11 Fakta Embung Nglanggeran, Destinasi Wisata Hits di Gunungkidul

Umumnya, embung terletak di kawasan terendah satu daerah, tapi berbeda dengan embung Nglanggeran. Embung ini dibangun di atas bukit yang dinamai penduduk setempat sebagai gunung Gandu.

Sumber air embung Nglanggeran bermula dari mata air yang berada di lereng gunung api purba Nglanggeran, di mana terdapat dua buah pipa yang menyalurkan air dari sumber mata air yang mengarah ke embung.

Untuk bisa melihat embung seluas 60 meter x 60 meter dan sedalam 3 meter ini, kamu bisa menggunakan undakan tangga yang telah disediakan.

Latar belakang masyarakat di kawasan Nglanggeran yang mengalami kesulitan mendapatkan airlah yang memunculkan inisiatif membuat penampungan air berkapasitas besar. Embung Nglanggeran awalnya difungsikan untuk menampung air hujan dan mengairi perkebunan buah milik petani yang ada di bawahnya.

Pada musim kemarau, para petani bisa memanfaatkan airnya untuk mengairi sawah. Namun karena keindahannya, tempat ini akhirnya ditetapkan sebagai objek wisata dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 19 Februari 2013. 

Di dekat embung Nglanggeran, terdapat objek wisata lain yang juga terkenal yaitu gunung api purba Nglanggeran. Berjarak sekitar 2 km dari embung, gunung tersebut dapat ditempuh kurang dari 10 menit dengan kendaraan bermotor.

Jadi sekali berkunjung ke sana, kamu bisa mendapatkan dua objek wisata yang menarik. Kalau gak berminat ke sana, kamu masih bisa melihat gunung api purba dengan jelas di seberang embung.

Saat berkunjung ke sini, kamu dilarang keras untuk berenang atau memancing di embung. Kamu cukup menikmati pemandangan yang ada di embung ini atau berfoto ria bersama keluarga atau teman-temanmu.

Karena berada di ketinggian, tempat ini menawarkanmu spot terbaik untuk melihat panorama matahari terbit atau terbenam. Bisa dibilang, embung Nglanggeran adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati kedua panorama tersebut di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Terutama di saat senja saat matahari sudah mulai tenggelam dan cahaya matahari berwarna jingga, tempat ini justru semakin ramai dikunjungi. Bahkan, gak sedikit pengunjung yang sengaja datang ke tempat ini hanya untuk menyaksikan dan mengabadikan momen terbit atau tenggelamnya matahari.

Kawasan embung Nglanggeran dikelilingi oleh perkebunan buah yang ditanam oleh penduduk sekitar. Kebun buah yang luasnya gak kurang dari 18 hektar ini menawarkan komoditi utama tanaman buah durian montong dan kelengkeng.

Meski demikian, ada juga beberapa jenis buah lain seperti rambutan, alpukat, dan kakao. Oleh warga setempat, kebun buah ini sering disebut sebagai kebun buah Nglanggeran.

Sebenarnya, embung Nglanggeran bukan satu-satunya embung yang dibangun di Gunungkidul. Ada beberapa embung lain yang juga dibangun di daerah tersebut dan bahkan gak kalah menawan, seperti embung Batara Sriten.

Meski begitu, embung Nglanggeran lebih dikenal karena paling mudah diakses para wisatawan, selain juga karena letaknya yang saling berdekatan dengan objek wisata gunung api purba Nglanggeran. 

Gak perlu khawatir, embung Nglanggeran dapat kamu kunjungi kapan pun karena buka setiap hari selama 24 jam.

Kalau kamu berkunjung ke embung Nglanggeran di siang hari, kamu akan melihat tampungan air embung yang tampak berwarna hijau toska. Ini disebabkan karena tumbuhnya lumut di dasar embung.

Kawasan embung Nglanggeran dilengkapi dengan beragam fasilitas, mulai dari undakan tangga menuju ke bukit, lahan parkir yang luas, toilet, masjid, hingga warung. Beberapa saung dan gardu pandang juga telah dibangun di sekeliling embung, sehingga kamu akan semakin nyaman berlama-lama berada di tempat ini.

Untuk bisa menikmati keindahan embung Nglanggeran, kamu harus membayar tiket masuk yang cukup terjangkau. Wisatawan domestik akan dikenakan biaya masuk Rp 10.000 untuk kunjungan di siang hari dan Rp15.000 di malam hari. Untuk wisatawan mancanegara, harga tiket masuk untuk kunjungan siang dan malam hari sama saja, yaitu sebesar Rp30.000. 

Nah, itu dia 11 fakta Embung Nglanggeran, destinasi wisata hits di Gunungkidul. Bagaimana guys, tertarik buat datang ke sana?