7 Tips Mendaki Gunung Rinjani buat Pertama Kali, Persiapkan Diri!

Bisa dibilang, Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung favorit di Indonesia. Gimana gak, selain menjadi salah satu dari seven summits di Indonesia, gunung ini juga terkenal dengan pemandangannya yang luar biasa. Mulai dari sabana, lautan awan, Danau Segara Anak, hingga sunrise di puncak jadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki.
Meski begitu, dengan ketinggian 3.726 mdpl, Gunung Rinjani jelas bukan gunung yang mudah didaki. Namun hal itu gak menyurutkan niat banyak pendaki pemula mendaki Rinjani untuk pertama kalinya. Jika kamu salah satu dari golongan para pendaki itu, berikut beberapa tips yang bisa membantu kamu selama pendakian! Simak baik-baik, ya!
1. Persiapkan fisik dan mental sebelum pendakian

Mendaki gunung bukan perkara mudah, terutama kalau kamu pemula. Jadi sebelum mendaki, pastikan kamu dalam keadaan sehat dan gak menderita penyakit tertentu yang bisa membahayakan diri ketika pendakian berlangsung. Gak sedikit pendaki akan melakukan medical check up untuk memastikan kondisinya.
Namun medical check up aja gak cukup, guys! Kamu juga perlu mempersiapkan diri, baik itu secara fisik dan mental. Untuk fisik, kamu bisa melakukan olahraga rutin setidaknya seminggu sebelum pendakian. Misalnya jogging, sepeda, atau jalan kaki di medan yang menanjak. Sedangkan untuk kesiapan mental, coba deh cari informasi sebanyak mungkin tentang pendakian Gunung Rinjani. Semakin banyak kamu tahu, maka akan semakin baik. Kamu juga jadi tahu apa yang akan kamu hadapi nanti dan bagaimana cara terbaik untuk menghadapinya.
2. Mendaki di waktu yang tepat

Pendakian Gunung Rinjani dibuka hampir sepanjang tahun. Namun memasuki musim penghujan, jalur pendakian akan jadi licin dan berbahaya. Makanya daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akan lebih baik kalau kamu mencari tahu dulu kapan waktu yang tepat untuk mendaki.
Untuk Gunung Rinjani sendiri, waktu terbaik mengunjunginya ada di musim kemarau dari April hingga Oktober. Di bulan-bulan ini, suhunya memang lebih panas. Namun cuaca cerah akan jauh lebih baik ketimbang menghadapi kabut dan badai sepanjang pendakian. Selain jarak pandang yang jadi terbatas dan jalur jadi licin, suhu yang drop juga bisa meningkatkan risiko hipotermia selama pendakian.
3. Jangan pernah pergi sendiri

Mendaki gunung apapun lebih baik dilakukan bersama rombongan. Ini bukan cuma soal pendakian yang jadi lebih seru, tapi juga soal keamanan. Mendaki gunung sendiri terutama kalau kamu pemula sangatlah berbahaya. Gimanapun kamu gak tahu medan seperti apa yang menanti kamu di jalur pendakian.
Jika sesuatu terjadi, setidaknya kamu punya orang lain untuk menolong. Bayangin gimana jadinya kalau kamu perginya sendiri, gak nyewa guide, dan akhirnya nyasar? Apalagi Gunung Rinjani bukan gunung kecil dengan ketinggian di bawah 1.000 mdpl.
4. Ajak teman yang sudah berpengalaman

Orang bilang, mendaki gunung akan memperlihatkan sifat asli seseorang. Orang yang selama ini kita kenal baik-baik aja, justru bisa jadi orang paling egois ketika mendaki. Sudah banyak kasus orang yang meninggalkan temannya yang sakit sendirian di jalur cuma demi menggapai puncak.
Agar hal tersebut gak kejadian di kamu, pastikan kamu ngajak teman yang benar-benar kamu kenal baik luar dalam. Bakal jauh lebih baik lagi kalau dia juga punya pengalaman mendaki atau bahkan pernah mendaki Gunung Rinjani sebelumnya.
5. Selalu gunakan jasa porter dan pemandu

Pendakian Gunung Rinjani sendiri sebaiknya menggunakan jasa pemandu, apalagi kalau ini pertama kalinya kamu mengunjungi Rinjani. Jika barang bawaan kamu dan rombongan banyak, kamu juga bisa menggunakan jasa porter. Baik pemandu dan porter di Rinjani sudah sangat berpengalaman. Mereka juga merupakan warga lokal yang tahu seluk beluk jalur pendakian dengan jelas. Selain mengurangi beban barang bawaan dan gak akan nyasar, mereka juga bisa jadi teman pendakian yang seru dan cerita banyak hal tentang Gunung Rinjani.
6. Pilih jalur yang sesuai dengan kemampuan

Saat ini, terdapat total 6 jalur yang bisa kamu gunakan untuk menggapai puncak Rinjani. Namun setiap jalur memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sebelum mendaki, sebaiknya cari informasi sebanyak mungkin tentang jalur pendakian yang tersedia dan pilih yang sesuai dengan kemampuan kamu.
Untuk pemula, Jalur Sembalun bisa menjadi pilihan. Jalur ini memang memiliki trek yang lebih panjang, namun medannya sedikit lebih bersahabat untuk pendaki pemula. Ditambah lagi, Sembalun merupakan salah satu jalur dengan pemandangan terbaik, makanya gak heran kalau banyak pendaki menjadikan Sembalun sebagai jalur favoritnya.
7. Pastikan kami membawa semua yang dibutuhkan

Meski saat ini ada banyak tempat penyewaan alat pendakian di sekitar pos, tapi bukan berarti kamu bisa datang dengan tangan kosong. Tetaplah bawa semua hal yang kamu butuhkan selama pendakian. Mulai dari peralatan pendakian, tenda, sampai sepatu khusus untuk naik gunung pun gak boleh lupa.
Apalagi di perjalanan dari Plawangan Sembalun menuju puncak, kamu akan berhadapan dengan jalur curam dan berpasir, sepatu biasa jelas gak akan berguna. Selain peralatan pendakian, bawa juga makanan dan barang-barang yang sifatnya pribadi, termasuk obat-obatan.
Gunung Rinjani memang gak mudah ditaklukkan. Selain mental dan fisik, kamu juga butuh banyak persiapan yang matang agar gak keteteran selama pendakian. Terakhir, selama pendakian pastikan kamu gak membuang sampah sembarang, apalagi sampai merusak alam, ya!