10 Taman yang Dianggap Angker di Jakarta, Ada Sosok Serba Hitam

Seperti kota metropolitan lainnya, Jakarta sedang membenahi tamannya, sehingga nyaman dikunjungi siapa pun. Saat pagi hari, kamu bisa jogging, piknik, atau sekadar bersantai di taman.
Berbeda lagi saat kamu berkunjung saat malam hari, suasananya terasa lebih mencekam. Bahkan, kalau sedang tak beruntung bisa bertemu sosok hantu.
Kira-kira taman mana aja yang terkenal dengan penampakan sosok hantunya, ya? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa taman yang dianggap angker di Jakarta.
1. Saat malam, konon muncul kuntilanak di pepohonan kawasan Taman Langsat, Jakarta Selatan. Biasanya, diiringi suara tangis

2. Taman Fatahillah, Jakarta Barat, menjadi saksi bisu pembantaian warga Tionghoa ratusan tahun lalu. Kini, sering terdengar suara tangis di sana

3. Di bagian belakang Taman Prasasti, Jakarta Pusat, kabarnya ada makhluk bertanduk, berwajah hitam, dan rambutnya panjang yang sering muncul

4. Beberapa pengunjung sempat melihat sosok perempuan Belanda di depan pintu air kawasan Taman Situ Lembang, Jakarta Pusat

5. Para pedagang di sekitar Taman Suropati, Jakarta Pusat, sempat mendengar suara tangisan yang ternyata datang dari pohon besar

6. Di Taman Ayodya, Jakarta Selatan, ada pohon beringin besar yang kabarnya tak bisa ditebang. Sering pula terlihat sosok wanita rambut panjang

7. Saat malam, beberapa pengunjung melihat kuntilanak yang duduk di atas pohon Taman Seno, Jakarta Selatan

8. Warga sekitar mengaku melihat sosok perempuan cantik bernama Gangga Sri di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara

9. Kabarnya, kalau datang malam hari ke Taman Honda, Jakarta Selatan, kamu akan melihat sosok bertubuh hitam. Konon, ia korban kebakaran

10. Di Taman Lawang, Jakarta Pusat, sempat terjadi penembakan waria. Konon, sosoknya menghantui taman ini, apalagi kalau punya niat buruk

Itulah beberapa taman yang dianggap paling angker di Jakarta. Tak perlu takut mengunjunginya, yang penting tetap menjaga kesopanan dan tata krama. Bagikan pengalamanmu di kolom komentar, ya!
Kisah ini ditulis berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, pengalaman orang per orang, dan disampaikan dari mulut ke mulut. Pengalaman setiap orang terhadap mitos dan kesan mistis seperti di atas, akan berbeda-beda. Tak semua orang bisa merasakan hal yang sama.