut sebagai Grok, ditenagai model bahasa besar Grok-1 yang dikembangkan xAI. Grok juga bisa diakses oleh pengguna premium platform X/Twitter.
Luhut menjelaskan kepada Elon Musk bahwa anak muda Indonesia, Eureka AI sedang membuat AI Center di Bali. Dia kemudian meminta Elon Musk untuk ikut bergabung.
"Saya tanya, kamu (Elon Musk) kan punya AI center baru IPO kemarin. Anak muda Indonesia, Eureka AI, juga sedang buat AI Center di Bali. Saya bilang ke dia, Elon kamu mau gak masuk ke sini? Namamu kami taro jadi founder. Dia oke, oke," jelas Luhut.
Padahal menurut Luhut, biasanya jika ada yang ingin melakukan kolaborasi dengan Elon Musk, dia harus konsultasi ke tim kuasa hukumnya. Tapi saat Luhut yang bertanya, pemilik Tesla dan SpaceX ini langsung setuju.
"Ini orang, gila atau apa? Biasanya kalau nama dia dipake, dia nanya lawyer-nya dulu. Pak Luhut minta, langsung setuju dan sekarang sedang berlanjut," kisahnya.
Luhut dan Elon Musk akan kembali bertemu melalui virtual (Zoom). Jika kesepakatan itu tercapai, menurutnya nama negara kita juga yang akan maju.
"Nah kalau masuk, nama Indonesia lagi yang akan maju karena anak-anak Indonesia ini yang membuat Euroka AI. Jadi itu, kita masih janjian nanti untuk melihat yang lain," imbuhnya.
Chatbot dengan sifat unik

xAI mengumumkan Grok pada akhir tahun lalu, yang menurut perusahaan dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat memberontak.
Platform ini dibangun di atas model bahasa besar (LLM) dengan cara yang hampir sama seperti ChatGPT milik OpenAI, yang diposisikan sebagai pesaing potensial.
Meskipun Grok dimaksudkan untuk meniru novel satir Douglas Adams tahun 1979, The Hitchhiker's Guide to the Galaxy, para kritikus menemukan bahwa ada sedikit kesamaan antara chatbot, karakter serta humor yang membuat buku Adams sukses di seluruh dunia.
Namun demikian, Grok menonjol karena sejumlah alasan. Esensinya terletak pada sindiran dan lelucon yang mengundang pengguna untuk menikmatinya.
Ia juga bersedia menjawab pertanyaan yang ditolak oleh sebagian besar sistem AI lainnya. Sifat ini terbukti ampuh membuat Grok menjadi viral.
Beberapa postingan dari pengguna menunjukkan bahwa mereka antusias terlibat dalam percakapan tentang seks, narkoba dan agama, yang tidak akan dilakukan oleh chatbot lain, seperti Microsoft Bing dan Google Bard.