Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Google Maps di China Tidak Akurat?

ilustrasi menggunakan Google Maps untuk mencari lokasi
ilustrasi menggunakan Google Maps untuk mencari lokasi (pexels.com/pixabay)

Apakah kamu sering mengandalkan Google Maps saat traveling? Jika iya, maka perlu persiapan yang sedikit berbeda ketika ingin ke China, terutama China daratan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Google Maps di China tidak akurat, bahkan sebagian traveler menyatakan tidak dapat digunakan. Alhasil, mereka yang pernah melancong ke China kerap menyarankan penggunaan aplikasi navigasi setempat sebagai alternatifnya.

Lantas, kenapa Google Maps di China tidak akurat? Berikut ini alasannya.

1. Penggunaan sistem koordinat yang berbeda

ilustrasi kompas dan peta
ilustrasi kompas dan peta (pexels.com/vlada-karpovich)

Alasan utama adalah penggunaan sistem koordinat yang berbeda antara Google Maps dan China. Dalam bidang pemetaan terdapat beberapa sistem koordinat geografis yang menggunakan kombinasi garis lintang dan garis bujur untuk menentukan lokasi di permukaan Bumi. Sistem koordinat yang berbeda akan membuat titik di peta digital mengalami pergeseran hingga ratusan meter dari lokasi sebenarnya.

Seperti dilansir dari Geo Awesome, hampir seluruh dunia, termasuk Google Maps menggunakan standar Global Positioning System (GPS) –merujuk pada sistem navigasi berbasis satelit yang dimiliki pemerintah Amerika Serikat– paling umum yang dikenal sebagai World Geodetic System 1984 atau WGS-84 untuk semua produk peta digital. Sedangkan China menggunakan sistem koordinat GCJ-02 disebut juga China GPS offset, yang pertama kali digunakan pada era Perang Dingin untuk mengelabui badan intelijen asing. Sistem koordinat untuk seluruh peta dasar di China juga dikenal sebagai Mars Coordinates, karena sama sekali tidak menggambarkan geografis Bumi.

Walau konversi antara sistem koordinat GCJ-02 dan BD-09 (turunannya) ke WGS-84 dapat dilakukan, tetapi bisa menyebabkan masalah akurasi pada peta digital dan termasuk tindakan melanggar hukum di China. Menurut Service Objects, bahkan Google Maps menggeser citra satelit agar sesuai untuk peta versi China mereka. Namun, koordinat dengan GPS akan tetap tampak salah atau tidak akurat di peta China. 

2. Regulasi pemetaan yang ketat

ilustrasi regulasi
ilustrasi regulasi (pixabay.com/geralt)

Setiap negara punya cara untuk melindungi wilayahnya, termasuk China. Negeri Tirai Bambu ini pun menerapkan regulasi pemetaan yang ketat untuk keamanan geografis. Terlebih wilayahnya yang luas, termasuk berpengaruh dalam perekonomian dunia, dan tidak lepas dari unsur geopolitik.

Mengingat regulasi yang ketat, tentu tidak sembarang pihak akan memperoleh izin dari otoritas China, termasuk Google dan berbagai layanannya. Seperti dilansir Jet Ruby, pada pertemuan perdana Central Leading Group for Cybersecurity and Informatization, Presiden Xi Jinping mengatakan, “Tidak ada keamanan nasional tanpa keamanan siber.” Sejak saat itu, Pemerintah China telah meningkatkan kontrol yang ketat terhadap segala hal yang bersifat daring, termasuk media sosial, penerbitan daring, model bisnis teknologi informasi, dan pusat data cloud.

Seperti diberitakan International Business Times, Pemerintah China menganggap informasi geografis tentang Republik Rakyat China sebagai keamanan nasional. Oleh sebab itu, kegiatan survei dan pemetaan swasta adalah ilegal di China daratan dan telah berlaku sejak tahun 2002. Jika pihak lain hendak menerbitkan data geografis apapun terkait udara, daratan, dan perairan, maupun yang berkaitan dengan wilayah di bawah yurisdiksi Pemerintah China, maka harus memperoleh izin lebih dulu atau akan dikenakan denda.

Regulasi tersebut tertuang dalam Undang-Undang Survei dan Pemetaan Republik Rakyat China, mulai berlaku sepenuhnya pada 1 Desember 2002. Bukan hal yang mengherankan, jika banyak platform asing telah diblokir di China, termasuk semua layanan Google. Terlebih, Google tidak punya izin resmi untuk mengakses data geografis di negara tersebut sejak keluar dari pasar China pada 2010, karena perselisihan soal sensor pemetaan yang digunakan.

3. Akses terbatas dan prioritas pengembangan peta lokal

potret aktivitas survei dan pemetaan yang dilakukan Google Maps
potret aktivitas survei dan pemetaan yang dilakukan Google Maps (pixabay.com/dmncwndrlch)

Masih berkaitan dengan kedua alasan sebelumnya, Google tidak memiliki akses penuh untuk melakukan survei dan pemetaan secara real-time serta independen di China. Oleh karena itu, data yang digunakan Google Maps tidak up-to-date dan tidak selengkap peta yang dikembangkan oleh perusahaan domestik China. Lain halnya dengan perusahaan lokal yang memiliki akses lebih mudah dan izin untuk memperbarui data lebih cepat serta akurat sesuai standar nasional.

China juga telah mengembangkan ekosistem peta digitalnya sendiri. Aplikasi peta digital lokal didukung penuh oleh pemerintah dan lebih terintegrasi dengan layanan setempat, termasuk pembayaran digital, transportasi, serta rekomendasi bisnis. Sebab, mayoritas penduduk China menggunakan peta domestik, sehingga Google Maps tidak menjadi prioritas untuk diperbarui secara intensif.

Perlu diketahui bahwa deskripsi resmi untuk datum GCJ-02 yang dibuat oleh Chinese State Bureau of Surveying and Mapping dan didasarkan pada WGS-84, algoritma kerahasiaan non-linier peta topografi. Hal ini berarti masalah pergeseran GPS China yang kita temui pada peta China sebenarnya merupakan fitur desain. Jadi, tidak seperti pergeseran datum pada umumnya yang disebabkan oleh perbedaan titik dasar maupun proyeksi, melainkan bersifat disengaja dan disebabkan oleh algoritma kerahasiaan.

Adanya algoritma kerahasiaan yang digunakan untuk mengaburkan WGS-84 dapat menjadi salah satu cara China melindungi wilayah dan informasi geografisnya. Hal tersebut juga membuat Google Maps tidak akurat, tapi menguntungkan bagi pengembang peta lokal. Bahkan, cara itu disebut-sebut sebagai bagian dari rencana pengembang peta lokal China untuk ekspansi global.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Google Maps di China tidak akurat karena beberapa alasan, salah satunya adalah perbedaan penggunaan sistem koordinat dalam peta digital. Selain itu, diperkuat oleh regulasi yang ketat untuk keamanan, akses terbatas bagi platform luar China, dan dukungan terhadap pengembang lokal. Bagaimana menurutmu?


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

Info Naik Perahu di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya

29 Okt 2025, 16:30 WIBTravel
waktu terbaik untuk umrah

4 Waktu Terbaik untuk Umrah

29 Okt 2025, 10:51 WIBTravel