Pemalang, salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal sebagai penghasil nanas madu. Bukan hal yang mengherankan, bagian selatan wilayahnya merupakan bagian dari Gunung Slamet dan Bukit Siregol. Sehingga, cocok untuk perkebunan nanas.
Sejumlah desa yang menjadi produsen nanas madu, juga mengubahnya menjadi beragam produk olahan. Selain kuliner, kamu juga bisa menikmati pesona alam dan budayanya. Tertarik untuk berwisata ke sana? Berikut ini enam desa wisata nanas madu Pemalang
Terletak di punggung Gunung Slamet membuat Desa Nyalembeng, Kecamatan Pulosari lekat dengan hawa sejuk dan suasana asri. Desa ini terkenal dengan Wisata Bukit Tangkeban yang tidak kalah dari Lembang atau Dieng. Ada Wisata Taman Langit dan Tangkeban Park yang baru saja diresmikan beberapa bulan lalu.
Layaknya wisata kekinian yang berpadu dengan alam, sejumlah spot foto berlatar pemandangan bisa kamu jumpai di Wisata Taman Langit. Beberapa wahana seperti flying fox juga patut kamu coba. Fasilitasnya sudah sudah memadai, bikin kamu makin betah.
Sedangkan Tangkeban Park, tempat wisata yang baru diresmikan pada pertengahan tahun 2021 lebih cocok untuk anak-anak maupun keluarga. Beberapa wahana favorit, yakni istana balon, mandi bola, taman edukasi hidroponik. kebun binatang mini. Tidak lupa, kamu bisa mencoba berkeliling dengan ATV.
Masih di kecamatan yang sama, tapi Desa Gunungsari memiliki daya tarik berbeda. Desa yang terbilang maju dan sudah tertata tersebut, menyuguhkan wisata edukasi. Bukan sembarangan, kamu bakal berkenalan dengan Rumah Perjuangan dan pengolahan Kopi Pulosari.
Rumah Perjuangan memliki sejarah panjang yang diyakini berdiri sejak tahun 1837 silam. Dahulu, rumah tersebut menjadi markas perjuangan masyarakat untuk mengusir penjajah dari Pemalang. Perabot di dalamnya pun masih lengkap dan terpampang potret sejumlah tokoh perjungan kala itu.
Wisata edukasi lainnya, yakni Kampung Kopi yang menjadi unggulan. Ratusan hektar lahan digunakan untuk pengembangan kebun kopi. Pengunjung bisa turut memetik kopi hingga proses pengolahan kopi siap minum. Kopi Arabika dan Robusta yang ada di sini.
Setelah wisata edukasi berbau kopi, kini kamu bisa mencoba berkunjung ke Desa Wisata Cikendung. Desa ini menjadi alternatif buat kamu yang ingin merasakan rural traveling. Kamu tidak hanya melihat aktivitas masyarakat setempat, tapi juga turut berpartisipasi dalam setiap kegiatannya.
Kamu bisa menikmati keindahan alamnya di camping ground dan mengenal seni tradisional. Wisata kuliner tradisional hingga melihat proses pembuatan keripik tempe sagu. Wah, menikmati alam dan mengenal budaya, bikin liburanmu makin seru!
Wisata di desa ini sudah terkelola cukup baik, lho. Ada laman resmi yang memberikan informasi beberapa paket Desa Wisata Budaya Cikendung. Harganya mulai Rp200 ribu per orang hingga Rp500 ribu per orang.
Paket tersebut sudah termasuk menginap di homestay atau camping dan puas menjelajah desa. Kamu bisa berkunjung ke Bukit Besek untuk menyaksikan sunrise. Bisa juga mengunjungi Tebing Impian beserta curugnya.
Tertarik untuk mencoba aktivitas yang lebih menantang? Datang saja ke Desa Wisata Mendelem, Kecamatan Belik. Desa ini terkenal dengan Wisata Taman Rancah Bukit Mendelem. Selain menikmati keindahan alamnya kamu bisa memanjat tebing menggunakan tangga besi.
Bukit Mendelem yang juga dikenal sebagai Gunung Jimat menjadi ikon di desa tersebut. Selain pesona alamnya yang cocok untuk berswafoto, pengunjung pun bisa mencoba flying fox dan panjat tebing Via Ferrata. Ya, anak-anak maupun orang dewasa dipersilakan mencoba.
Tenang saja, sudah ada pemandu dan peralatan yang memadai. Sehingga, keamanan dan keselamatan tidak diragukan lagi. Bahkan, destinasi wisata itu masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2019, lho.
Masih di Kecamatan Belik, Desa Bulakan menjadi desa wisata lainnya yang bisa kamu kunjungi. Cukup banyak destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi di sini. Mulai Komplek Candi Batur hingga perkebunan nanas madu Pemalang.
Komplek Candi Batur kerap menjadi tempat istirahat bagi para pengendara. Tempat itu juga dikenal sebagai Wisata Seribu Monyet. Saking banyaknya monyet liar, tapi cukup ramah dengan pengunjung.
Telaga Dawuhan, Waduk Dauwan, Bukit Jembling, dan Hutan Desa, menjadi destinasi wisata lainnya yang bisa kamu kunjungi. Jangan lupa untuk mampir sejenak untuk membeli nanas madu. Jika ingin belajar budaya setempat, bisa datang ke Sanggar Tari Tilamsari, seperti tarian kontemporer dan kesenian tradisional Sintren.
Masih di Kecamatan Belik, ada Desa Wisata Sikasur dengan pesona alam yang sayang untuk dilewatkan. Lokasinya pun mudah dijangkau, terletak di Jalan Provinsi yang menghubungkan Pemalang-Purbalingga.
Ada Telaga Silating yang jernih dan adem banget. Apalagi dikelilingi pepohonan dan terdapat ikan di dalam telaga. Ini menjadi salah satu tempat populer di Desa Sikasur.
Wisata alam lainnya, terdapat Curug Bengkawah yang bisa kamu akses dengan mudah sambil menikmati hamparan sawah. Kamu pun bisa mencoba Cubeng Rafting yang telah memenuhi standar keamanan. Jika beruntung, kamu bisa menyaksikan pesona Tari Sintren dan Karawitan.
Nah, sejumlah desa wisata tersebut sudah dilengkapi fasilitas homestay. Kamu pun bisa berlama-lama menikmati pesona keindahan alamnya bersama orang terdekat. Tertarik untuk mengunjungi salah satunya?