Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seni, Sunset, dan Sepiring Nasi Hainan: Perpaduan Sempurna di Singapura

unnamed (48).jpg
Atrium Bridge di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Jalan-jalan dari Sentosa ke Tiong Bahru

Jangan lupa makan malam di Lau Pa Sat yang punya seribu menu

Pas shopping di Marina Bay Sands, kasirnya bilang “hello Mam, we have promo for you”

Ah Singapore, how I love to explore you!

Pantun tadi adalah sedikit intermezzo sebelum aku memulai ceritaku di artikel ke-3 ini, guys. Kalau kamu belum baca artikel 1: Mengenal Singapura Lewat Kuliner: Beragam Rasa di Satu Negara dan artikel 2: Sehari di Resorts World Sentosa, Banyak yang Baru untuk Dijelajahi!, lebih baik baca dulu deh, biar baca ceritanya jadi makin seru.

Hari ketiga aku di Singapura jadi salah satu pengalaman paling berkesan di sepanjang trip ini. Setelah dua hari sebelumnya kulineran dan eksplor Resorts World Sentosa, kali ini aku memutuskan untuk fokus pada sesuatu yang lebih unik. 

Pertama, aku pergi ke National Gallery Singapore untuk melihat karya seni sang maestro Indonesia, Raden Saleh, yang dipamerkan di galeri ini. Selanjutnya aku eksplor kawasan Marina Bay Sands. 

Di sini kabarnya ada salah satu restoran burger khas New York yang lagi hits di kalangan warga lokal, loh. Gak cuma itu, aku juga menikmati sunset dari lantai 56 Sands SkyPark Observation Deck. Salah satu spot menikmati sunset terbaik di Singapura!

Malamnya, aku menutup perjalanan hari ini dengan sesuatu yang hangat dengan nasi hainan halal di Chinatown. Ikuti terus perjalananku di artikel ini sampai selesai. Siap-siap catat itinerary untuk trip-mu ke Singapura, ya!

Tips ke National Gallery Singapore dengan bus

unnamed (26).jpg
Kartu Garuda x bluDebit Card bisa untuk bayar transportasi umum di Singapura (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Untuk menuju National Gallery Singapore, aku memilih naik bus. Di Singapura, transportasi umum itu benar-benar jadi andalan. Gak cuma murah, tapi juga nyaman. Kebetulan, halte busnya juga dekat dari hotelku di daerah Robertson Quay. Tinggal jalan kaki 7 menit saja, dan aku sudah sampai di  halte Opp Hotel Miramar. Gak jauh, ‘kan?

Tips buat yang mau naik bus di Singapura, ada aturan tak tertulis yang harus kamu ingat, nih. Kamu harus melambaikan tangan ke arah bus supaya sopir tahu kalau kamu mau naik. Seru, ‘kan? Jadi makin kayak warga lokal Singapura.

Aku naik bus nomor 51 dari halte Opp Hotel Miramar menuju halte One Upp Pickering. Begitu busnya datang, aku langsung tap-in menggunakan kartu andalan yang kubawa selama di Singapura. Yap, apalagi kalau bukan Garuda x bluDebit Card!

FYI, guys, kartu Garuda x bluDebit Card ini selain bisa buat belanja, bisa juga untuk naik transportasi umum di Singapura, seperti bus dan MRT. Caranya juga gampang banget, tinggal tempel kartu pada mesin tap reader, dan saldo akan otomatis terpotong. 

Kerennya lagi, setiap kali kamu transaksi dengan nominal kelipatan Rp50.000, kamu akan langsung dapat GarudaMiles. Semakin sering kamu belanja atau pakai kartunya buat transportasi, semakin banyak miles yang bisa kamu kumpulkan. 

Nantinya, miles ini bisa ditukar jadi tiket gratis, upgrade kursi, atau berbagai benefit eksklusif dari Garuda Indonesia. Ya, anggap saja kamu lagi ‘investasi’ buat liburan selanjutnya. Tuh, liburan Yang Biasa Jadi Luar Biasa di Singapura kalau bareng blu by BCA Digital!

Gak sampai 10 menit, busku tiba di halte Opp One Upp Pickering. Nah, kalau mau turun dari bus, jangan lupa pencet tombol “Stop” yang ada di dekat kursi, ya. Kalau gak pencet, busnya bisa lewat begitu saja dari halte tujuan kita. 

Dan yang paling penting, jangan lupa tap out saat keluar. Soalnya kalau lupa tap out, saldo di kartu bisa terpotong penuh seolah-olah kita naik sampai halte terakhir. Sayang banget, ‘kan?

Melihat lukisan para maestro Indonesia di National Gallery Singapore

WhatsApp Image 2025-10-09 at 14.29.44.jpeg
Kolaborasi blu by BCA Digital, Singapore Tourism Board dan Resorts World Sentosa (Dok. blu by BCA Digital)

Ada kebahagiaan tersendiri setiap kali aku bepergian ke luar negeri dan tak sengaja menjumpai hal-hal tentang Indonesia. Entah itu bertemu dengan orang sebangsa, atau sekadar melihat karya seni dari pelukis Indonesia. Perasaan itulah juga yang aku rasakan saat berkunjung ke National Gallery Singapore. 

Sebagai informasi, National Gallery Singapore adalah museum seni terbesar di Singapura dan menjadi salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Museum ini menempati dua bangunan bersejarah, yaitu bekas Gedung Mahkamah Agung (Supreme Court) dan Balai Kota (City Hall).

unnamed (49).jpg
National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Lokasinya sendiri berada di kawasan Civic District yang merupakan jantung kota Singapura. Untuk turis internasional sepertiku dikenakan biaya masuk sekitar SGD 20.00-30.00. Harga yang sebenarnya sebanding dengan pengalaman yang bakal kamu dapatkan. Apalagi kalau kamu pencinta seni atau tipe museum-goers yang senang menikmati koleksi lukisan, instalasi, maupun pameran bertaraf internasional, National Gallery Singapore ini wajib banget masuk wishlist perjalananmu.

Supaya beli tiketnya gak terasa berat, kamu bisa manfaatkan fitur bluSaving di aplikasi blu. Fitur ini ibarat tabungan khusus yang bisa kamu atur sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, kamu bikin satu poket khusus bernama "National Gallery SG" dengan target nominal tertentu. 

Nanti, kamu tinggal rutin menyisihkan uang saja, entah itu harian, mingguan, atau bulanan. Uang yang kamu tabung di bluSaving ini akan terpisah dari saldo utama, dan gak akan terpakai buat kebutuhan lain. Jadi benar-benar fokus buat tujuan liburanmu.

Oke, kembali membahas National Gallery Singapore. Dari luar, bangunan museum ini tampak klasik dengan tiang-tiang besar khas arsitektur Eropa. Tapi begitu masuk ke dalam, suasananya terasa modern dan elegan dengan sentuhan kontemporer.

unnamed (50).jpg
Lukisan Raden Saleh di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)

National Gallery Singapore memiliki koleksi lebih dari 8.000 karya seni dari Singapura dan Asia Tenggara–termasuk Indonesia–sejak abad ke-19 hingga saat ini. 

Nah, yang menarik buatku, tentunya koleksi lukisan dari para maestro Indonesia seperti Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Wakidi, dan Abdullah Suriosubroto. 

Saat aku berkunjung ke sini, lukisan-lukisan tersebut dipamerkan di Supreme Court, tepatnya di galeri 1-3 UOB Southeast Asia Gallery, bersama karya dari seniman Asia Tenggara lainnya. Ruangan bercat dinding merah menyambutku di galeri 1.

unnamed (52).jpg
Lukisan Raden Saleh di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Di galeri inilah lukisan bertajuk “Forest Fire” atau “Boschbrand” (1849) karya Raden Saleh berdiri megah. Tak hanya aku, wisatawan lain juga dibuat takjub dengan lukisan besar berukuran hampir 4×3 meter yang menjadi fokus utama di ruangan ini.

“Forest Fire” adalah representasi dramatis hewan-hewan liar yang dikejar api hingga ke tepi jurang. Komposisi yang padat dan rumit merupakan bukti ambisi Raden Saleh sebagai pelukis. 

Meskipun berlatar Jawa, Raden Saleh telah berada di Eropa selama 20 tahun saat melukis karya ini, di mana ia meraih kesuksesan besar dan dukungan dari para kaum elit. Lukisan ini kemudian dihadiahkan kepada Raja Willem III dari Belanda pada tahun 1850, setahun sebelum ia dianugerahi gelar "Pelukis Sang Raja".

unnamed (53).jpg
Lukisan “Wounded Lion” karya Raden Saleh di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Tak hanya “Forest Fire”, di galeri 1 juga dipamerkan tiga mahakarya Raden Saleh lainnya, yaitu “Six Horsemen Chasing Deer” atau “Enam Pria Berburu Rusa” (1860), “Javanese Temple in Ruins” atau “Reruntuhan Candi Jawa” (1860), dan “Wounded Lion” atau “Singa yang Terluka” (1838). 

“Enam Pria Berburu Rusa” merepresentasikan dua bangsawan dan para pengikutnya sedang berburu rusa di dekat Bandung. Sementara “Reruntuhan Candi Jawa” menggambarkan Candi Mendut, sebuah candi di dekat Borobudur. 

Lukisan-lukisan ini menunjukkan keterikatan mendalam Raden Saleh dengan Indonesia dan pengaruh dari pelukis Antoine Payen dan Andreas Schelfhout.

unnamed (54).jpg
Lukisan “Merapi, Erupsi Siang Hari” dan “Merapi, Letusan Malam Hari” karya Raden Saleh di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Mupita Sari)

Lanjut ke galeri 2, di ruangan bercat hijau ini juga terdapat karya Raden Saleh lainnya yang berjudul “River Valley in Java with Mt. Gede and Pangrango in the Background” (1871). 

Ada pula lukisan “Merapi, Erupsi Siang Hari” dan “Merapi, Letusan Malam Hari” (1865). Sepasang lukisan merapi karya Raden Saleh ini mencerminkan penjelasan Sang Maestro terhadap tren romantis dan orientalis selama ia berada di Eropa pada pertengahan abad ke-19. 

Lukisan ini tampak dramatis dan memukau dengan figur-figur manusia mungil. Sementara Gunung Merapi, dalam mitologi Jawa digambarkan sebagai simbol alam yang menguasai kehidupan di sekitarnya.

unnamed (55).jpg
Lukisan Abdullah Suriosubroto dan Basoeki Abdullah di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Masuk ke galeri 3, aku melihat koleksi dari para pelukis Indonesia lainnya, seperti Abdullah Suriosubroto dengan karya berjudul “An Indonesian Village at Sunset” dan Basoeki Abdullah dengan lukisan bertema serupa yang diberi nama “Sunset”.

unnamed (56).jpg
Lukisan Abdullah Suriosubroto dan Basoeki Abdullah di National Gallery Singapore (IDN Times/Annisyah Ramadhania)

Masih ada satu koleksi karya Wakidi juga tersimpan di galeri ini. Lukisannya berjudul “Ngarai Sianok” yang dibuat Wakidi pada tahun 1940-an ini memperlihatkan suasana alam Indonesia yang sangat indah.

unnamed (57).jpg
Atrium Bridge di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Setelah puas melihat karya para pelukis indonesia, aku mencoba untuk melewati Atrium Bridge, jembatan ikonik yang ada di National Gallery Singapore. Jembatan yang menghubungkan bangunan City Hall dan Supreme Court ini dibuat agar pengunjung bisa berpindah dengan mudah dari gedung satu ke gedung lainnya.

Dari jembatan ini, aku bisa melihat keindahan ruang atrium besar di bawahnya. Banyak wisatawan yang berfoto di sini. Bahkan saat aku melewati jembatan ini, ada pasangan yang sedang foto pre-wedding, loh! Buat kamu dan pasangan yang lagi berencana cari lokasi pre-wedding, ternyata National Gallery Singapore bisa jadi opsi yang menarik, nih Selain punya arsitektur megah dan hasil fotonya estetik, tempat ini juga punya vibes elegan yang cocok buat kenang-kenangan seumur hidup.

Biar persiapan pre-wedding kamu dan pasangan jadi makin lancar, kalian bisa memanfaatkan fitur bluGether di aplikasi blu by BCA Digital ini:

  • Satu rekening untuk kebutuhan patungan

Tanpa perlu buka banyak rekening, semua tabungan pre-wedding dapat dikelola lewat satu akun bluGether. Selain itu, fitur bluGether juga memungkinkan 99 anggota untuk menabung bersama. Jadi walaupun cuma berdua, kalian bisa ajak anggota keluarga lain atau teman untuk menabung di sini. 

Ya, siapa tahu ada anggota keluarga lain atau teman yang mau ikut berkontribusi untuk pernikahan kalian, jadi target menabungnya bisa tercapai lebih cepat. Setuju gak?

  • Semua anggota bisa lihat transaksi dan saldo

Transparansi adalah kunci! Jadi gak ada anggota yang merasa gak adil soal berapa yang udah ditabung, atau siapa yang belum menabung. 

  • Bisa tunjuk satu admin atau bendahara

Kamu atau si dia, salah satu dari kalian bisa jadi ‘bendahara’ yang mengelola tabungan. Sebagai bendahara, kamu bisa tarik dana dari rekening bluGether. Semua catatan pengeluaran dan pembayaran pun tercatat rapi.

Dari pre-wedding sampai hari H pernikahan, semua akan lebih mudah kalau kalian nabung dan atur keuangan bareng pakai fitur bluGether. Yuk, mulai langkah kecil menuju hari besar kalian bersama blu by BCA Digital!

unnamed (59).jpg
Area ramah anak di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)

National Gallery Singapore juga destinasi ramah anak. Selama di sana, aku melihat banyak pengunjung yang bersama anak kecil. Jalurnya luas, stroller-friendly, ada lift di beberapa titik, jadi gak perlu khawatir kalau bawa anak kecil. 

Jika lelah, ada kafe atau restoran yang berada di dalam galeri untuk makan atau sekadar ngopi santai. Ada juga area khusus anak-anak untuk bermain sambil belajar seni, dengan instalasi interaktif, workshop kreatif, hingga ruang menggambar digital di Keppel Centre for Art Education. 

Pokoknya kalau kamu lagi liburan ke Singapura bareng keluarga, National Gallery Singapore bisa jadi salah satu destinasi yang wajib masuk itinerary!

Eksplor kawasan Marina Bay Sands Singapura

unnamed (58).jpg
The Helix Bridge menuju Marina Bay Sands (IDN Times/Asri Mupita Sari)

Setelah puas menikmati karya seni di National Gallery Singapore, aku melanjutkan perjalanan ke Marina Bay Sands dengan bus dari halte Supreme Court. Aku turun di halte Promenade Stn/Pan Pacific dan berjalan kaki melewati jembatan The Helix sekitar 10 menit. 

Jembatan ini juga jadi salah satu favorit wisatawan karena bentuknya yang unik seperti struktur heliks DNA. Dari jembatan ini, aku bisa menikmati pemandangan Marina Bay Sands yang menakjubkan.

Begitu sampai di Marina Bay Sands, suasananya langsung berbeda. Kawasan ini cukup ramai dengan turis dan warga lokal. Ada yang jogging sore, duduk santai, atau sekadar menikmati pemandangan Teluk Marina dan gedung-gedung pencakar langit Singapura. 

more-masthead-desktop-1920x1080.jpg
Marina Bay Sands (Dok. Marina Bay Sands)

For your information, Marina Bay Sands merupakan destinasi bisnis, liburan, dan hiburan terkemuka di Asia. Kompleks megah ini terdiri dari tiga menara utama yang dihubungkan oleh sebuah platform menyerupai kapal di bagian atas bernama Sands SkyPark.

Destinasi utamaku di sini adalah Sands SkyPark Observation Deck yang ada di lantai 57. Katanya, dek ini adalah salah satu tempat untuk menikmati sunset yang paling berkesan di Singapura. Tapi sebelum ke sana, aku menyempatkan diri untuk berkeliling The Shoppes at Marina Bay Sands.

unnamed (60).jpg
The Shoppes at Marina Bay Sands (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Bangunan The Shoppes at Marina Bay Sands tampak megah dan modern. Atapnya menjulang tinggi dengan dominasi kaca. Selain deretan butik mewah, ada satu pengalaman unik yang wajib kamu coba kalau ke Marina Bay Sands, yaitu Sampan Ride. 

Atraksi ini memberikan pengalaman berlayar dengan perahu tradisional bergaya gondola di dalam The Shoppes at Marina Bay Sands. Perahu ini akan membawamu menyusuri kanal buatan yang berada di tengah pusat perbelanjaan.Yang bikin unik, perjalanan sampan juga melewati Rain Oculus, air terjun indoor setinggi sekitar 22 meter. 

Untuk tiketnya, kamu bisa langsung beli melalui aplikasi Sands Lifestyle seharga SGD 10.00. Selain gak perlu antre panjang untuk beli tiket, kamu juga bisa mendapatkan Resort Dollars yang nantinya dapat ditukar dengan berbagai penawaran spesial, mulai dari diskon belanja sampai promo makan di restoran-restoran ternama di dalam kompleks Marina Bay Sands.

Yang aku suka, aplikasi ini juga all-in-one. Jadi aku bisa liburanmu di Marina Bay Sands lebih maksimal, karena bisa pesan tiket atraksi, mendapatkan Resort Dollars, dan dapetin promo eksklusif lewat Sands Lifestyle.

Mencoba Black Tap, restoran yang lagi hits di kalangan warga Singapura

unnamed (61).jpg
Restoran Black Tap di Marina Bay Sands (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Mumpung lagi keliling The Shoppes at Marina Bay Sands, aku gak mau melewatkan untuk mencoba makan di Black Tap. Katanya, restoran burger dan milkshake asal New York ini lagi hits di kalangan warga Singapura, loh. Bahkan bisa sampai mengantre di waktu-waktu tertentu. 

Restoran Black Tap didominasi warna hitam dengan sentuhan industrial dan dihiasi mural unik yang menambah kesan kasual tapi tetap kekinian. Begitu masuk, aku langsung disambut dengan aroma daging panggang yang bikin perut keroncongan. Karena cukup populer, suasana di restoran ini cukup ramai. Kamu akan mendengar musik upbeat dan suara orang mengobrol ataupun tertawa.

unnamed (62).jpg
Salah satu menu Black Tap di Marina Bay Sands (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Aku memesan menu “The All American Burger”. Begitu pesananku datang, aku terkejut dengan ukurannya yang super jumbo! Porsinya benar-benar besar, cocok banget buat kamu yang lagi lapar berat atau pengen berbagi dengan teman.

Saat aku gigit pertama kali, langsung terasa patty daging sapi yang tebal dan juicy. Setiap gigitan terasa meaty. Di lapisan berikutnya, ada irisan tomat segar, selada renyah, dan acar yang memberi sensasi asam-manis segar, jadi seimbang dengan rasa dagingnya. 

Saus spesial Black Tap juga membuat rasa burger-nya semakin kaya. Sementara itu, tekstur kentang gorengnya renyah di luar dan lembut di dalam, pas banget jadi pelengkap setiap suapan burger.

unnamed (63).jpg
Minuman CrazyShake® di restoran Black Tap Marina Bay Sands (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Tapi yang paling bikin aku terkejut adalah minuman CrazyShake® mereka. Seperti namanya, milkshake ini hadir dengan topping yang cukup ‘ekstrem’. Bayangkan, segelas milkshake ini disajikan dengan whipped cream, kukis, meises warna-warni, hingga potongan kue di atasnya! 

Kamu pasti udah kebayang dong gimana rasanya? Creamy, manis, dan penuh kejutan di setiap seruputannya. Rasanya gak cuma enak, tapi juga ‘fotogenik’ banget, wajib difoto sebelum diminum.

Wah, Black Tap ini benar-benar memberikan sensasi makan burger dan minum milkshake yang berbeda. Kalau kamu tertarik untuk makan di sini, kamu bisa langsung masuk ke The Shoppes at Marina Bay Sands, lalu cari area Bay Level (Lantai 1 – Lower 1). Selamat mencoba burger dan milkshake hits di Marina Bay Sands!

Menikmati sunset Singapura dari lantai 57 Sands SkyPark Observation Deck

unnamed (64).jpg
Pemandangan sunset Singapura dari Sands SkyPark Observation Deck (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Setelah puas menyantap burger jumbo dan milkshake di Black Tap, aku langsung menuju destinasi utamaku di Sands SkyPark Observation Deck. Banyak yang bilang kalau dek ini adalah tempat terbaik untuk menikmati sunset Singapura dari ketinggian. 

Letaknya ada di lantai 57 Marina Bay Sands, tepatnya di menara Tower 3. Untuk menuju ke sini, kamu bisa membeli tiketnya di loket basement Marina Bay Sands Hotel. 

Tapi kalau mau lebih praktis kayak aku, beli tiketnya langsung di aplikasi Marina Bay Sands Singapore. Di aplikasi ini kamu bisa memilih jam dan tanggal kedatangan. Antisipasi biar gak kehabisan tiket!

Oh iya, jangan lupa mendaftar sebagai anggota Sands LifeStyle dulu di aplikasi Marina Bay Sands. Biar kamu bisa dapat promo atau diskon khusus saat membeli tiket. Lumayan, dapat poin yang nantinya bisa kamu tukarkan. Harganya juga berbeda:

  • Dewasa: SGD 39.00 (non-anggota Sands LifeStyle) dan SGD 27.30 (anggota Sands LifeStyle) 
  • Khusus: SGD 35.00 (non-anggota Sands LifeStyle)SGD 24.50 (anggota Sands LifeStyle)
  • Paket Keluarga 2 Dewasa & 2 Anak: SGD 126.00.

Kabar baiknya, sekarang kamu bisa dapat reward sampai $130 Resort Dollars dan berbagai keuntungan lainnya hanya dengan transaksi pakai Garuda x bluDebit Card di Marina Bay Sands. Promo ini bisa kamu pakai untuk makan, belanja, atau menikmati berbagai fasilitas lainnya di Marina Bay Sands. 

Ditambah lagi ada ekstra benefit berupa upgrade tier Sands LifeStyle Prestige secara fast track dan dapetin voucher Miracle Coffee (syarat dan ketentuan berlaku). Cek selengkapnya untuk info lengkap tentang mekanisme dan rewards dari promo Garuda x bluDebit Card di Marina Bay Sands.

unnamed (65).jpg
Sands SkyPark Observation Deck (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Tips dariku, coba datang sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Di waktu ini, matahari udah gak terlalu terik, anginnya sepoi-sepoi, dan kamu masih punya waktu buat ambil spot foto terbaik sebelum sunset

Perlahan, lift membawaku naik, dan dalam hitungan detik, aku sudah sampai di lantai 57. Begitu sampai di atas, banyak orang yang sudah mengambil tempat terbaiknya untuk menikmati sunset. Aku tercengang begitu melihat pemandangan kota Singapura yang terhampar di bawah.

unnamed (66).jpg
Sands SkyPark Observation Deck (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Aku bisa melihat gedung-gedung pencakar langit, Gardens by the Bay, The Helix, Singapore Flyer, Gedung Esplanade, Patung Merlion, dan kapal-kapal yang sibuk berlayar di perairan, semuanya terlihat begitu kecil. 

Dan saat matahari perlahan terbenam, aku bisa menyaksikan langit berubah menjadi gradasi biru, putih, dan oranye, dengan siluet hitam gedung-gedung tinggi di Singapura.

Satu per satu, lampu-lampu gedung di bawahku mulai menyala. Pemandangan yang tadinya didominasi siluet megah kota, kini berubah menjadi lautan cahaya yang berkelap-kelip. Aku benar-benar beruntung bisa menyaksikannya dari lantai 57.

unnamed (67).jpg
Kafe dan bar di Sands SkyPark Observation Deck (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Oh iya, di lokasi observasi kalau kamu merasa haus atau lapar, tersedia kedai yang menjual berbagai makanan dan minuman. Tapi di dek observasi ini gak ada kursi atau meja. Jadi kamu harus makan dan minum sambil berdiri.

Atau, kamu juga bisa duduk di dekat kaca pembatas sambil melihat pemandangan Singapura.

Menyaksikan pertunjukan air mancur di Marina Bay Sands

unnamed (68).jpg
Spectra – A Light & Water Show di Marina Bay Sands (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Habis puas lihat sunset dari lantai 57 Sands SkyPark Observation Deck, aku turun lagi ke area Marina Bay Sands. Ternyata, menghabiskan malam di sini gak kalah seru, karena ada satu atraksi gratis yang sayang banget kalau dilewatkan, yaitu Spectra – A Light & Water Show.

Pertunjukannya ada di area Event Plaza, tepat di tepi Marina Bay. Pas banget di saat aku datang, pertunjukkan baru akan dimulai. Suasananya ramai banget. Dan begitu pertunjukan dimulai, aku langsung dibuat merinding.

Air mancur menari dengan indah, berpadu dengan cahaya laser warna-warni, proyeksi visual di layar air, dan musik orkestra yang megah. Semuanya membentuk cerita tentang perjalanan Singapura dari masa lalu sampai jadi kota modern seperti sekarang. Suasananya benar-benar spektakuler!

Durasi pertunjukannya sekitar 15 menit, tapi rasanya kayak cepat banget. Dan yang paling aku suka, Spectra – A Light & Water Show ini gratis, jadi siapa pun bisa datang ke Marina Bay Sand untuk menikmatinya. Rasanya jadi penutup yang sempurna setelah seharian eksplor Marina Bay Sands.


Landscape.jpg
blu Travel Week yang akan hadir pada 20-31 Oktober 2025 (Dok. blu by BCA Digital)

Kabar baiknya, sekarang kamu bisa liburan di Singapura dan Marina Bay Sands dengan cara yang lebih bijak. Soalnya, bakal ada blu Travel Week yang hadir pada 20 – 31 Oktober 2025, dengan membawa sederet promo yang bikin perjalananmu ke Marina Bay Sands jadi lebih hemat sekaligus dapat banyak keuntungan ekstra.

✔ Diskon tiket pesawat hingga Rp3 juta + cashback Blibli Tiket Points hingga Rp2 juta di tiket.com

✔ Promo tiket maskapai Garuda Indonesia dan promo miles

✔ Promo spesial di merchant-merchant Singapura

✔ Promo kebutuhan traveling dari marketplace pilihan

✔ Penawaran roaming dari provider pilihan.

Share informasi ini ke pasangan, teman, dan keluargamu ya! Saatnya realisasikan rencana liburan kamu di blu Travel Week.

Menyantap nasi hainan Halal milik artis Singapura

IMG_3443.jpg
Hai Ge Ji Hainanese Chicken Rice (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Hari yang panjang akhirnya ditutup dengan makan malam di Hai Ge Ji Hainanese Chicken Rice, salah satu restoran ayam Hainan halal di Singapura. Lokasinya berada di area yang tidak terlalu jauh dari Masjid Sultan, tepatnya di kawasan North Bridge Road.

Fakta menariknya, restoran Hai Ge Ji Hainanese Chicken Rice ini ternyata milik pasangan artis Singapura, Sheikh Haikel dan Anna Belle Francis. Gak cuma itu, restoran ini juga sudah mengantongi sertifikat Halal dari MUIS (Majlis Ugama Islam Singapura). 

IMG_3462.jpg
Suasana Hai Ge Ji Hainanese Chicken Rice (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Dari luar, tempatnya terlihat sederhana. Begitu masuk ke dalam, suasananya seperti berada di restoran Tiongkok. Cat dinding didominasi warna merah dan putih bertuliskan aksara Hanzi. Musik Mandarin lawas yang diputar di dalam ruangan semakin menambah kesan autentik. Saat aku datang, beberapa keluarga yang sedang menikmati makan malam. 

Menu signature mereka tentu saja nasi ayam hainan yang tersedia dalam dua pilihan: steamed chicken dan roasted chicken. Aku memesan Hai Ge Ji Chicken Roasted Rice Set (SGD 11.80) dan Crispy Golden Wantons (SGD 8.00). 

Untitled design (29).png
Menu Hai Ge Ji Hainanese Chicken Rice (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Untuk seporsi nasi ayam hainan yang kupesan disajikan dengan nasi, ayam panggang, kuah kaldu bening, kombinasi kecap asin, jahe, dan sambal, serta sayur kailan sebagai pendamping. Tekstur ayamnya lembut, juicy, dan krispi dari kulit yang dipanggang.

Sementara nasinya harum dan lembut. Rasanya agak lebih lembap dari nasi hainan pada umumnya, tapi justru itu yang bikin unik. Ditambah saus khas mereka yang merupakan kombinasi kecap asin hitam, jahe, dan sambal cabai, membuat rasanya semakin kompleks. 

Untuk kuah kaldunya gurih, hangat, serta autentik. Dan untuk sayur kailan-nya dimasak dengan pas karena masih terasa crunchy saat digigit.

Wah, kalau ada kesempatan ke Singapura lagi, sepertinya Hai Ge Ji akan masuk daftar restoran yang wajib buat aku singgahi, nih. Worth to visit and worth the money! Aku kasih dua jempol deh buat Hai Ge Ji Hainanese Chicken Rice!

Makan malam di Hai Ge Ji jadi penutup perjalananku di Singapura kali ini. Di artikel selanjutnya alias artikel 4, aku bakal ajak kamu ikut seru-seruan di hari terakhirku di Singapura. 

Masih ada destinasi ikonik lainnya di Marina Bay Sands yang sayang banget untuk dilewatkan. Gak cuma itu, ada momen-momen spesial di Bandara Changi yang bikin perjalanan pulang ke Indonesia jadi penuh cerita. Makanya, stay tuned terus, ya! #VisitSingapore #PassionMadePossible (WEB/AMS)

Share
Topics
Editorial Team
Asri Muspita Sari
EditorAsri Muspita Sari
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Beristirahat di Alam Bebas

09 Okt 2025, 18:47 WIBTravel