Visit Malaysia 2026: Sri Impian Holidays Kenalkan Homestay-Edu Tourism

- Edukasi Pelancongan (Edu-Tourism) sebagai produk unggulan pariwisata Malaysia diperkenalkan kepada pasar pariwisata Indonesia.
- Konsep Homestay Malaysia dan Edu Tourism dipromosikan dalam acara Seminar, Sesi B2B, dan Sales Mission di Jakarta, Bogor, dan Bandung.
- Rangkaian acara turut diisi pemaparan dari institusi pendidikan Malaysia dan sesi B2B untuk para agen homestay dari Malaysia.
Jakarta, IDN Times - Dalam rangka menyambut Visit Malaysia Year 2026, Sri Impian Holidays dan Recreation Sdn.Bhd bersama mitra dari Kementerian Pelancongan, Seni, dan Budaya Malaysia, serta Tourism Malaysia mengenalkan konsep Homestay Malaysia kepada pasar pariwisata Indonesia, sekaligus mempromosikan Edukasi Pelancongan (Edu Tourism) sebagai produk unggulan pariwisata Malaysia yang menyatukan pembelajaran budaya, seni, sejarah, dan tradisi melalui pengalaman tinggal langsung di homestay.
Konsep Homestay Malaysia dan Edu Tourism ini perkenalkan dalam Seminar, Sesi B2B, Sales Mission dan Edu Plus Homestay Malaysia yang berlangsung di tiga kota yakni Jakarta, Bogor, dan Bandung dari 6 hingga 10 Mei 2025.
1. Tujuan digelarnya seminar dan program B2B

Pimpinan Sri Impian Holidays dan Recreation Sdn.Bhd Helmi Razak mengatakan, program ini diselenggarakan di Jakarta untuk memperkenalkan edu-wisata di Malaysia, serta mempromosikan berbagai paket terbaru yang ditawarkan melalui program homestay di Malaysia.
Di Jakarta, acara ini dihadiri oleh agen perjalanan dan tour operator Indonesia, pengusaha Homestay Malaysia, akademisi, sejumlah institusi pendidikan, media, dan pihak berwenang serta stakeholder industri pelancongan.
2. Institusi pendidikan di Malaysia promosikan peluang wisata edukasi

Rangkaian acara turut diisi oleh pemaparan dari sejumlah institusi pendidikan di Malaysia, yakni Universiti Teknologi Mara (UiTM), Sekolah Kebangsaan (SK) Permatang Tok Mahat, dan Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Seri Nibong.
Dalam paparannya, UiTM memperkenalkan program Serantau 2025, yakni simposium internasional yang menggabungkan wacana akademik, forum budaya, dan pembentangan regional. Berbeda dengan konferensi akademik pada umumnya, Serantau 2025 justru mengedepankan inklusivitas. Di aman UiTM membuka ruang partisipasi bagi pelaku seni dan budaya dari Indonesia untuk berdialog secara langsung, sementara penulisan akademiknya akan difasilitasi oleh tim penulis profesional.
“Simposium antara bangsa ini, keterbatasan itu kita nak langgar, kita nak pecahkan keterbatasan tersebut,” ujar Cik Razwan, salah seorang dosen dari UiTM, Rabu (7/5/2025).
3. Acara dimeriahkan dengan pameran budaya

Lebih lanjut, di akhir acara, peserta mengikuti sesi business to business (B2B) sebagai ajang perkenalan dan berbagi pengalaman bersama para agen homestay dari Malaysia.
Kegiatan ini turut dimeriahkan dengan pameran budaya yang menampilkan beragam seni tradisional, sajian kuliner khas, dan demonstrasi budaya Malaysia.