Remaja Enggan Berdiskusi dengan Orang Tua Tentang Pengalaman Digital

- Remaja cenderung mencari bantuan dari kreator atau figur di luar keluarga untuk mendapatkan informasi terkait masalah keamanan di platform digital.
- Orang tua bisa mulai mengubah gaya komunikasi menjadi asertif, yaitu mau mendengarkan dan memahami tantangan yang dihadapi anak.
- TikTok menggelar program school roadshow bertajuk "Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok" di enam SMA dan SMK di wilayah Jabodetabek pada akhir 2024 yang menggandeng organisasi nirlaba SEJIWA Foundation
TikTok menemukan bahwa remaja enggan berbicara tentang pengalaman digital mereka dengan orang tua. Mereka cenderung mencari bantuan dari kreator atau figur di luar keluarga untuk mendapatkan informasi terkait masalah keamanan di platform digital.
Menanggapi temuan ini, Diena Haryana, Founder SEJIWA Foundation, menyampaikan bahwa kunci untuk meningkatkan komunikasi dan kepercayaan anak remaja kepada orang tua dalam perjalanan digital mereka ialah bagaimana orang tua mampu menciptakan rasa nyaman agar anak remaja mau berbagi pengalaman digital mereka.
Ubah gaya komunikasi
Guna mewujudkan harapan tersebut, orang tua bisa mulai mengubah gaya komunikasi menjadi asertif, yaitu mau mendengarkan dan memahami tantangan yang dihadapi anak.
"Dengan demikian, orang tua dapat menjadi top of mind atau sumber utama saat anak remaja menghadapi masalah di dunia digital," kata Diena yang dikutip dari keterangan resmi.
Program TikTok

TikTok menggelar program school roadshow bertajuk "Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok" di enam SMA dan SMK di wilayah Jabodetabek pada akhir 2024 yang menggandeng organisasi nirlaba SEJIWA Foundation
Diluncurkan pada Oktober tahun lalu, selain menghadirkan diskusi panel, program ini juga mendalami perspektif remaja dan orang tua mengenai kesadaran akan keamanan digital melalui survei internal yang dilakukan pada saat acara tersebut, melibatkan lebih dari 600 peserta, termasuk remaja, orang tua, guru, dan wali.
"Acara roadshow ini dengan jelas menunjukkan bahwa baik orang tua maupun anak remaja memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi isu keamanan di dunia digital. Survei internal dan diskusi yang diadakan selama acara memberikan wawasan yang berharga, membantu kami untuk lebih memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh kedua belah pihak," ujar Anggini Setiawan, Communications Director, TikTok Indonesia.
Dengan begitu, anak perusahaan ByteDance ini dapat menciptakan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi remaja untuk menikmati dunia digital, sekaligus memberikan orang tua informasi mengenai fitur dan kebijakan keamanan remaja di TikTok yang dapat digunakan untuk mendampingi anak remajanya di dunia digital.
Tantangan orang tua
Orang tua menyadari bahwa banyak dari mereka masih kurang memahami tantangan yang dihadapi remaja di dunia digital. Hal ini tercermin dari hasil survei internal yang menunjukkan 80 persen orang tua menganggap wawasan tentang cara menghadapi tantangan digital sebagai informasi yang penting bagi mereka.
Selain itu, mereka juga merasa dengan memahami fitur-fitur keamanan digital yang ada, membuat orang tua menjadi lebih siap dalam mendampingi anak remajanya.
Survei internal dilakukan selama rangkaian program Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok yang digelar di enam SMA dan SMK di wilayah Jabodetabek, yaitu SMAN 53 Jakarta, SMAN 73 Jakarta, SMA Regina Pacis Jakarta, SMA Labschool Cibubur, SMA Rimba Madya Bogor, dan SMKN 3 Bogor.
Ke depannya, TikTok dan SEJIWA Foundation berkomitmen untuk menciptakan semakin banyak ruang diskusi positif antara remaja dan orang tua mengenai keamanan digital remaja, sehingga remaja dapat menikmati pengalaman digital yang aman sekaligus kreatif.