5 Wisata Candi di Klaten, Desain Arsitekturnya Keren!

Candi Plaosan Lor ini terkenal dengan sejarahnya yang romantis, karena candi ini dibangun sebagai hadiah ungkapan rasa cinta Raja Dinasty Sanjaya, Rakai Pikatan kepada Pramudya Wardani putri dari Dinasty Shailendra, istrinya. Sehingga arsitektur candi ini selalu berjumlah dua yang menandakan bahwa jika sudah sepasang, harus selalu bersama-sama.

Candi yang berlokasi di Jl. Candi Plaosan, Klaten ini selain memiliki simbol arti kesetiaan, juga sebagai pemersatu agama Hindu dan Buddha. Tempatnya yang bersih dan asri, dengan bentuk bangunannya yang epik, membuat Candi Plaosan Lor tidak hanya menjadi tempat wisata tetapi juga sering dijadikan sebagai lokasi pemotretan pre wedding.

Ditemukan sekitar tahun 1925, sesuai dengan namanya, di lahan Candi Merak dulunya terdapat pohon Joho yang besar dan menjadi sarang burung merak. Namun karena tuanya umur pohon Joho, pohon tersebut tumbang dan akarnya tercabut ke atas lalu menyebabkan tanah di bawah terangkat ke atas. Dan saat itulah muncul banyak arca sekaligus ditemukannya Candi Merak.

Candi ini terletak di Desa Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah dengan berlatar belakang agama Hindu yang dapat dilihat dari arca-arca Candi Merak, seperti lingga yoni, arca Ganesa, dan arca Durga.

Candi merak merupakan candi yang dibangun oleh Kerajaan Mataram Kuna seperti halnya Candi Sewu, Candi Prambanan, dan Candi Plaosan.

Candi Sojiwan atau Candi Sajiwan merupakan perpaduan candi Hindu dan Buddha yang terletak di desa Kebon Dalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, kurang lebih dua kilometer ke arah selatan dari Candi Prambanan.

Menurut sejarah, Candi Sojiwan dibangun oleh Raja Balitung sebagai bentuk penghormatan terhadap neneknya, Nini Haji Rakryan Sanjiwana yang beragama Buddha.

Candi ini memiliki ciri khas adanya sekitar 20 relief yang berhubungan dengan cerita-cerita Pancatantra atau Jataka dari India.

Di kaki Candi Sojiwan terdapat relief binatang atau fabel yang berhubungan dengan cerita Jataka seperti terdapat relief kera yang menyiiasati buaya agar dapat menyeberangi sungai, perlombaan burung garuda dan kura-kura, serta masih banyak lagi.

Candi Lumbung adalah candi yang terletak di kawasan Prambanan, tepatnya di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Klaten, Jawa Tengah. Candi ini merupakan salah satu candi yang masuk dalam kawasan Prambanan. Dibuat oleh kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 sampai abad ke-10, Candi Lumbung berlatar belakang candi Buddha.

Candi ini berdiri di atas batu setinggi sekitar 2,5 m dan terdiri dari candi induk yang dikelilingi oleh 16 candi perwara. Candi utama saat ini sudah tinggal reruntuhan, berbentuk poligon bersisi 20 dengan denah dasar seluas 350 m2.

Tangga dan pintu masuk terletak di sisi timur. Pintu masuk dilengkapi bilik penampil dan lorong menuju ruang dalam tubuh candi.

Sama dengan Candi Lumbung, Candi Bubrah juga termasuk dalam kawasan candi Prambanan tepatnya di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Penduduk setempat menamai Candi Bubrah karena saat ditemukan dalam keadaan rusak. Candi ini terbuat dari susunan batu andesit, dengan denah persegi panjang berukuran 12×12 meter.

Candi Bubrah diyakini berlatar belakang Buddha dan didirikan dalam komplek tempat pemujaan ini dibangun oleh Rakai Panangkaran yang disebut sebagai Syailendra Wangsa Tilaka atau mutiara keluarga Syailendra.

Konsep karateristik candi ini yaitu 1 stupa dikelilingi 8 stupa, lalu dikelilingi lagi oleh 16 stupa. Sedangkan bagian luar tubuh candi terdapat relung-relung berisi arca Dhyani Buddha.

Itu dia 5 tempat wisata candi di Klaten yang bisa kamu kunjungi untuk menambah pengetahuanmu tentang sejarah.