Museum Agung Mesir Resmi Dibuka, Museum Arkeologi Terbesar di Dunia!

- Museum Agung Mesir resmi dibuka setelah hampir 20 tahun pembangunan
- Memiliki lebih dari 10.000 koleksi artefak, termasuk makam Firaun Tutankhamun
- Terdiri dari 12 aula pameran dengan teknologi canggih dan presentasi multimedia
Setelah menjalani proses pembangunan selama hampir 20 tahun, Museum Agung Mesir atau Grand Egyptian Museum (GEM) akhirnya resmi dibuka pada Sabtu (1/11/2025). Berlokasi tepat di sebelah Piramida Giza, museum ini seharusnya dibuka pada 2012 lalu. Karena kendala biaya, pergolakan politik di Mesir, dan pendemik COVID-19, pembukaannya berulang kali ditunda dan baru bisa dilakukan 12 tahun kemudian.
Sebelum resmi dibuka, pihak museum akan melakukan uji coba dengan membuka galeri utamanya untuk 4.000 pengunjung pada tahun 2024 lalu. Uji coba tersebut bertujuan untuk mempersiapkan pembukaan penuh dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai masalah. Seperti operasional dan mengidentifikasi area yang penuh sesak di museum
Museum Agung Mesir ini memiliki lebih dari 10.000 koleksi artefak yang mempertontonkan perjalanan sekitar tujuh millenium sejarah Mesir, Romawi, hingga Yunani. Salah satu daya tarik utama museum arkeologi terbesar di dunia ini tentu saja adalah makam dari Firaun Tutankhamun.
Ada lebih dari 100 ribu artefak di 12 aula pameran

Di dalam Grand Egyptian Museum terdapat lebih dari 100 ribu artefak dan harta karun kuno Mesir yang akan dipamerkan di 12 aula. Pameran tersebut menyentuh berbagai lapisan masyarakat, agama, dan doktrin di Mesir kuno. Semua aula bergaya terbuka dan telah diklasifikasikan berdasarkan dinasti dan urutan sejarah. Masing-masing akan memamerkan sedikitnya 15 ribu artefak.
Era-era yang akan dipamerkan di galeri utama meliputi Periode Peralihan Ketiga (sekitar 1070-664 SM), Periode Akhir (664-332 SM), Periode Yunani-Romawi (332 SM-395 M), Kerajaan Baru (1550-1070 SM), Kerajaan tengah (2030-1650 SM), dan Kerajaan Lama (2649-2130 SM). Salah satu aula memajang patung-patung elit kerajaan, seperti anggota keluarga kerajaan, serta pejabat tinggi yang bekerja di ketentaraan, pendeta, dan pemerintahan.
Semua aula dilengkapi dengan teknologi canggih dan menampilkan presentasi multimedia untuk menjelaskan kehidupan orang Mesir kuno, termasuk raja-rajanya. Salah satu aula akan menggunakan realitas virtual untuk menjelaskan sejarah pemakaman dan perkembangannya di seluruh Mesir kuno.
Namun, dari sekian banyak koleksi, artefak makam Raja Firaun Tutankhamun yang berkilauan dan perahu surya yang terkubur di Piramida Khufu belum bisa dibuka. Di Museum Agung Mesir ini untuk pertama kalinya makam Firaun Tutankhamun pertama kalinya dipertontonkan kepada khalayak umum sejak ditemukan pada tahun 1922. Isi dari makam ini sendiri antara lain topeng emas, singgasana, dan kereta perang Tuntakhamun.
Dilansir BBC, Presiden Asosiasi Egiptolog Internasional dan mantan ketua GEM, Dr. Tarek Tawfik, mengatakan, "Saya berpikir, bagaimana kita bisa memamerkannya dengan cara yang berbeda, karena sejak makam tersebut ditemukan pada tahun 1922, sekitar 1.800 benda dari total 5.500 benda yang ada di dalamnya telah dipamerkan."



















