Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah HP Android Masih Butuh Aplikasi Antivirus?

ilustrasi HP Android
ilustrasi HP Android (unsplash.com/amanz)
Intinya sih...
  • Android memiliki sistem keamanan bawaan yang kuat
  • Sumber aplikasi mempengaruhi kebutuhan antivirus
  • Tidak semua aplikasi antivirus di Play Store efektif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seiring perkembangan teknologi, sistem operasi Android kini semakin canggih dibandingkan beberapa tahun lalu. Google telah memperkuat berbagai lapisan perlindungan agar pengguna terlindungi dari serangan malware dan aplikasi berbahaya. Namun, apakah HP Android masih butuh aplikasi antivirus tambahan?

Bagi sebagian orang, antivirus dianggap penting untuk menjaga keamanan data dan privasi dari ancaman kejahatan digital. Sementara bagi lainnya, aplikasi tersebut hanya membuat HP lebih lambat tanpa manfaat sepadan. Untuk menjawabnya, mari kita bahas lebih dalam bagaimana sistem keamanan Android bekerja!

1. Android sudah punya sistem keamanan bawaan cukup kuat

potret HP Android
potret HP Android (unsplash.com/@rmrdnl)

Android memiliki sistem keamanan bawaan bernama Google Play Protect, yang secara otomatis memindai dan memverifikasi setiap aplikasi sebelum diinstal. Fitur ini juga terus memantau aktivitas aplikasi agar tidak merugikan pengguna. Selain itu, sistem sandboxing memastikan setiap aplikasi berjalan terpisah sehingga virus sulit menyebar ke seluruh perangkat.

Meski begitu, perlindungan ini bergantung pada seberapa rutin pengguna memperbarui sistem keamanan perangkat. HP yang jarang diperbarui tetap berisiko karena celah lama bisa dimanfaatkan malware baru. Itulah kenapa pembaruan sistem menjadi faktor utama dalam menjaga keamanan tanpa perlu antivirus tambahan.

2. Sumber aplikasi mempengaruhi sistem keamanan

smartphone dengan Stock Android (unsplash.com/@adrien)
smartphone dengan Stock Android (unsplash.com/@adrien)

Salah satu kelebihan Android adalah kemampuannya untuk memasang aplikasi dari luar Play Store atau yang dikenal sebagai sideloading. Namun, kebebasan ini juga membuka peluang masuknya malware dari aplikasi bajakan atau situs tidak resmi. Sebagian pengguna tidak sadar bahwa berkas APK dari sumber tidak dikenal dapat menyembunyikan virus berbahaya.

Dalam kasus seperti ini, antivirus memang dapat membantu mendeteksi berkas mencurigakan sebelum diinstal. Pengguna yang sering bereksperimen dengan aplikasi modifikasi atau game bajakan lebih berisiko dibanding pengguna biasa. Jadi, tingkat kebutuhan antivirus sangat bergantung pada perilaku pengunduhan pengguna.

3. Sebagian aplikasi antivirus Android kurang efektif

ilustrasi HP Android (unsplash.com/@rmrdnl)
ilustrasi HP Android (unsplash.com/@rmrdnl)

Tidak semua aplikasi antivirus di Play Store bekerja sesuai harapan. Beberapa di antaranya hanya memberikan peringatan tanpa menghapus virus. Ironisnya, ada juga antivirus yang justru menguras baterai, memperlambat kinerja HP, atau bahkan mengumpulkan data pribadi pengguna.

Menurut riset dari AV-Comparatives, hanya sebagian antivirus Android yang efektif melindungi perangkat. Sebagiannya lagi tidak memberikan perbedaan signifikan dibanding keamanan bawaan Google Play Protect. Oleh karena itu, pengguna tetap harus berhati-hati sebelum memasang aplikasi antivirus.

4. Kebiasaan pengguna tetap jadi faktor utama masalah keamanan

HP Android dengan banyak aplikasi (pexels.com/@fotios-photos)
HP Android dengan banyak aplikasi (pexels.com/@fotios-photos)

Sebagian besar masalah keamanan di Android sebenarnya disebabkan oleh kelalaian pengguna, bukan lemahnya sistem. Misalnya, mengklik tautan phishing, memberikan izin berlebihan, atau menginstal aplikasi mencurigakan tanpa membaca ulasan terlebih dahulu. Faktor ini sering kali lebih berbahaya daripada ancaman teknis itu sendiri.

Oleh karena itu, edukasi digital menjadi kunci utama untuk melindungi diri di dunia maya. Pengguna yang berhati-hati jarang membutuhkan antivirus. Sebaliknya, pengguna yang kurang waspada tidak akan benar-benar aman, meski memasang aplikasi antivirus paling mahal sekalipun. Intinya, perilaku pengguna adalah benteng pertama dari segala bentuk ancaman digital.

5. Aplikasi antivirus tambahan terkadang diperlukan

sebuah HP Android (unsplash.com/@andymant)
sebuah HP Android (unsplash.com/@andymant)

Antivirus masih bisa berguna dalam situasi tertentu, terutama bagi pengguna dengan aktivitas tinggi atau perangkat lama. Misalnya, untuk keperluan bisnis yang membutuhkan laporan keamanan terpusat, atau pengguna yang sering menggunakan Wi-Fi publik. Beberapa antivirus juga menawarkan fitur tambahan seperti VPN dan pemblokir situs berbahaya.

Namun, bagi pengguna umum yang selalu memperbarui sistem, antivirus bukanlah kebutuhan mutlak. Keamanan bawaan Android sudah cukup melindungi dari ancaman umum. Asalkan pengguna bijak, perangkat dapat tetap aman tanpa perlu memasang aplikasi pihak ketiga.

Secara keseluruhan, HP Android masih butuh aplikasi antivirus guna melindungi perangkat dari ancaman digital. Aplikasi antivirus hanya diperlukan bagi pengguna dengan pola penggunaan berisiko tinggi atau perangkat tanpa pembaruan sistem. Menariknya, sebagian besar produsen smartphone kini juga sudah memasang aplikasi keamanan buatan mereka sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

Cara Update Software di HP Samsung, Mudah dan Gak Merepotkan

12 Okt 2025, 13:22 WIBTech