Indonesia Juara Satu sebagai Destinasi Ramah Muslim dan Wisata Halal

- Indonesia dan Malaysia meraih peringkat pertama dalam Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2024
- Pencapaian ini menunjukkan fokus konsisten kedua negara pada peningkatan wisata halal dan ramah muslim
- Singapura memimpin sebagai destinasi non-OKI pilihan wisatawan muslim, diikuti oleh Thailand dan Filipina
Setiap tahunnya, ada banyak penghargaan bergengsi yang diraih Indonesia dalam bidang pariwisata. Kali ini penghargaan datang dari Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2024 yang menempatkan Indonesia di ranking pertama sebagai destinasi pilihan wisatawan muslim dari berbagai belahan dunia.
Tidak sendirian, rupanya Indonesia berbagi tempat dengan Malaysia di peringkat tersebut, karena sama-sama mengantongi skor 76. Pada 2023, keduanya juga berada di posisi puncak. Pencapaian ini dianggap sebagai hal membanggakan sekaligus lumrah, mengingat penduduk di kedua negara ini mayoritas beragama Islam, sehingga konsep halal travel bukan hal yang asing lagi.
Penghargaan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2024 sendiri dirilis dalam acara Halal in Travel Global Summit 2024 pada Kamis (30/5/2024) di Holiday Inn Singapore Atrium, Singapura. IDN Times berkesempatan menghadiri acara tersebut secara daring. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
1. Daftar 10 besar negara pilihan wisatawan muslim internasional

Dari hasil penelitian Mastercard dan CrescentRating selama setahun ke belakang, berikut 10 besar negara yang menjadi pilihan wisatawan muslim internasional, yakni:
- Indonesia,
- Malaysia,
- Arab Saudi,
- Turki,
- Uni Emirat Arab,
- Qatar,
- Iran,
- Yordania,
- Brunei Darussalam, dan
- Oman.
Sepuluh negara di atas merupakan anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) atau OIC (Organization Islamic Cooperation) yang terdiri dari 57 negara Islam dan negara berpenduduk mayoritas muslim.
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia dan Malaysia selalu fokus dan konsisten pada peningkatan wisata halal dan ramah muslim, meliputi makanan halal, fasilitas ibadah yang mudah dijangkau, dan berbagai akomodasi penunjang lainnya.
Sementara itu, Arab Saudi yang berada di bawah Indonesia dan Malaysia memperoleh manfaat yang signifikan dari wisata religi karena haji, umrah, dan ziarah. Turki cukup konsisten dalam pembangunan infrastruktur untuk wisatawan muslim dan memiliki beragam warisan budaya Islam.
Meski ada beberapa perubahan peringkat dari beberapa negara tujuan, patut dicatat bahwa hampir semua destinasi negara-negara OKI mengalami peningkatan skor GMTI. Peningkatan yang konsisten ini membuktikan dampak yang diberikan wisatawan cukup signifkan dalam mendorong peningkatan wisata halal di berbagai negara, serta semakin banyak destinasi yang ramah muslim.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, hadir dalam Halal in Travel Global Summit 2024 dan mewakili Indonesia meraih penghargaan tersebut.
"Saya berterima kasih dan mengapresiasi Mastercard, CrescentRating, dan Halal Trip atas peluncuran (GMTI 2024) ini. Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga potensi pariwisatanya, terutama halal tourism. Kami juga sangat terbuka untuk bekerja sama dengan bebagai pihak dan negara (bilateral) dalam menyediakan pariwisata halal yang berkelanjutan," ujar Sandiaga dalam sambutannya.
2. Singapura, Thailand, dan Filipina serius membangun wisata halal

Sementara itu, Singapura memimpin sebagai destinasi non-OKI pilihan wisatawan muslim. Prestasi luar biasa ini rupanya sudah diraihnya selama sembilan tahun berturut-turut, lho. Negeri Singa tersebut memiliki komitmen dalam melayani wisatawan muslim dengan ketersediaan makanan dan minuman halal, fasilitas ibadah, serta berbagai akomodasi ramah muslim.
Selain Singapura, Thailand juga mencuri perhatian. Berada di posisi kelima sebagai negara non-OKI yang menjadi favoritu wisatawan muslim, Negeri Gajah Putih ini rupanya selalu berupaya mempromosikan pariwisata halal dan sangat serius dalam meningkatkan ketersediaan makanan halal, integrasi fasilitas ramah muslim di tempat wisata, serta berbagai pilihan akomodasi bagi wisatawan muslim.
Filipina pun tak mau kalah. Di antara destinasi non-OKI, Filipina sangat konsisten dalam meningkatkan daya tariknya untuk wisatawan muslim dengan mengembangkan portofolio pariwisata halal mereka secara strategis, meningkatkan akreditasi halal bagi hotel dan restoran, serta melakukan sosialisasi kesadaran halal.
Upaya ini rupanya didasari pencapaian mereka sebagai pemenang penghargaan Emerging Muslim-friendly Destination of the Year pada acara Halal in Travel Global Summit tahun 2023 lalu.
Founder dan CEO CrescentRating, Fazal Bahardeen, memberikan apresiasi kepada negara-negara di Asia Tenggara yang konsisten dalam membangun wisata halal. “Sungguh membahagiakan melihat sektor pariwisata di Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang tak hanya mempertahankan posisinya di GMTI tahun ini, tetapi juga meningkatkan skornya masing-masing,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Halal in Travel Global Summit 2024, Kamis (30/5/2024).
Kata dia, hal tersebut mencerminkan tren yang lebih luas bagi wisatawan muslim, dengan peningkatan indeks rata-rata mencapai 10 persen. Ia pun menambahkan, “Suatu hal yang positif pula melihat Filipina terus meningkatkan skornya, menunjukkan komitmen teguh Departemen Pariwisata untuk menyokong pariwisata ramah muslim dan meningkatkan daya tarik destinasi tersebut.
3. Prediksi tentang kemajuan wisata halal

Menurut laporan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2024, pasar pariwisata halal diprediksi meningkat secara signifikan pada 2024. Kedatangan wisatawan internasional di berbagai negara berpotensi mencapai angka 168 juta, 5 persen lebih tinggi daripada periode sebelum pandemi.
Pertumbuhan ini mengindikasikan semakin unggulnya segmen pariwisata halal, didorong pertumbuhan demografi dan ekonomi, perkembangan kebudayaan, serta kemajuan teknologi yang memungkinkan pengalaman pariwisata yang lebih personal bagi wisatawan muslim. Di antaranya seperti aplikasi pencari tempat makanan halal, arah kiblat, dan waktu salat.
Seiring dengan kemajuan tersebut, laporan GMTI 2024 juga turut memberikan wawasan penting dan komprehensif bagi para pemangku kepentingan di sektor perjalanan dan pariwisata. Tujuannya untuk menjadikan tren wisata halal semakin berkembang.
Wah, bangga banget dengan prestasi Indonesia dalam bidang pariwisata halal ini. Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara pemerintah, stakeholder, dan juga masyarakat setempat. Jangan lelah berkontribusi untuk negara, ya!