10 Tempat Wisata yang Dikenal Angker di Mojokerto, Berani ke Sini?

Berada di Provinsi Jawa Timur, Mojokerto kerap jadi pilihan berlibur bagi warga Surabaya. Sebab, lokasinya dekat, waktu tempuhnya hanya sekitar satu jam. Kamu bisa menemukan berbagai wisata alam, bersejarah, dan kafe-kafe hits di sini.
Di balik keindahan berbagai wisatanya, ternyata ada beberapa kisah seram yang santer dan bikin bulu kuduk merinding. Penasaran di mana saja? Simak beberapa tempat angker di Mojokerto di bawah ini! Kira-kira kamu berani ke sini, gak?
1. Wisatawan yang berkemah di Bumi Perkemahan Dlundung sempat mengalami kejadian mistis, seperti pohon hilang dan kaki berat saat berjalan

2. Saat mendaki Gunung Penanggungan, beberapa pendaki mendengar suara derap kaki. Padahal, tak ada satu orang pun di sana

3. Kolam Segaran telah berdiri sejak Kerajaan Majapahit. Saat malam hari, sering terdengar suara orang riuh ramai sedang berpesta

4. Pengunjung yang datang ke Air Terjun Kakek Bodo kerap melihat sosok kakek tua bertapa di tengah aliran air

5. Di lereng Gunung Penanggungan, ada Candi Jolotundo yang dilengkapi kolam ikan. Konon, ikan di kolam ini merupakan jelmaan pengawal raja

6. Saat menjelang malam hari di Jembatan Cangar sering terlihat sosok genderuwo. Ada pengendara yang melihat seolah jalannya lurus, padahal jurang

7. Gua Gembyang biasanya jadi tempat bertapa untuk meminta segala hal. Kabarnya, kalau pertapa meminta sembarangan akan mendapat petaka

8. Menjelang petang, pengunjung bertemu anak kecil dan wanita di Pemandian Air Panas Padusan. Kabarnya, mereka adalah korban banjir bandang

9. Di kawasan Gunung Welirang, konon ada pasar setan yang ramai, padahal tak ada sumbernya. Sering terdengar suara gamelan dan gending Jawa

10. Beberapa turis mengaku melihat sosok perempuan berpakaian kerajaan di Candi Bajang Ratu. Saat dipotret, muncul keris pada candinya

Itulah beberapa tempat yang dikenal angker dan menyimpan kisah mistis di Mojokerto, Jawa Timur. Meski demikian, tak perlu takut untuk mengunjunginya. Yang penting tetap menjaga kesopanan di mana pun berada, ya!
Kisah ini ditulis berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, pengalaman orang per orang, dan disampaikan dari mulut ke mulut. Pengalaman setiap orang terhadap mitos dan kesan mistis seperti di atas, akan berbeda-beda. Tak semua orang bisa merasakan hal yang sama.