Jalur Pendakian Gunung Rinjani via Sembalun, Cocok untuk Pemula?

Bagi para pendaki, terutama yang pemula, bisa menggapai puncak Gunung Rinjani merupakan salah satu target yang ingin dicapai. Pasalnya dengan ketinggian 3.726 mdpl, Rinjani merupakan gunung tertinggi kedua, yang juga menjadikannya sebagai salah satu bagian dari seven summits di Indonesia.
Untuk mencapai puncaknya, Gunung Rinjani sebetulnya memiliki beberapa jalur yang bisa dilewati. Namun mayoritas pendaki biasanya memilih Jalur Sembalun sebagai jalur favoritnya. Meski jalurnya lebih panjang, tingkat kesulitan jalur satu ini sedikit lebih mudah dibandingkan dengan jalur lain. Ditambah lagi, jalur pendakian Sembalun juga menawarkan pemandangan indah sepanjang perjalanan, dan akses langsung ke Danau Segara Anak.
Buat kamu yang tertarik menggapai puncak Rinjani, berikut gambaran jalur pendakian Gunung Rinjani via Sembalun yang wajib kamu ketahui!
1. Perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2

Untuk mencapai puncak Gunung Rinjani via Sembalun, kamu harus melewati total 3 pos pendakian. Perlu diingat bahwa setiap pos memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Perjalanan dimulai melalui Desa Sembalun Lawang di sisi Timur Gunung Rinjani menuju ke Pos 1 yang berada di ketinggian 1.300 mdpl. Kemudian dilanjutkan ke Pos 2 Tengengean yang ada di ketinggian 1.500 mdpl. Bisa dibilang, jalur pendakian dari pos pertama dan kedua merupakan jalur pemanasan. Meski melelahkan, kamu masih bisa menemukan jalur landai dengan sabana yang mendominasi pemandangan.
2. Perjalanan Pos 3 ke Plawangan Sembalun

Dari Pos Tengengean, perjalanan akan dilanjutkan ke Pos 3 yang ada di ketinggian 1.800 mdpl. Eits meski hanya naik 300 mdpl, namun perjalanan di sini gak akan mudah. Jalur yang tadinya landai mulai banyak menanjak. Pemandangan masih berupa sabana, dengan pepohonan besar yang mulai muncul di beberapa tempat. Lelah? Sudah tentu, tapi kamu gak boleh menyerah dulu karena perjalanan yang lebih sulit justru menanti di depan mata.
Selepas Pos 3, para pendaki akan melanjutkan perjalanan ke Plawangan Sembalun, sebuah dataran tinggi yang menyajikan pemandangan Danau Segara Anak plus puncak Rinjani. Sayangnya untuk sampai ke tempat indah ini, perjalanannya gak mudah. Selain harus melewati hutan tropis, pendaki juga harus naik turun tujuh bukit tanpa henti.
Para pendaki menyebut jalur ini sebagai Bukit Penyesalan. Kenapa namanya Bukit Penyesalan? Karena di bukit inilah banyak pendaki mulai merasa menyesal karena sudah menantang diri untuk menaklukkan puncak Rinjani.
3. Plawangan Sembalun menuju puncak

Setelah menaklukkan Bukit Penyesalan, pendaki akan tiba di Plawangan Sembalun yang berada di ketinggian 2.639 mdpl. Mayoritas pendaki menjadikan dataran tinggi satu ini sebagai tempat untuk mendirikan tenda sebelum summit attack ke puncak keesokan harinya. Perjalanan menuju puncak sendiri biasanya dilakukan pada dini hari. Salah satu alasannya supaya kita bisa menikmati indahnya momen sunrise dari atas puncak.
Namun lagi-lagi, jalur pendakian sulit harus kamu hadapi terlebih dahulu. Dari Plawangan Sembalun ke puncak, jalur yang kamu hadapi bukan lagi jalur landai dengan sabana. Sebaliknya kamu akan melalui jalur berpasir dan curam dengan kemiringan hingga 70 derajat yang menguji mental dan fisik. Semangat ya, karena setelah jalur curam ini, ada puncak Gunung Rinjani yang sudah menanti kamu.
4. Estimasi waktu pendakian Gunung Rinjani via Sembalun

Setiap jalur di Rinjani memiliki medan yang berbeda dan karena itu estimasi waktu pendakiannya pun akan berbeda. Dari desa ke Pos 1 biasanya memakan waktu 2-3 jam, lalu 1-2 jam untuk menuju pos kedua. Menuju pos kedua sampai ketiga, rata-rata pendaki menghabiskan waktu 2 hingga 3 jam. Setelah makan siang di pos ketiga, perjalanan menuju Plawangan Sembalun akan memakan waktu sekitar 4 jam.
Namun pendakian terlama justru dilakukan dalam perjalanan dari Plawangan Sembalun ke puncak. Mengingat jalur curamnya yang mengerikan, para pendaki baru bisa sampai ke puncak setelah 4 sampai 5 jam perjalanan. Jika ditotal, pendakian Gunung Rinjani via Sembalun memakan waktu sekitar 3 hari 2 malam untuk naik dan turun kembali ke pemukiman warga. Untuk mempercepat waktu, gak sedikit pendaki turun gunung dengan menggunakan jalur berbeda seperti Jalur Torean atau Senaru.
Harus diakui, Gunung Rinjani memang bukan gunung yang mudah untuk ditaklukkan. Jangankan oleh pemula, pendaki senior pun masih ngos-ngosan saat harus mendaki Rinjani. Lucunya, jalur Rinjani yang kejam gak bikin pendaki kapok. Sebaliknya, pendakian Gunung Rinjani justru meninggalkan banyak kesan mendalam hingga mereka rela untuk kembali lagi.