Kenapa Harus Mengunjungi Monumen Pers Nasional? Ini Alasannya!

- Monumen Pers Nasional menawarkan koleksi sejarah pers Indonesia dan Surakarta, dengan pemandu gratis dan spot interaktif.
- Pengunjung dapat menjelajahi berbagai ruangan di lantai 1 dan 2, termasuk perpustakaan umum dan ruang E-Paper untuk riset.
- Lokasi Monumen Pers Nasional yang strategis memudahkan akses menggunakan kendaraan umum, tanpa biaya tiket masuk.
Saat berkunjung ke Solo, kamu akan menjumpai banyak museum tematik yang gak jauh dari pusat kota. Ada museum yang dikelola oleh pemerintah maupun museum pribadi dengan koleksi unik. Salah satu museum yang bisa kamu kunjungi dengan mudah adalah Monumen Pers Nasional.
Monumen Pers Nasional punya ciri khas bangunan dengan ornamen menyerupai stupa yang terinspirasi dari Candi Sewu. Tempat wisata ini tidak hanya menampilkan koleksi benda bersejarah, tapi juga perpustakaan umum. Kira-kira, kenapa harus mengunjungi Monumen Pers Nasional saat berada di Solo? Berikut ini beberapa alasannya.
1. Melihat koleksi dan belajar sejarah perkembangan pers

Monumen Pers Nasional memiliki fungsi utama sebagai monumen dan museum. Oleh sebab itu, kamu bisa keliling untuk melihat koleksi dan belajar sejarah perkembangan pers di Indonesia maupun Surakarta. Terdapat beberapa ruang pameran yang bisa kamu jelajahi.
Kalau kamu gak mau keliling sendirian, bisa meminta bantuan pemandu tanpa dipungut biaya. Mereka akan menjelaskan mulai dari sejarah berdirinya Monumen Pers Nasional, koleksi yang menunjukkan perkembangan pers di Indonesia, dan setiap ruangan yang dapat diakses pengunjung. Setiap koleksi juga telah dilengkapi dengan keterangan tertulis.
Di sini juga terdapat beberapa spot interaktif yang dapat kamu coba, seperti Peta Persebaran Koran di Indonesia dan rekaman Radio Kambing. Sedikit informasi buatmu, Radio Kambing merupakan julukan pemancar Radio Republik Indonesia (RRI) yang berhasil diselamatkan. Pemancar tersebut disembunyikan di dekat kandang kambing, sehingga ketika siaran berlangsung juga diselingi suara kambing.
2. Banyak ruangan yang bisa dijelajahi

Saat kamu mengunjungi Monumen Pers Nasional, hanya ada Lantai 1 dan 2 yang boleh diakses pengunjung. Di Lantai 1, dekat dengan pintu masuk merupakan titik awal perjalanan keliling museum. Setelah itu, kamu akan diajak ke Ruang Pamer Sejarah Pers Nasional di Koridor Selatan.
Setelah itu, kembali ke Gedung Utama untuk menuju Ruang Mangkunegaran dengan sebuah gramofon di dalamnya. Ruangan ini mengisahkan tentang Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VII, sang pendiri Societeit Mangkunegaran yang kini menjadi Monumen Pers Nasional. Selain itu, sedikit kisah putrinya yang bernama Gusti Noeroel.
Masih ada ruangan lain yang bisa dijelajahi, yaitu Ruang Peresmian Monumen Pers Nasional, Ruang Sejarah Pers Surakarta, Ruang E-Paper dan Layanan Arsip. Sedangkan di Lantai 2, kamu bisa mengunjungi perpustakaan, Ruang Kemala, dan Ruang Digitalisasi. Saat menjelajahi beberapa ruangan di Lantai 2, kamu akan menjumpai beberapa koleksi surat kabar lama berbahasa Jawa atau bahasa Indonesia dengan ejaan lama.
3. Bisa mengunjungi Ruang E-Paper untuk riset

Masih ingat ada Ruangan E-Paper dan Layanan Arsip di Monumen Pers Nasional? Ruangan yang tidak terlalu besar ini menyimpan beberapa koran, majalah, dan tabloid. Sebagian sudah didigitalisasi dan tersimpan di dalam komputer.
Buat kamu yang mendapatkan tugas sekolah atau sedang melakukan riset, bisa datang ke sini. Arsip digital berupa beberapa koran terbitan lama, bahkan ada koran berbahasa belanda yang terbit tahun 1906, lho. Sebelum mengakses ruangan ini, kamu perlu mengisi daftar hadir dan memilih tujuan berkunjung ke Ruang E-Paper dan Layanan Arsip.
4. Terdapat perpustakaan umum

Kalau kamu pengin lebih produktif dan ingin mencari suasana baru, maka bisa ke perpustakaan yang ada di sini. Terdapat dua perpustakaan, salah satunya hanya untuk anak-anak. Kamu bisa nugas maupun work from anywhere (WFA) dengan nyaman di sini.
Tempatnya yang nyaman, dilengkapi dengan loker, stop kontak, AC, dan beberapa spot yang dekat jendela kaca. Kamu juga boleh membawa snack dan minuman ke dalam perpustakaan, tapi harus ikut menjaga kebersihan, ya. Kalau minum yang kamu bawa sudah habis, bisa mengisi ulang di dekat pintu masuk perpustakaan.
Di sini juga terdapat beragam jenis buku yang bisa kamu pinjam. Syaratnya, kamu harus membuat kartu anggota perpustakaan lebih dulu. Setelah itu, baru boleh meminjam buku koleksi yang ada.
Sementara itu, Ruang Perpustakaan Anak hanya diperbolehkan untuk anak maksimal Sekolah Dasar (SD) dan seorang pendamping. Sebelum masuk ruangan ini, kamu harus melepas alas kaki dan tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman. Selain itu, tas dan barang bawaanmu perlu dititipkan di Ruang Perpustakaan Utama.
5. Lokasi strategis

Alasan lainnya, karena lokasinya strategis dan mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum. Monumen Pers Nasional terletak di Jalan Gajahmada Nomor 59, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Kamu bisa mengunjunginya tanpa perlu membayar tiket masuk untuk seluruh fasilitas dan layanannya.
Jaraknya hanya 600 meter dari Pura Mangkunegaran, 1 km dari Stasiun Solo Balapan, 1,5 km dari Balai Kota Surakarta, 3 km dari Stasiun Purwosari, dan 2,5 km dari kawasan Keraton Kasunanan Surakarta. Buat yang mau ke sini naik kendaraan umum, bisa naik Feeder Koridor 2, 8, dan 9. Setelah itu, turun maupun naik dari Halte Sahid yang dekat dengan Kantor Perhutani KPH Surakarta atau di bus stop Timur PKU.
Monumen Pers Nasional bukan sekadar wisata sejarah dan edukasi. Kamu juga bisa menjadikannya tempat mencari referensi hingga WFA yang nyaman dan gratis. Kapan mau berkunjung ke Monumen Pers Nasional, nih?