Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bukti Musim Semi di Korea Lebih Romantis dari Drakor

ilustrasi musim semi di Korea (pexels.com/Slava Li)
ilustrasi musim semi di Korea (pexels.com/Slava Li)
Intinya sih...
  • Musim semi di Korea Selatan membawa menu spesial musiman, seperti naengmyeon dan bom namul, yang disajikan dengan tampilan estetik di restoran lokal.
  • Berbagai festival makanan lokal digelar selama musim semi, seperti Strawberry Festival dan Jinhae Gunhang Festival yang memanjakan pengunjung dengan beragam olahan makanan khas.
  • Pedagang kaki lima menghadirkan jajanan baru yang lebih ringan dan segar, serta menghias stand mereka dengan elemen musim semi, menciptakan suasana menyenangkan untuk menikmati camilan di jalanan Korea.

Saat musim semi mulai menyapa Korea Selatan, ada sesuatu yang berubah secara perlahan. Korea Selatan terkenal lewat drama-dramanya yang penuh emosi. Namun, kalau pernah menginjakkan kaki di sana saat musim semi, kamu bakal sadar kalau kenyataannya bisa lebih romantis dari kisah fiksi.

Ada banyak hal kecil yang membuat musim semi begitu berkesan. Uniknya, semua itu bisa kamu alami langsung. Gak seperti drakor yang cuma bisa ditonton dari layar, musim semi di Korea Selatan benar-benar bisa dirasakan dengan seluruh pancaindra. Ini beberapa bukti musim semi di Korea lebih romantis dari drakor itu sendiri!

1.Makanan musiman yang cuma ada saat musim semi

ilustrasi naengmyeon (pexels.com/makafood)
ilustrasi naengmyeon (pexels.com/makafood)

Korea punya kebiasaan menghadirkan menu spesial sesuai musim. Saat musim semi tiba, berbagai bahan segar langsung meramaikan meja makan. Salah satu yang paling populer adalah naengmyeon, mi dingin yang terasa segar banget dinikmati di bawah sinar matahari hangat.

Bukan cuma itu, ada juga sayuran liar seperti bom namul yang cuma bisa ditemukan di pegunungan saat awal musim semi. Sayuran ini biasanya dimasak dengan cara ditumis atau direbus ringan, lalu diberi bumbu wijen yang bikin aromanya makin menggoda.

Menariknya, banyak restoran lokal yang berlomba menyajikan hidangan musiman ini dengan tampilan estetik. Hal ini bikin makan siang biasa berubah jadi pengalaman yang memorable.

Gak jarang juga tempat makan akan menyediakan menu set khusus yang hanya tersedia selama beberapa minggu. Jadi, kalau kamu ke Korea saat musim semi, jangan lewatkan kesempatan mencicipi rasa yang benar-benar autentik dan langka ini.

2.Festival kuliner di Korea meriah dan berwarna

Gwangyang Maehwa Festival (commons.wikimedia.org/Korean Culture and Information Service)
Gwangyang Maehwa Festival (commons.wikimedia.org/Korean Culture and Information Service)

Musim semi di Korea juga jadi waktu favorit untuk digelarnya berbagai festival, dan gak sedikit yang fokus pada makanan lokal. Contohnya, Strawberry Festival di Nonsan, di mana kamu bisa memetik stroberi langsung dari kebun, lalu mencicipinya dengan berbagai olahan, seperti pancake, smoothie, bahkan stroberi celup cokelat.

Ada juga Jinhae Gunhang Festival. Meskipun dikenal karena bunga sakuranya, festival ini juga dipenuhi stan jajanan khas, seperti hotteok isi madu atau tteokbokki pedas manis yang cocok dimakan sambil jalan santai. Suasananya ramai, penuh warna, dan selalu berhasil membuat siapa pun lupa waktu. Semua rasa makanan terasa lebih hidup karena dicampur dengan atmosfer musim semi yang ringan dan menyenangkan.

3.Street food Korea dipenuhi jajanan lebih segar

ilustrasi odeng (commons.wikimedia.org/travel oriented)
ilustrasi odeng (commons.wikimedia.org/travel oriented)

Musim semi bukan cuma bikin bunga mekar, tapi juga membuat pedagang kaki lima mengganti menu mereka jadi lebih sesuai dengan cuaca. Kalau biasanya jajanan di musim dingin didominasi makanan hangat, seperti odeng atau bungeoppang, saat musim semi justru muncul jajanan baru yang lebih ringan dan segar. Contohnya, es serut dengan topping buah musiman atau camilan berbasis stroberi yang mulai bermunculan di banyak sudut kota.

Pedagang kaki lima juga jadi lebih kreatif saat menyajikan makanannya. Banyak dari mereka menghias stand dengan bunga atau elemen musim semi lain yang bikin suasananya lebih estetik. Ini jadi alasan makan camilan di jalanan Korea saat musim semi terasa lebih menyenangkan, bahkan buat sekadar foto-foto atau nongkrong santai.

4.Piknik dengan bekal khas musim semi

ilustrasi piknik (commons.wikimedia.org/Uri Tours)
ilustrasi piknik (commons.wikimedia.org/Uri Tours)

Kebiasaan orang Korea menikmati musim semi dengan piknik sudah jadi budaya, terutama di taman-taman besar, seperti Hangang Park. Namun, yang bikin momen ini spesial adalah isi dari bekalnya.

Banyak keluarga atau pasangan yang menyiapkan dosirak alias kotak makan khas Korea yang isinya disesuaikan dengan bahan-bahan musim semi. Biasanya ada nasi dengan aneka sayur musiman, telur dadar gulung, ayam goreng berbumbu madu, dan buah segar.

Menikmati makanan sederhana sambil duduk di atas tikar, dikelilingi bunga sakura yang bermekaran, dan suara tawa anak-anak bermain di kejauhan adalah pengalaman yang gak bisa digantikan oleh adegan paling romantis sekalipun di drama. Kebersamaan dan ketulusan terasa nyata ketika semua orang makan dari bekal yang dibuat.

5.Kafe bertema musim semi yang Instagramable

ilustrasi kafe di Korea (pexels.com/Yena Kwon)
ilustrasi kafe di Korea (pexels.com/Yena Kwon)

Korea terkenal dengan budaya kafenya. Namun saat musim semi, semua terasa naik level. Banyak kafe yang sengaja mengubah dekorasi interior dan menu mereka untuk menyambut musim ini. Mulai dari kafe bertema bunga, menu minuman berwarna pastel, sampai dessert lucu berbentuk kelopak sakura.

Kamu gak cuma bisa menikmati kopi atau teh herbal yang menyegarkan, tapi juga menikmati suasana yang sangat mendukung untuk ngobrol panjang bareng teman atau pasangan. Banyak juga kafe yang punya spot foto dengan bunga asli atau latar belakang bernuansa pink yang bikin feed media sosial kamu auto cantik. Jadi selain memanjakan lidah, kamu juga bisa bawa pulang kenangan visual yang sulit dilupakan.

Musim semi di Korea Selatan punya cara unik buat menyentuh perasaan siapa pun yang datang. Gak heran kalau musim ini sering dianggap lebih romantis daripada drakor itu sendiri. Saat kamu benar-benar merasakannya sendiri, kamu bakal sadar kalau keindahan Korea di musim semi itu bukan karangan naskah, tapi nyata!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us