6 Destinasi Wisata Imlek di Jawa, Ada Klenteng hingga Pecinan

Solo jadi salah satu kota yang ramai dan selalu meriah saat merayakan Imlek. Bahkan ada ribuan lampion yang dipasang sepanjang jalan Urip Sumoharjo Pasar Gede hingga depan Kantor Walikota Solo. Lampu lampion berwarna merah ini menarik perhatian masyarakat bahkan mereka berkumpul di sana untuk mengabadikan keindahannya saat malam hari.

Puncak perayaan Imlek di Solo dinamai Grebeg Sudiro. Saat perayaan berlangsung, masyarakat keturunan Tionghoa akan membawa sebuah gunungan besar berisi kue keranjang dan makanan. Gunungan ini diarak melewati rute Jalan Urip Sumoharjo Pasar Gede menuju Klenteng Tien Kok Sie bersamaan dengan pawai barongsai.

Nantinya setelah didoakan kue ini akan dibagikan pada orang-orang. Selain gunungan kue keranjang, ada barongsai, pawai, serta stand kuliner yang banyak di sini. 

Selain Solo, Yogyakarta juga punya acara meriah saat imlek yaitu Pekan Budaya Tionghoa yang rutin diadakan untuk merayakan Imlek. Di dalamnya ada festival, acara budaya, kuliner, dan bazar yang diadakan sepanjang Jalan Malioboro.

Tak cuma kawasan Malioboro yang ramai, Kampung Ketandan yang merupakan kawasan pecinan di Jogja juga sangat meriah menyambut datangnya tahun baru Imlek, lho. Banyak pertunjukkan dan bazar digelar di kampung yang sudah berumur 200 tahun ini. 

Semarang merupakan salah satu kota yang memiliki budaya Tionghoa yang masih kental. Karena di sana terdapat kawasan Pasar Semawis Semarang yang dikenal sebagai pecinannya Semarang. Letaknya ada di Jalan Gang Warung Semarang Tengah.

Bazaar Imlek diadakan selama satu minggu penuh lengkap dengan pertunjukan khas Negeri Tirai Bambu seperti wushu, barongsai, dan bela diri memakai toya/tongkat panjang. Banyak kuliner lezat juga dijual selama perayaan Imlek ini, lho.

Satu yang menarik saat penutupan acara ini, ada tradisi Tuk Panjang. Tradisi menyajikan makanan di atas sebuah meja panjang. Nantinya makanan ini akan disantap bersama masyarakat yang hadir saat acara tersebut. Selain di Semawis, perayaan Imlek juga ramai ada di Kelenteng Sam Poo Kong, lho. 

Di Surabaya, Imlek terasa sangat meriah karena banyak kelenteng yang tersebar di beberapa sudut kotanya. Salah satunya di Kelenteng Hong Tiek Hian yang merupakan klenteng tertua di Surabaya. Banyak masyarakat yang datang dan berdoa di sini saat Imlek.

Selepas berdoa di Hong Tiek Hian, tak ada salahnya mengunjungi Kelenteng Sanggar Agung atau Hong San Tang yang lokasinya ada di pinggir laut. Banyak masyarakat yang melakukan tebar bunga, berdoa, dan berburu spot foto ikonik yang indah di sini.

Tak cuma kelenteng yang ramai saat Imlek, namun juga kawasan Pecinan Kya Kya dan Gang Tambak Bayanan Surabaya yang dipenuhi atraksi hiburan seperti barongsai, lampion dan masih banyak lagi. 

Di Bandung pusat perayaan imlek ada di Kawasan Pecinan atau Chinatown Bandung. Tempat yang memiliki dekorasi kental nuasana khas Cina ini memiliki banyak pertunjukan seru yang diadakan di Jalan Badak. Ada pawai barongsai, bazar, stand kuliner, dan masih banyak lagi.

Nah, bagi masyarakat Tionghoa di Bandung, hal yang tak boleh dilewatkan saat Imlek adalah berkunjung ke Vihara Samudera Bhakti yang lokasinya ada di Jalan Klenteng. Saat Imlek, tempat ini ramai didatangi masyarakat yang ingin berdoa dan beribadah. 

Jakarta juga memiliki kawasan pecinan yang ramai saat Imlek, lho. Bahkan di dalamnya ada beberapa kelenteng dan vihara yang masih aktif digunakan untuk beribadah.

Dari semuanya ada dua klenteng yang tertua bahkan berusia ratusan tahun yaitu Vihara Dharma Shakti dan Klenteng Toa Se Bio. Kedua klenteng ini ada di kawasan Petak Sembilan Glodok Jakarta. Saat imlek, kedua tempat ini ramai dikunjungi masyarakat untuk berdoa dan beribadah. Tak lupa mereka juga melihat pertunjukan barongsai yang sering digelar di sini.

Tak jauh dari sini di Gang Gloria, berbagai macam kuliner khas Imlek dijual dan ramai diserbu masyarakat sekitar seperti Bakmi Amoy, Es Kopi Tak Kie, lontong kari medan, dan masih banyak jenis lainnya. 

Meski Imlek jatuh pada bulan Februari namun di sejumlah lokasi di atas sudah sangat terasa vibes Imleknya. Bahkan saat malam banyak masyarakat yang berburu foto di bawah deretan lampion yang menghiasi jalan atau gang.

Jadi, kapan nih kamu mau ke sini?