Kenaikan Biaya Liburan ke Jepang Terjadi Tahun Depan, Kenapa?

- Pajak keluar dari Jepang akan naik tahun depan
 - Biaya visa juga ikut naik untuk beberapa negara
 - Alasan kenaikan bukan hanya soal uang, tapi juga untuk memperbaiki fasilitas publik dan mengurangi tekanan wisatawan
 
Kalau kamu punya rencana liburan ke Jepang tahun depan, yakni 2026, sepertinya perlu siap-siap dari sekarang. Bukan cuma karena tiket pesawat makin cepat habis, tapi juga karena biaya wisata di Negeri Sakura bakal naik tajam. Pemerintah Jepang baru saja mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan beberapa jenis biaya untuk wisatawan, termasuk pajak keluar dan biaya visa.
Langkah ini dilakukan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, memperkuat keamanan bandara, dan mendanai proyek nasional, seperti pendidikan gratis di tingkat SMA. Meski tujuan kebijakannya terdengar positif, dampaknya jelas terasa bagi wisatawan yang sudah menabung lama untuk liburan ke Jepang.
1. Pajak keluar dari Jepang bakal naik

Sejak tahun 2019, semua orang yang meninggalkan Jepang, termasuk warga lokal, harus membayar pajak keluar sebesar 1.000 yen Jepang (sekitar Rp110 ribu). Biaya ini sudah otomatis masuk dalam harga tiket pesawat atau kapal, sehingga kamu gak perlu repot membayar manual, tapi tahun depan, pajak ini akan naik cukup signifikan.
Pemerintah Jepang disebut ingin menyesuaikan tarifnya dengan “standar internasional”. Di beberapa negara lain, seperti Jerman dan Meksiko, pajak keluar bisa mencapai Rp250 ribu sampai lebih dari Rp1 juta, tergantung rute dan kebijakan. Kalau Jepang ingin mengikuti standar itu, bisa jadi biaya keluar negeri meningkat 10 kali lipat dari harga sekarang.
2. Biaya visa ikut naik untuk beberapa negara

Selain pajak keluar, biaya visa juga akan mengalami kenaikan. Untuk saat ini, harga visa sekali masuk ke Jepang adalah 3.000 yen Jepang (sekitar Rp340 ribu), dan visa multi-entry sebesar 6.000 yen Jepang (sekitar Rp680 ribu). Namun,angka tersebut akan segera berubah.
Kenaikan ini dilakukan karena pemerintah Jepang ingin menyesuaikan biaya administrasi dengan negara lain yang sudah lebih dulu menaikkan tarif visa mereka. Sebagai perbandingan, visa kunjungan singkat ke Inggris saat ini mencapai Rp2,9 juta, sementara negara-negara di kawasan Schengen mengenakan tarif sekitar Rp1,5 juta. Jadi kemungkinan besar, biaya visa Jepang akan naik ke kisaran serupa.
Meski belum ada tanggal pasti kapan kenaikan ini berlaku, lebih baik kamu segera mengurus visa jika sudah punya rencana perjalanan.
3. Alasannya bukan cuma soal uang

Kamu mungkin berpikir, semua ini dilakukan semata-mata untuk menambah pendapatan negara. Namun ternyata, ada alasan lain yang cukup masuk akal. Dilansir Nikkei, dana tambahan dari pajak dan visa akan digunakan untuk memperbaiki fasilitas publik, meningkatkan keamanan bandara, dan membiayai proyek sosial, seperti pendidikan gratis di sekolah menengah.
Selain itu, Jepang memang sedang menghadapi tantangan overtourism atau jumlah wisatawan yang terlalu banyak di destinasi populer, seperti Kyoto dan Tokyo. Dengan menaikkan biaya masuk dan keluar, pemerintah berharap bisa mengurangi sedikit tekanan dari lonjakan wisatawan, sekaligus menjaga kualitas pengalaman bagi pengunjung dan warga lokal.
4. Dampaknya ke wisatawan asing

Kebijakan baru ini tentu akan membuat biaya total liburan ke Jepang jadi lebih tinggi. Buat wisatawan dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, efeknya bisa cukup terasa, terutama jika bepergian bersama keluarga. Biaya tambahan dari pajak dan visa mungkin terlihat kecil di awal, tapi kalau dikalikan dengan jumlah orang dan lama perjalanan, hasilnya bisa mencapai jutaan rupiah.
Namun di sisi lain, fasilitas yang lebih baik dan keamanan yang meningkat akan memberikan pengalaman wisata yang lebih nyaman. Bandara yang lebih modern, akses publik yang efisien, dan area wisata yang tertata bisa jadi kompensasi yang sepadan untuk kenaikan biaya ini.
5. Waktu terbaik untuk berangkat ke Jepang sebelum tarif baru berlaku

Sampai saat ini, pemerintah Jepang belum mengumumkan tanggal pasti kapan kebijakan baru ini mulai diterapkan. Artinya, kamu masih punya waktu untuk berangkat sebelum tarif baru berlaku. Kalau kamu sudah menabung dan siap-siap liburan, ini saat yang tepat untuk booking tiket dan akomodasi lebih cepat.
Selain bisa menghindari kenaikan biaya, kamu juga berpeluang mendapatkan harga promo dari maskapai dan hotel. Jadi, semakin cepat kamu merencanakan, semakin banyak uang yang bisa dihemat sebelum aturan baru berlaku.
Liburan ke Jepang memang selalu menggoda, apalagi dengan keindahan musim semi, kuliner lezat, dan budaya yang begitu kaya. Namun, dengan rencana kenaikan pajak dan biaya visa, kamu perlu menyesuaikan anggaran dari sekarang. Walau terlihat memberatkan, kebijakan ini diharapkan membawa dampak positif bagi wisatawan dan masyarakat Jepang lewat infrastruktur yang lebih baik.
Kalau memang Jepang jadi destinasi impianmu, jangan tunda terlalu lama. Siapkan rencana perjalanan matang dari sekarang, supaya impian liburanmu tetap bisa terwujud tanpa harus panik soal kenaikan biaya tahun depan.
















