8 Cara Menghindari Doxing dan Cyberstalking, Awas Jadi Korban!

- Jangan sembarangan bagikan informasi pribadi, gunakan pesan pribadi untuk orang yang kamu percayai.
- Atur privasi akun media sosialmu agar hanya teman atau orang yang kamu kenal yang bisa melihat unggahan pribadi.
- Hati-hati dengan tautan mencurigakan, periksa sumbernya sebelum membukanya. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik di setiap platform.
Di dunia digital yang serba terkoneksi, privasi bisa jadi hal yang sangat rapuh. Data pribadimu bisa tersebar hanya dengan satu unggahan sederhana di media sosial. Dari situ, orang yang berniat buruk bisa melacak identitas, alamat, atau bahkan aktivitasmu. Itulah mengapa doxing dan cyberstalking menjadi ancaman nyata yang perlu diwaspadai.
Sering kali, korban bahkan tidak menyadari bahwa dirinya sedang diawasi secara diam-diam. Rasanya tidak nyaman, bahkan bisa menimbulkan rasa cemas berkepanjangan. Namun, ada banyak langkah praktis yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri. Yuk, simak cara-cara berikut agar kamu tetap aman di dunia maya.
1. Jangan sembarangan bagikan informasi pribadi

Mungkin kamu merasa wajar untuk berbagi lokasi, nomor telepon, atau alamat di media sosial. Padahal, informasi seperti ini bisa jadi pintu masuk bagi orang yang ingin melacakmu. Sekali data pribadi kamu jatuh ke tangan yang salah, sulit untuk menariknya kembali. Jadi, berhati-hatilah setiap kali hendak membagikan sesuatu.
Kalau memang harus membagikan informasi, pastikan hanya untuk orang yang benar-benar kamu percayai. Misalnya lewat pesan pribadi, bukan unggahan publik. Ingat, semakin sedikit data pribadimu di luar sana, semakin kecil kemungkinan kamu jadi target doxing. Sedikit lebih waspada akan sangat melindungi privasimu.
2. Atur privasi akun media sosialmu

Banyak orang lupa mengatur siapa saja yang bisa melihat unggahannya. Akibatnya, orang asing bisa bebas mengakses foto, status, bahkan komentar pribadimu. Hal ini bisa memberi celah untuk mereka mengumpulkan informasi tentang dirimu. Jadi, jangan anggap remeh fitur privasi.
Luangkan waktu untuk meninjau ulang pengaturan privasi akunmu. Pastikan hanya teman atau orang yang kamu kenal yang bisa melihat unggahan pribadi. Batasi juga siapa saja yang bisa mengirimmu pesan. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang saat beraktivitas online.
3. Hati-hati dengan tautan mencurigakan

Tautan yang dikirim lewat email, pesan pribadi, atau komentar bisa jadi jebakan. Banyak orang penasaran lalu mengkliknya tanpa pikir panjang. Padahal, tautan itu bisa saja mengarahkanmu ke situs palsu untuk mencuri datamu. Bahkan, ada yang langsung memasang malware di perangkatmu.
Sebelum membuka tautan, periksa dulu sumbernya. Kalau pengirim tidak jelas atau alamat situsnya mencurigakan, lebih baik abaikan. Biasakan untuk berhati-hati agar tidak terjebak serangan phising. Ingat, sekali data dicuri, sulit sekali untuk mengembalikannya.
4. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik

Menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun adalah kebiasaan berbahaya. Kalau satu akunmu bocor, maka akun lain pun bisa ikut terancam. Hal ini memudahkan orang jahat untuk melacak lebih jauh tentangmu. Karena itu, penting untuk membuat kata sandi yang berbeda di setiap platform.
Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Jangan gunakan informasi pribadi seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaanmu. Supaya lebih praktis, kamu bisa menggunakan password manager untuk menyimpan semuanya dengan aman. Dengan begitu, akunmu akan lebih terlindungi.
5. Waspada dengan permintaan pertemanan dari orang asing

Tidak semua orang yang mengirim permintaan pertemanan punya niat baik. Ada yang sengaja menyamar untuk mendekatkan diri dan mengumpulkan informasi pribadimu. Kalau kamu sembarangan menerima, bisa jadi itu awal dari masalah. Jadi, selalu selektif saat menambah teman di dunia maya.
Pastikan kamu mengenal orang tersebut sebelum mengonfirmasi. Kalau ragu, periksa dulu profil dan aktivitasnya. Jangan mudah tergoda dengan foto atau biodata yang tampak meyakinkan. Ingat, identitas palsu sangat mudah dibuat di internet.
6. Aktifkan verifikasi dua langkah

Meski terdengar sepele, fitur ini bisa jadi tameng ampuh untuk melindungi akunmu. Dengan verifikasi dua langkah, orang lain tidak bisa masuk hanya dengan kata sandi saja. Mereka tetap memerlukan kode tambahan yang biasanya dikirim ke ponselmu. Jadi, lebih sulit bagi pelaku untuk mengakses akun pribadimu.
Aktifkan verifikasi dua langkah di akun-akun penting, seperti email dan media sosial. Pastikan juga nomor ponsel atau aplikasi autentikasimu selalu terhubung. Dengan begitu, kalau ada upaya masuk yang mencurigakan, kamu bisa segera mengetahuinya. Langkah kecil ini bisa sangat besar dampaknya untuk keamananmu.
7. Gunakan jaringan yang aman

Menggunakan Wi-Fi publik tanpa perlindungan bisa membuat datamu mudah dicuri. Orang lain yang berada di jaringan yang sama bisa mengintip aktivitasmu. Bahkan, mereka bisa mencuri informasi login dan data sensitif lainnya. Jadi, sebaiknya hindari mengakses akun penting saat menggunakan jaringan umum.
Kalau memang terpaksa, gunakan VPN untuk menambah lapisan keamanan. VPN akan mengenkripsi datamu sehingga lebih sulit disadap. Pastikan juga perangkatmu selalu diperbarui dengan sistem keamanan terbaru. Dengan begitu, aktivitas onlinemu akan lebih aman dari ancaman cyberstalking.
8. Selalu pantau jejak digitalmu

Kadang tanpa sadar, kita meninggalkan jejak di berbagai platform. Entah itu komentar lama, unggahan foto, atau akun yang sudah tidak digunakan. Semua itu bisa dimanfaatkan orang lain untuk mengumpulkan informasi tentangmu. Karena itu, penting untuk rutin memeriksa jejak digitalmu.
Cobalah sesekali mencari namamu sendiri di mesin pencari. Hapus informasi yang dirasa terlalu pribadi atau tidak lagi relevan. Kalau ada akun lama yang tidak digunakan, lebih baik dinonaktifkan. Dengan begitu, kamu bisa lebih mengendalikan data yang ada di luar sana.
Doxing dan cyberstalking bukan sekadar istilah, tapi ancaman nyata yang bisa merusak ketenanganmu. Banyak korban yang merasa tidak aman karena datanya tersebar tanpa kendali. Namun, dengan langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa melindungi diri lebih baik. Jangan menunggu sampai menjadi korban untuk mulai berhati-hati.
Jadikan keamanan digital sebagai kebiasaan sehari-hari, bukan hanya saat ada masalah. Mulai dari hal kecil seperti kata sandi kuat hingga pengaturan privasi yang ketat. Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati dunia online tanpa rasa waswas berlebihan. Ingat, privasimu adalah kendali yang sebaiknya selalu ada di tanganmu sendiri.