Instagram secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah menetapkan pengetatan batasan umur bagi para penggunanya. Pasalnya, aplikasi berbasis foto ini akan meminta umur para pengguna ketika mereka hendak mendaftar sebagai pengguna baru.
Meski demikian, polemik seputar penetapan batas usia Instagram rupanya sudah berlangsung sejak lama. Mau tahu permasalahan-permasalahan di balik penetapan batasan umur di Instagram? Simak ulasan berikut ini.
Dilansir dari BBC, saat ini umur dari Instagram sudah hampir menyentuh satu dekade. Namun, sejak dulu, Instagram tidak pernah serius dalam membatasi umur dari pengguna Instagram.
Sebab, mereka sekadar memberikan peraturan bahwa hanya orang berusia minimal 13 tahun lah yang bisa mendaftar sebagai pengguna Instagram. Apalagi Instagram juga tidak pernah meminta tanggal ulang tahun dari setiap pengguna.
Jika kamu coba perhatikan, sebenarnya Instagram dapat dengan mudah dibodohi. Bagaimana tidak, setiap orang bahkan orang paling awam sekalipun bisa membohongi Instagram dengan tidak memberitahukan umur dirinya yang sebenarnya. Dengan demikian, kemungkinan pengguna berbohong soal usia mereka untuk mendaftar sangatlah besar.
Reuters melaporkan bahwa Instagram memang sengaja tidak melakukan verifikasi terhadap umur dari setiap pengguna. Bukan tanpa sebab, Instagram merasa bahwa pertanyaan tersebut hanya mengganggu pengguna saja. Lebih-lebih, Instagram juga tidak melakukan verifikasi terhadap tanggal lahir yang pengguna sodorkan.
Rupanya, aplikasi kepunyaan Facebook ini mengaku kesulitan dalam memverifikasi usia setiap pengguna. Menurut Facebook, mereka tahu bahwa setiap pengguna pasti tidak memberikan usia mereka yang sebenarnya. Untuk itu, mereka berkomitmen untuk terus bekerja dengan industri dan pemerintah demi menemukan solusi terbaik dalam memverifikasi usia pengguna.
Seorang analis teknologi bernama Rory Cellan-Jones mengatakan bahwa Instagram telah gagal total memastikan para pengguna mereka tidak boleh ada yang berumur di bawah 13 tahun. Sebab, jutaan anak yang masih di bawah umur diprediksi berada di dalam Instagram. Mereka dengan bebasnya bisa leluasa menggunakan aplikasi berbasis foto ini.
Sejauh ini, Instagram memang kerap menyebarkan iklan yang berfokus pada orang dewasa, mulai dari judi, alkohol, hingga alat-alat kontrasepsi seperti kondom. Sayangnya, dengan tidak adanya pembatasan usia yang ketat, iklan tersebut sering salah sasaran sehingga sampai ke pengguna yang masih di bawah umur.
Kendati begitu, Instagram menyatakan bahwa mereka akan mengumpulkan data-data usia pengguna supaya bisa mencegah orang di bawah umur melihat iklan-iklan dewasa tersebut. Maka dari itu, nantinya para pengguna yang masih berusia muda akan memiliki banyak pengaturan privasi.
Usut punya usut, ternyata Instagram sejak dulu memang menghargai anonimitas. Buktikan saja sendiri dengan cara ini: kamu pasti punya teman di mana dia memiliki akun palsu yang tidak menggunakan namanya sendiri kan?
Berdasarkan hasil riset pada media sosial populer saat ini, rupanya Instagram memang tidak mengharuskan orang untuk menggunakan nama asli mereka. Maka jangan heran apabila banyak orang-orang anonim beredar di aplikasi kepunyaan Facebook ini.
Untuk mengakali permasalahan soal umur, Instagram melakukan cara ini, yaitu mencocokkan data para pengguna Instagram yang sudah terhubung ke Facebook. Sebab, biasanya di Facebook kamu akan menemukan tanggal lahir setiap orang. Jadi, jangan kaget kalau tanggal lahir kamu di Facebook akan secara otomatis tercatat ke Instagram kamu.
Setelah baca ini, jadi tahu kan segudang masalah yang Instagram miliki perihal pembatasan usia? Yuk, ajak adik hingga kawan kamu yang masih di bawah umur agar menggunakan media sosial dengan bijak.