Nonton Konser SEVENTEEN RIGHT HERE Jakarta, Tak Sekadar Bertemu Idola

SEVENTEEN, boy group asal Korea Selatan tengah melakukan world tour di Asia Tenggara sejak Januari 2025. Indonesia menjadi salah satu negara tujuannya. Mereka dijadwalkan menggelar konser bertajuk “SEVENTEEN RIGHT HERE” di Jakarta pada 8–9 Februari.
Kedatangan boy group asuhan Pledis Entertainment itu disambut antusias oleh CARAT (sebutan penggemar SEVENTEEN). Banyak CARAT dari luar kota maupun luar negeri yang bersiap untuk menyaksikan penampilan terbaik mereka di Jakarta International Stadium, Jakarta Selatan.
Perjalanan CARAT untuk bertemu idolanya tentu beragam, terutama mereka yang berasal dari luar Jakarta. Termasuk aku yang mengawali perjalanan dari Kota Tahu, Kediri, Jawa Timur. Mau tahu seperti apa perjalanan yang aku tempuh? Simak sampai selesai artikelku ini ya!
1. Perjalanan panjang sembari singgah di beberapa kota

Aku mulai perjalanan dari Stasiun Kediri pukul 12.03 WIB pada Kamis (6/2/2025) menuju Stasiun Kertosono. Jaraknya yang dekat, membutuhkan waktu 47 menit dengan menggunakan Kereta Api (KA) Commuter Line Penataran. Harga tiketnya pun terjangkau, hanya Rp10.000.
Kertosono, Nganjuk merupakan tempat transit pertama saat berangkat. Sembari menunggu untuk perjalanan berikutnya, aku memilih istirahat, makan siang, dan sedikit mengeksplorasi sekitar area Stasiun Kertosono. Ini merupakan salah satu stasiun yang cukup sibuk di Jawa Timur. Sebab, menjadi titik temu antara KA rute Surabaya dan Malang.
Kendati jalan menuju Stasiun Kertosono relatif sempit dan tidak berada di pusat kota, tapi cukup banyak penjaja makanan. Mulai dari warung dengan masakan ala rumahan hingga street food, seperti cilok dan seblak. Ada pula tempat makan yang menyediakan bakso dan penyetan.
Setelah transit sekitar 3 jam di Stasiun Kertosono, saatnya menyambung perjalanan menuju Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Kali ini menggunakan KA Sri Tanjung yang berangkat pukul 15.53 WIB dan tiba pukul 19.33 dengan harga Rp88.000. Perjalanan selama 3 jam 40 menit tersebut terasa singkat dan memang lebih cepat setelah diberlakukannya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025.
Transit kali ini lebih lama dari sebelumnya, waktu yang cukup untuk sekadar jalan-jalan maupun makan malam di sekitar Stasiun Lempuyangan. Terdapat deretan penjaja makanan seperti soto, mie ayam, bakso, toko oleh-oleh, dan angkringan. Di antara toko tersebut juga menyediakan jasa sewa motor.
Setelah sekitar 4 jam berada di Yogyakarta, saatnya kembali melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Masih menggunakan kereta kelas ekonomi, kali ini aku memilih untuk menjadi penumpang KA Bengawan yang berangkat pukul 23.34 WIB dari Stasiun Lempuyangan. Meski dijadwalkan sampai Stasiun Pasar Senen pukul 07.34 WIB, sayangnya kereta ini tiba di tujuan akhir saat jam menunjukkan hampir pukul 08.00 WIB keesokan harinya, Jumat (7/2/2025).
Fun facts, KA Bengawan ini merupakan kereta ekonomi paling murah yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jakarta. Tiketnya cepat sekali habis, terutama saat musim liburan dan akhir pekan. Sering pula dianggap sebagai ‘kereta gaib’, saking seringnya calon penumpang kehabisan tiket.
2. Keliling Jakarta dari ujung ke ujung setelah penukaran tiket

Jumat (7/2/2025) pagi kala itu, Bekasi hingga Jakarta tampak mendung dan basah karena diguyur hujan. Namun, tidak menyurutkan keramaian kedua kota besar itu. Aktivitas pagi para pekerja dan lalu-lalang menjadi pemandangan lumrah di sepanjang jalurnya.
Setibanya di Stasiun Pasar Senen, aku memilih untuk mengambil jeda sejenak. Fasilitas Shower and Locker sudah penuh dan perlu mengantre panjang. Demikian pula toilet dan penitipan barang yang dikelola Stasiun Pasar Senen. Sudah banyak CARAT yang berdatangan pula pagi itu.
Beruntung, aku hanya membawa sebuah ransel dengan ukuran kurang dari 60 liter, jadi lebih mudah dibawa ke mana saja. Tanpa memanfaatkan fasilitas penitipan, aku melanjutkan perjalanan menuju Lotte Mall, Jakarta Selatan untuk menukarkan tiket konser "SEVENTEEN RIGHT HERE" terlebih dulu. Buat keliling Jakarta, aku naik Trans Jakarta dan JakLingko.
Sedikit berjalan kaki, sekitar 250 meter dari Stasiun Pasar Senen, aku menuju Halte Pasar Senen untuk naik Trans Jakarta (TJ). Mulai dari naik TJ 2A transit di Halte Balai Kota, TJ 6A menuju Halte Kuningan, dan terakhir TJ 6K untuk turun di Halte Mega Kuningan. Setelah itu, akuberjalan kaki menuju Lotte Mall untuk menukarkan tiket dengan wristband.
Berbeda dari hari pertama untuk penukaran tiket pada Selasa (4/2/2025), kali ini lebih kondusif dan cepat. Kendati antrean tetap mengular dan dimulai dari basement, namun tidak membutuhkan waktu berjam-jam untuk masuk ke dalam Fun Atrium, Lotte Mall.
Kurang dari sejam mendapatkan wristband, aku memutuskan langsung menuju penginapan. Aku memilih kost harian di kawasan Warakas VI, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara sebagai tempat menginap. Hanya sekitar 2,5 km dari Jakarta International Stadium (JIS).
Perjalanan dari Jakarta Selatan ke Jakarta Utara kembali menggunakan TJ meski membutuhkan waktu tunggu yang agak lama dibanding sebelumnya, yakni dari Halte Satrio 6 menggunakan TJ 6K menuju Halte GOR Sumantri 1. Setelah itu, berjalan kaki untuk transit di Halte Rasuna Said. Selanjutnya naik TJ 6H menuju Halte Budi Utomo (Lapangan Banteng).
Hanya perlu beberapa menit menunggu TJ 5 rute Ancol dan turun di Halte Gunung Sahari. Halte ini sudah masuk kawasan Jakarta Utara, tapi aku tidak langsung melanjutkan perjalanan. Pasalnya, lokasi halte yang cukup strategis patut untuk dijelajahi, terutama wisata kuliner.
Halte TJ Gunung Sahari dekat dengan kawasan Mangga Dua, tempat perhentian JakLingko, angkot, dan bemo. Kalau mau sedikit masuk ke area perkampungan, berjejer pedagang kaki lima maupun rumahan. Soal harga, relatif terjangkau untuk sekelas Jakarta, ada ketoprak, mie ayam, rujak buah, nasi padang, dan masih banyak lagi.
Setelah cukup kulineran di sekitar halte, saatnya melanjutkan perjalanan menggunakan JakLingko dengan kode Jak.118 yang melayani rute Taman Waduk Papanggo–Kota Tua. Sebab tujuanku di kawasan Warakas VI, jadi harus naik Jak.118 yang menuju Taman Waduk Papanggo. Transportasi pengumpan ini tarifnya Rp0 alias gratis lho meski tetap harus tap in dan tap out menggunakan kartu e-money.
JakLingko cukup digemari karena mampu menjangkau perkampungan dan gang kecil. Seharusnya, aku masih harus naik Jak.77 setelah sampai di Taman Waduk Papanggo. Namun, aku memilih jalan kaki sekitar 600 meter untuk tiba di penginapan.
Sedikit informasi buatmu, interval kedatangan Jak.118 dan Jak.77 ini kerap kali lebih lama dari angkot. Rute yang sama juga dilayani dengan angkot dengan kode 04. Saat naik Jak.118, akan melewati area Taman BMW dan JIS.
3. Ikuti keseruan CARAT Station sebelum menonton konser hari pertama

Terdapat banyak event untuk menyambut kedatangan SEVENTEEN di Indonesia, salah satunya CARAT Station Jakarta by Spotify di City Hall, Pondok Indah Mall 3 (PIM 3), Jakarta Selatan. Acara ini dapat diikuti oleh pengguna Spotify free maupun premium, tapi harus melakukan pemesanan online sehari sebelumnya. Tiket online ini memang gratis dan hanya menentukan kuota di setiap hari kehadiran, tanpa bisa memilih batch.
Sebab tidak mendapatkan tiket online untuk Jumat (7/2/2025), maka Sabtu (8/2/2025) menjadi pilihan alternatifku. Aku kembali melakukan perjalanan dari Jakarta Utara menuju Jakarta Selatan. Bedanya, kali ini aku memilih menggunakan KRL yang tarifnya hanya Rp3.000 untuk rute Stasiun Tanjung Priok menuju Stasiun Kebayoran. Sama terjangkaunya dengan TJ yang tarifnya Rp3.500.
Sabtu pagi itu cukup lembap dan berawan, setelah hujan deras semalam. Perjalanan dari Warakas VI menuju Stasiun KRL Tanjung Priok dapat ditempuh sekitar 15–20 menit menggunakan Jak.77. Berbeda dari TJ, KRL memiliki jadwal tetap dengan interval kedatangan sekitar 30 menit.
Rute KRL untuk sampai PIM 3, yaitu Stasiun Tanjung Priok - Kampung Bandan - Tanahabang - Kebayoran. Perlu transit dan berganti KRL beberapa kali yakni dari Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Kampung Bandan menggunakan Tanjungpriok Line tujuan Stasiun Jakarta Kota.
Kemudian transit di Stasiun Kampung Bandan untuk naik Cikarang Line menuju Stasiun Tanahabang. Terakhir, transit dan naik Rangkasbitung Line menuju Stasiun Kebayoran. Supaya lebih cepat sampai, aku memilih naik ojek online menuju PIM 3 yang berjarak sekitar 4 km dari Stasiun Kebayoran.
Sesampainya di PIM 3, sudah banyak CARAT yang mengantre untuk menunggu giliran masuk CARAT Station Jakarta. Caranya mudah, cukup menunjukkan tiket online dan kartu identitas, maka akan diberi nomor antrean untuk menentukan batch. Setiap batch sekitar 30-40 orang dengan estimasi durasi 30–45 menitan.
Setelah melalui pintu masuk CARAT Station dan telah mengenakan wristband, setiap pengunjung akan mendapatkan sebuah keyring. Kemudian, kamu bisa mengantre untuk berswafoto di setiap sudut dan photobooth dengan limited edition frame. Selain itu, bisa menulis pesan untuk SEVENTEEN.
Setelah menghabiskan sesi foto, saatnya berkumpul untuk masuk kabin ‘kereta’. Di dalam sudah terdapat petugas dengan pakaian masinis yang akan memandu. Saat giliranku, lagu yang diputar adalah God of Music. Bagi yang gak hafal fanchant-nya, dapat mengikuti tulisan yang tertera pada layar.
Keseruan nyanyi bersama CARAT lainnya hanya berlaku satu lagu untuk setiap batch. Selanjutnya, bisa mengantre di Merch KIOSK untuk mengambil merchandise, selama persediaan masih ada. Merchandise ini berupa concert banner, pvc pouch, lolipop, tisu basah, dan baterai AAA yang bisa untuk CARATbong. Setelah menikmati semua keseruannya dan mendapat merchandise, pengunjung diperbolehkan untuk keluar.
4. Eksplorasi JIS dulu yuk sebelum konser dimulai!

Sabtu (8/2/2025) siang, Jakarta Selatan mulai gerimis, sedangkan aku masih harus melanjutkan perjalanan ke JIS untuk menonton konser “SEVENTEEN RIGHT HERE” hari pertama. Kali ini aku memilih merogoh kocek lebih untuk naik ojek online. Supaya dapat melewati kemacetan dan menghemat waktu, perjalanan dari PIM 3 ke Taman BMW ditempuh selama 1,5 jam.
Beda dengan Jakarta Selatan yang gerimis, Jakarta Utara siang itu justru panas. Jalanan sekitar JIS sudah dipadati kendaraan, pedagang kuliner, image picket, dan segala perintilan bertema SEVENTEEN. Kamu juga bisa membeli tiket on the spot.
Akses menuju pintu masuk sendiri sudah dihiasi banner dengan potret member SEVENTEEN. Sebelum lebih dekat lagi dengan venue, setiap penonton perlu melewati body checking dan akan diberikan sebuah handbanner. Handbanner ini merupakan bagian dari fans project, bertuliskan huruf Hangul yang artinya “Pada saat yang paling sulit sekali pun, SEVENTEEN dan CARAT akan menjadi kekuatan satu sama lain.”. Handbanner itu akan diangkat pada sesi foto bersama saat konser nantinya.
Masih banyak waktu sambil menunggu soundcheck dan konser dimulai. Titik terdekat dari pintu masuk sisi barat adalah CARAT Zone, yang diperuntukkan bagi CARAT Membership. Cukup menunjukkan CARAT Membership dan kartu identitas maupun paspor, maka dapat ditukarkan dengan sebuah photocard salah satu member SEVENTEEN.
Keriuhan CARAT di sekitar CARAT Zone gak hanya bagi mereka yang ingin mendapatkan photocard. Sebab, ada sebagian lagi yang berkumpul untuk trade photocard yang diinginkan kepada sesama CARAT. Tentunya sesuai dengan kesepakatan. Apa kamu juga salah satunya?
Tak cukup sampai di situ, kamu juga bisa keliling JIS dulu sebelum nonton konser. Karena tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar, kamu bisa membelinya di sekitar venue meski harus mengantre panjang dan agak pricey. Pihak promotor juga menyediakan air dan snack secara cuma-cuma. Sehingga kamu bisa memintanya.
Fasilitas lain yang tersedia ada spot foto, musala, toilet, tempat penitipan barang, dan lightstick pairing booth. Bila ingin membeli merchandise untuk dibawa pulang, juga tersedia di sini. Jika membutuhkan bantuan maupun medis, tersedia spot Helpdesk, medis, dan akses bagi yang berkebutuhan khusus.
5. Konser "SEVENTEEN RIGHT HERE" di Jakarta hari pertama

Meski dijadwalkan pukul 18.30 WIB, tapi konser “SEVENTEEN RIGHT HERE” di Jakarta baru dimulai sekitar pukul 18.45 WIB. Lagu Indonesia Raya diputar sebagai pertanda konser akan dimulai. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama, CARAT pun duduk di tempat masing-masing dengan antusias melihat penampilan SEVENTEEN.
Konser dibuka dengan lagu Fear, cahaya merah kontras dengan penampilan SEVENTEEN yang mengenakan all back outfit dan black and white. Berlanjut hingga dua lagu berikutnya, Fearless dan Maestro. Setelah itu, opening ment, di mana setiap member SEVENTEEN menyapa dan memperkenalkan diri. Sesi opening diakhiri dengan lagu Ash dan Crush yang memukau.
Set kedua merupakan penampilan setiap unit, diawali dari Hiphop Unit dengan lagu Water dan Monster. Mereka tampil lebih kasual dengan outfit serba putih dan abu-abu. Kedua lagu penuh semangat ini berhasil mempertahankan kemeriahan konser.
Kemudian, lebih chill dengan lagu Rain dan Lilili Yabbay dari Performance Unit. Dua lagu mendayu-dayu ini menjadi transisi sebelum penampilan Vocal Unit dengan nuansa semangat yang lembut. Tidak hanya menyajikan vokal ear catching, tapi juga kelihaian menari dalam balutan outfit hitam dan abu-abu.
Vocal Unit tampil dengan menyanyikan lagu Candy dan Cheers to Youth. Temanya lebih colorfull dengan background ala luar angkasa, tapi tetap kalem. Tentu disesuaikan dengan kedua lagu mereka yang lebih soft.
Masing-masing unit grup telah tampil, sebelum set ketiga, penonton disuguhi VCR. SEVENTEEN tampil lebih kasual saat set ketiga. Mereka menyanyikan lima lagu pada set ini, yaitu Oh My! yang dibawakan dengan skits menghibur. Kemudian, Snap Shoot, God of Music, IMA - even If The World Ends Tomorrow.
Jeda sejenak setelah membawakan cukup banyak lagu, mereka pun berinteraksi dengan CARAT dan tampil menghibur. Seperti The8 Time, CARAT mengangkat CARATbong sesuai ketukan, 1 kali, 2 kali, 3 kali hingga 8 kali. Demikian pula dengan beberapa member, seperti Wonwoo dan S.Coups yang menari secara acak dengan jumlah ketukan serupa. Set ketiga ini ditutup dengan lagu Home dan VCR.
Setelah berganti kostum, set keempat dibuka dengan lagu Love, Money, Fame. Kemudian, menyanyikan lagu yang tidak ada di setlist bersama CARAT, salah satunya Don Quixote. Kembali dihibur dengan lagu bertempo cepat, yaitu March dan Super yang semakin dramatis dengan flare di akhir set, sebelum CARAT Singing Contest.
Sembari menunggu SEVENTEEN kembali ke atas panggung, CARAT menyanyikan lagu Darl+ing, Rock with You, Clap, CHEERS, Back It Up, dan HIT. Beberapa CARAT pun disorot kamera karena kehebohannya menari dan mampu menghibur dengan penampilannya.
Konser hari pertama sudah hampir berakhir. Encore kali ini diisi dengan tiga lagu, yaitu Adore U, ‘Bout You, dan Campfire. SEVENTEEN pun sempat naik cart selama encore berlangsung. Mereka menjadi lebih dekat dengan CARAT melalui jalur yang telah disediakan. Tentunya sembari menyanyi, menyapa, dan notice sejumlah pesan maupun banner dari CARAT.
Setelah itu, setiap member SEVENTEEN menyampaikan pesan dan kesan mereka saat konser di Jakarta. Meski mayoritas merasakan kondisi yang lembap dan panas, tapi mereka dapat tampil semaksimal mungkin.
Mereka pun sempat menyapa serta mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia selama konser. Mulai dari terima kasih, aku cinta kalian, mahal, hingga Horanghae yang diganti dengan Maunghae. Setiap member pun kembali membuka ingatan bahwa sudah beberapa kali ke Indonesia, tidak hanya untuk konser.
Wonwoo yang mengingatkan CARAT bahwa pernah ke Yogyakarta dan meet and greet beberapa bulan lalu. Sedangkan Seungkwan sempat menyebut nama atlet voli asal Indonesia yang diidolakannya, Megawati Hangestri Pertiwi. Beberapa member, seperti Mingyu, DK, dan S.Coups menyatakan akan membuat kesempatan lebih sering lagi bertemu dengan CARAT.
Di sela konser, kali ini Dino mendapat nyanyian Selamat Ulang Tahun lebih awal dari CARAT. Iya, maknae SEVENTEEN ini berulang tahun pada 11 Februari. Bahkan, CARAT menyanyi bersama untuk bagiannya yang cukup panjang di lagu Snap Shoot.
Setelah ending ment, kini mereka menyanyikan lagu Aju Nice sebagai tanda Neverending Encore. Di sela lagu encore tersebut, CARAT yang sebelumnya telah menarik perhatian dengan tariannya kembali disorot kamera. Selain Aju Nice setidaknya 4–5 kali, juga diiringi dengan lagu Hot, Fighting, dan CHEERS sebagai penutup konser hari pertama.
SEVENTEEN kembali ke belakang panggung dan JIS kembali dengan lampu benderang. Para penonton mulai keluar dengan tertib. Saat konser hari pertama, aku duduk di section Green Southeast, door 334 - row 64 - seat 57. Berarti harus berjalan menuruni tangga dari Lantai 7.
Sesampainya di dekat pintu keluar, sudah padat oleh CARAT. Antrean keluar sempat tersendat dan saling dorong,karena akses pintu keluar yang terbatas. Selain itu, di luar barikade masih berjajar para pedagang dan ojek online yang menawarkan jasanya. Aku memilih untuk berjalan kaki lebih jauh menuju arah Warakas dan mencari lokasi yang lengang di tengah gerimis.
6. Konser "SEVENTEEN RIGHT HERE" di Jakarta hari kedua

Hari kedua “SEVENTEEN RIGHT HERE” di Jakarta terasa lebih kondusif dan penonton sedikit berkurang. Segalanya terasa lebih santai, bahkan antrean di CARAT Zone pun tidak begitu penuh seperti sebelumnya. Demikian pula dengan jalanan dan kendaraan yang parkir di sekitarnya.
Sayangnya, cuaca kali ini terasa lebih panas dari hari pertama dan cerah sepanjang hari. Hal tersebut sempat membuat SEVENTEEN mengguyurkan air pada kepalanya berulang kali. Mereka juga membasuh muka di atas panggung untuk menghadapi suhu yang panas.
Soal setlist dan penampilan SEVENTEEN tidak banyak yang berbeda dari hari sebelumnya. Kali ini konser lebih cepat dimulai dan Neverending Encore agak lama. Selain itu, terdapat hal menarik yang berbeda dari konser hari pertama, termasuk handbanner yang bertuliskan “SEVENTEEN CARAT, tetap bersama bahkan di tengah badai, akan menjadi rumah satu sama lain.”
Hal menarik lainnya, ada dance battle antara seorang CARAT yang ‘menantang’ Hoshi. SEVENTEEN menyanyikan beberapa lagu di luar setlist, bersama CARAT. Beberapa lagu tersebut antara lain Clap, Left & Right, F*ck My Life, dan Headliner.
CARAT pun kembali menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun saat Dino tampil. Selain itu, bukan lagi The8 Time, tapi jadi DK Time yang begitu atraktif serta menghibur diiringi teriakan CARAT. Beberapa lagu tambahan untuk Neverending Encore selain Aju Nice, Cheers, Hot, dan Fighting, yakni Fire bagian Mingyu yang dinyanyikan oleh seorang CARAT, Holiday, Call Call Call!, dan kembali ditutup dengan lagu Hot.
Pada konser hari kedua ini, aku berada di section Purple East, door 125 - row 24 - seat 256. Posisi ini membuatku lebih cepat untuk mengakses pintu keluar dan penonton pun tidak sepadat sebelumnya. Masih belum pukul 22.00 WIB, tapi konser sudah usai.
Aku memilih untuk berjalan kaki sekitar 45 menit sampai penginapan, melalui jalan sebelah selatan JIS. Ini merupakan akses menuju Waduk Papanggo yang cukup ramai saat malam hari. Ada yang menggunakannya sebagai tempat nongkrong dan berjualan.
Selama dua hari menonton konser “SEVENTEEN RIGHT HERE” di Jakarta, tidak hanya menikmati penampilan memukau dari SEVENTEEN, mereka menyampaikan pesan hangat penuh semangat yang dapat memberikan energi positif. Demikian pula saat berinteraksi dengan sesama CARAT bisa menjadi hal menyenangkan dari berbagai sisi.
7. Perjalanan pulang terasa lebih singkat

Senin (10/2/2025), saatnya melakukan perjalanan pulang ke Kediri. Sekitar pukul 13.30 WIB aku mulai perjalanan menuju Stasiun Tanjung Priok untuk naik KRL. Kali ini tujuanku Stasiun Pasar Senen, sayangnya telah ada perubahan rute. Jadi, perlu beberapa kali transit dulu sebelum berhenti di tujuan akhir.
Dari Stasiun Tanjung Priok naik Tanjungpriok Line menuju Stasiun Kampung Bandan. Kemudian, transit dan beralih jalur untuk naik Cikarang Line menuju Stasiun Gang Sentiong. Setelah itu, perlu naik Cikarang Line dengan arah sebaliknya untuk bisa berhenti di Stasiun Pasar Senen.
Sembari menunggu kereta yang akan aku tumpangi diberangkatkan, masih cukup waktu untuk keliling sebentar di sekitar Stasiun Pasar Senen. Salah satu stasiun utama di Jakarta ini memang selalu sibuk, tapi tidak lagi sepadat saat datang. Termasuk di musala, toilet, maupun tempat penitipan barang.
Perjalanan pulang kali ini, aku menjadi penumpang KA Majapahit dengan rangkaian kereta ekonomi stainless steel new generation. Harga tiket untuk tujuan Stasiun Pasar Senen–Kediri Rp350.000 dengan waktu tempuh 10 jam. Banyak fasilitas baru di gerbon ini yang membuatnya lebih nyaman. Tidak hanya kursi penumpang, tapi juga musala, lampu tidur, dan toilet untuk laki-laki serta perempuan.
Hampir semua informasi telah tertera pada monitor, termasuk waktu dan stasiun perhentian selanjutnya. Selain itu, kabin penyimpanan lebih besar dan luas sehingga dapat memuat lebih banyak barang penumpang. Pintu kabin sudah menggunakan tombol dan pintu kereta sudah otomatis.
Beruntungnya, saat perjalanan pulang ini bertemu dengan CARAT tanpa disengaja. Ia duduk tepat di sampingku dengan tujuan Tulungagung, yang berarti aku akan turun lebih dulu. Sepanjang perjalanan diwarnai dengan berbagi cerita maupun pendapat tentang SEVENTEEN hingga KPop generasi kedua.
Perjalanan menuju konser “SEVENTEEN RIGHT HERE” di Jakarta ini bagiku bukan sekadar tujuan dan pertemuan dengan sang idola. Sebab, menurutku setiap perjalanan itu berharga dan memberikan pengalaman berbeda bagi setiap pelakunya. Tempat persinggahan dan orang-orang yang ditemui saat perjalanan pun mampu memperindah cerita.