10 Potret Kurma Asih Sea Turtle, Wisata Edukatif Seru di Pantai Bali

Kalau liburan ke Bali, jangan hanya bersantai di pantai atau nongkrong di beach club. Sesekali, coba lakukan aktivitas berbeda yang gak kalah seru, seperti mengunjungi pusat konservasi penyu misalnya!
Salah satu destinasi populer yang layak dikunjungi adalah Kurma Asih Sea Turtle di Perancak, Jembrana, Bali. Tempat wisata ini menjadi surganya para pencinta alam dan satwa liar. Fokus utamanya adalah rehabilitasi penyu laut sebelum dilepaskan kembali ke habitatnya.
Di sini, kamu bisa melihat langsung proses penyelamatan satwa langka, ikut melepas tukik ke laut, hingga belajar banyak soal ekosistem pantai. Simak 10 potret suasana dan aktivitas seru di Kurma Asih Sea Turtle berikut ini, yuk!
1. Disambut hangat oleh pengelola

Saat memasuki Kurma Asih Sea Turtle, kamu bisa langsung merasakan suasana hangat dan ramah. Kamu akan disambut hangat para pengelola yang membuat pengunjung merasa seperti bagian dari keluarga besar pelindung penyu.
2. Pusat informasi konservasi penyu

Di tempat wisata ini, pengunjung bisa mengetahui berbagai informasi menarik tentang tiga spesies penyu yang dilindungi, yakni penyu sisik, penyu lekang, dan penyu belimbing. Penjelasannya disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami.
3. Area penetasan telur penyu

Telur-telur penyu disimpan di kedalaman 40-50 cm untuk melindunginya dari predator dan cuaca ekstrem. Pemandangan deretan sarang ini bikin penasaran bagaimana proses menetasnya.
4. Momen tukik baru menetas

Salah satu daya tariknya adalah saat melihat tukik-tukik kecil dikeluarkan dari pasir. Dari satu lubang, bisa keluar hingga 100 tukik yang menggemaskan, lho.
5. Wadah khusus untuk perawatan tukik

Sebelum dilepas ke laut, tukik dipindahkan ke dalam wadah khusus untuk diamati kondisinya lebih lanjut. Proses ini penting demu menyiapkan mereka menghadapi ombak dan arus laut.
6. Pelepasan tukik ke laut

Inilah momen yang paling ditunggu-tunggu! Setiap pagi dan sore hari, pengunjung bisa ikut melepas tukik sambil merasakan sensasi membantu satwa langka kembali ke habitatnya.
7. Ada penyu dewasa yang dirawat

Selain tukik, Kurma Asih Sea Turtle juga merawat penyu dewasa yang terluka atau sakit, hingga siap kembali ke lautan lepas. Melihat penyu besar dari dekat menjadi pengalaman tak terlupakan.
8. Aturan di kolam tukik penyu

Di kolam tukik penyu, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi demi kenyamanan dan keselamatan tukik. Pengunjung dilarang memegang tukik, hindari menggunakan blitz atau flash kamera, jangan memasukkan tangan ke air, serta jaga suara tetap pelan biar suasana tenang dan tukik tidak stres.
9. Kesempatan donasi untuk konservasi

Meski tiket masuknya gratis, pengunjung bisa berdonasi mulai Rp500 ribu. Dana ini digunakan untuk perawatan penyu, perbaikan fasilitas, dan pelestarian habitat pantai.
10. Suasana pantai yang tenang

Selain belajar soal penyu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai yang masih alami dan jauh dari keramaian. Cocok buat kamu yang benar-benar mau melepas penat.
Mengunjungi Kurma Asih Sea Turtle bukan hanya tentang melihat penyu, tetapi juga ikut berperan dalam menjaga kelestarian satwa laut yang terancam punah. Liburan di Bali akan menjadi lebih bermakna saat kita pulang dengan pengalaman seru sekaligus kontribusi untuk alam.
Gimana, apakah kamu tertarik liburan ke pusat konservasi penyu ini?