Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sisi Gelap Vietnam bagi Traveler, Tetap Waspada meski Liburan

Ha Long Bay (unsplash.com/Lewis J Goetz )

Popularitas negara Vietnam di kalangan wisatawan mancanegara kian meningkat. Hal ini selaras dengan informasi di artikel DW tahun 2023 yang menyebutkan bahwa Vietnam berada di urutan ketujuh sebagai negara tujuan yang paling banyak dicari dari bulan Maret hingga Juni. Data ini dirangkum oleh Google Destination Insights dan disebutkan pula dalam periode tersebut, Vietnam merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berada dalam peringkat top 20.

Terlepas dari destinasi wisata alam dan situs bersejarah yang menarik, wisatawan yang berencana untuk berlibur ke Vietnam perlu waspada akan beberapa hal misalnya pencopet.

Agar kunjungan wisata berjalan lancar, yuk kita perhatikan faktor-faktor apa sajakah yang patut diwaspadai saat berlibur ke Vietnam.

 

1. Agen tur

ilustrasi peta perjalanan (pexels.com/lilartsy)

Memilih agen tur yang terpercaya menjadi syarat utama bagi siapa saja yang akan berlibur. Kamu yang berencana untuk mengunjungi Vietnam dalam waktu dekat sebaiknya menggunakan agen tur yang resmi dari Indonesia. Sebabnya risiko mengalami penipuan dalam menggunakan layanan tur di Vietnam cukup tinggi. Misalnya membeli paket tur setelah tiba di Vietnam.

Keuntungan menggunakan agen tur dari Indonesia dalam mengatur rangkaian perjalanan adalah kita mengetahui secara pasti maskapai yang akan digunakan, jenis restoran, dan tempat wisata yang akan dituju.

Informasi biaya mulai dari tiket masuk dan uang tip untuk pemandu wisata juga sudah jelas sehingga kita dapat mempersiapkan bujet jauh-jauh hari. Komunikasi juga mudah karena staf agen tur dan pemandu wisata yang ikut berangkat dari Indonesia dapat berbicara bahasa Indonesia.

2. Copet

ilustrasi telepon genggam (pexels.com/Ron Lach)

Demi keamanan saat perjalanan, sebaiknya tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan dan atau menyimpan barang berharga di dalam koper. Demikian pula saat mengunjungi tempat atraksi yang ramai dan pasar malam juga sebaiknya waspada dengan tas dan dompet yang kita bawa.

Kemudian hindari kebiasaan memasukkan telepon genggam ke dalam kantong celana bagian belakang atau hanya digenggam di tangan karena mempermudah pencopet dalam mengambil barang. 

Untuk menghindari kehilangan barang di dalam koper, kita dapat menggunakan layanan jasa wrapping di bandara. Namun perlu diketahui proses membuka bungkusan plastik akan memakan waktu terutama bila ada petugas keamanan di bandara hendak memeriksa bagian dalam koper.

3. Waspadai tipuan saat menggunakan transportasi umum, menyewa kendaraan, atau foto

ilustrasi sepeda motor (pexels.com/Loifotos)

Risiko mengalami tipuan saat menggunakan layanan transportasi seperti taksi atau menyewa sepeda motor dapat terjadi di Vietnam. Apabila akan menggunakan taksi, sebaiknya bertanya kepada staf di hotel merek taksi yang biasanya digunakan di Vietnam, kisaran harga, dan perhatikan apakah mesin argometer di dalam taksi bekerja atau tidak.

Wisatawan asing wajib mempunyai surat izin mengemudi internasional untuk dapat menyewa dan menggunakan sepeda motor atau mobil di Vietnam. Sehingga bila menemukan jasa rental yang tidak menanyakan surat izin mengemudi ada kemungkinan tempat tersebut tidak baik. Wisatawan juga tidak dianjurkan meninggalkan paspor sebagai jaminan saat menyewa sepeda motor atau mobil.

Bila memang harus menyewa mobil atau sepeda motor, sebaiknya menggunakan jasa sewa yang sah dan terpercaya. Kita juga sebaiknya mengambil foto kondisi kendaraan sebelum menggunakannya sehingga bila tempat sewa mengenakan denda dengan alasan kerusakan kita mempunyai bukti.

Wisatawan juga sebaiknya tidak menerima atau menyetujui pedagang di pasar atau tepi jalan yang menawarkan diri untuk foto bersama. Sebabnya mereka dapat meminta kita untuk membeli barang dagangan atau meminta uang yang banyak setelah kita foto dengan mereka.

 

4. Risiko mengalami kekerasan dan pelecehan seksual

ilustrasi minuman beralkohol (pexels.com/Pixabay)

Kebudayaan Vietnam menerapkan aturan berbusana yang sopan khususnya sehingga wisatawan dapat membawa pakaian yang bahannya sejuk tetapi tidak transparan untuk menyesuaikan dengan cuaca di Vietnam yang panas.

Saat mengunjungi kuil atau pagoda wisatawan juga wajib mengenakan baju yang sopan seperti kaos berlengan dan celana panjang atau rok yang panjangnya selutut. Lalai dalam memperhatikan atau mengikuti budaya lokal terkait aturan berbusana berpotensi membahayakan diri sendiri terutama untuk orang perempuan.

Wisatawan juga dianjurkan untuk berhati-hati saat mengunjungi restoran atau bar terutama yang menjual minuman beralkohol. Mengutip laman smartraveller.gov.au, wisatawan yang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah dicampur dengan zat berbahaya berisiko mengalami kekerasan seksual, pencopetan, atau kekerasan fisik.

5. Tidak menyeberang jalan sembarangan

ilustrasi kondisi lalu lintas di negara Vietnam (pexels.com/ Markus Winkler)

Kondisi lalu lintas di Vietnam terutama di kota-kota besar seperti Ho Chi Minh sangat ramai terutama dengan banyaknya pengguna sepeda motor di jalan raya. Dilansir laman gov.uk, kecelakaan lalu lintas di Vietnam sering terjadi sehingga wisatawan dianjurkan untuk berhati-hati saat mengendarai sepeda motor atau mobil.

Demikian pula saat berjalan di tempat umum sebaiknya berjalan di trotoar dan menggunakan zebra crossing atau jembatan penyebrangan. Menyeberang sembarangan berisiko mengalami kecelakaan.

Persiapan perjalanan tidak melulu soal tiket, hotel, dan atraksi wisata, tapi juga budaya lokal dan situasi keamanan di kota atau negara yang akan kita tuju. Mewaspadai jenis tipuan yang kerap terjadi, peraturan berbusana serta situasi lalu lintas di Vietnam akan membuat liburan kita di Vietnam lebih aman dan menyenangkan.

 

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maria Sutrisno
EditorMaria Sutrisno
Follow Us