Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alasan Sebaiknya Tidak Cuci Tangan di Kamar Mandi Pesawat

ilustrasi tempat cuci tangan di kamar mandi pesawat (commons.wikimedia.org/Tiowiafuk)
ilustrasi tempat cuci tangan di kamar mandi pesawat (commons.wikimedia.org/Tiowiafuk)

Perjalanan udara memang selalu menghadirkan pengalaman berbeda, mulai dari antrean panjang di bandara, kursi sempit di kabin, sampai kondisi kamar mandi yang sering jadi sorotan. Salah satu hal yang jarang disadari penumpang adalah risiko kesehatan saat menggunakan fasilitas toilet pesawat. Banyak orang terbiasa mencuci tangan dengan air keran setelah keluar dari kamar mandi pesawat tanpa mengetahui apa saja potensi bahaya di balik kebiasaan sederhana itu.

Fakta menunjukkan, air yang mengalir dari keran pesawat tidak selalu sebersih yang dibayangkan. Studi dan pengalaman awak kabin mengungkap bahwa kebersihan toilet pesawat seringkali tidak maksimal, terutama di bagian keran, gagang pintu, dan tangki air. Karena itu, ada baiknya kamu lebih berhati-hati sebelum memutuskan untuk membasuh tangan langsung di kamar mandi pesawat. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui alasan sebaiknya tidak cuci tangan di kamar mandi pesawat.

1. Air keran pesawat berpotensi tercemar bakteri

ilustrasi tempat cuci tangan di kamar mandi pesawat (commons.wikimedia.org/Altair78)
ilustrasi tempat cuci tangan di kamar mandi pesawat (commons.wikimedia.org/Altair78)

Air yang digunakan di pesawat biasanya berasal dari tangki penyimpanan internal, bukan dari sumber air segar seperti yang ada di rumah atau bandara. Tangki ini tidak selalu dibersihkan secara rutin karena keterbatasan jadwal perawatan dan operasional penerbangan. Penelitian bahkan menemukan adanya lebih dari 50 jenis bakteri yang bisa hidup dalam air tangki pesawat, beberapa di antaranya dapat memicu gangguan pencernaan serius. Kondisi ini menunjukkan bahwa air dari keran pesawat tidak seaman yang sering diasumsikan.

Jika kamu membasuh tangan menggunakan air tersebut, ada kemungkinan bakteri menempel di kulit lalu terbawa saat makan atau menyentuh wajah. Situasi ini berisiko menimbulkan masalah kesehatan ringan hingga berat, mulai dari infeksi perut sampai diare saat liburan. Selain itu, pesawat yang melakukan penerbangan panjang dengan banyak transit bisa memperburuk kualitas air karena tangki dipakai berulang tanpa sempat diganti sepenuhnya. Mengingat perjalanan udara identik dengan jadwal padat, tubuh kamu pasti lebih membutuhkan perlindungan ekstra agar tidak jatuh sakit hanya karena cuci tangan sembarangan.

2. Permukaan toilet pesawat menjadi sarang kuman tersembunyi

ilustrasi toilet pesawat (commons.wikimedia.org/Michael Ocampo)
ilustrasi toilet pesawat (commons.wikimedia.org/Michael Ocampo)

Toilet pesawat memang dibersihkan secara rutin oleh kru, tetapi tidak setiap permukaan mendapat perhatian detail. Bagian seperti gagang pintu, tombol pengunci, wastafel, hingga keran justru paling sering disentuh banyak orang dalam waktu singkat. Setiap kali penumpang masuk, ada kemungkinan mereka sudah membawa kuman dari kursi, meja lipat, atau barang pribadi. Begitu tangan mereka menyentuh permukaan toilet, bakteri pun berpindah dan menempel tanpa disadari.

Bayangkan jika kamu mencuci tangan di wastafel lalu menyentuh kembali gagang pintu yang kotor, usaha mencuci tangan pun menjadi sia-sia. Risiko kontaminasi semakin tinggi pada penerbangan penuh penumpang, ketika toilet digunakan berkali-kali dalam durasi panjang. Hal ini menjadikan kamar mandi pesawat salah satu area paling rawan penyebaran penyakit di dalam kabin. Itulah sebabnya pramugari sering menyarankan penumpang menggunakan hand sanitizer atau tisu basah antibakteri setelah keluar dari toilet ketimbang hanya mengandalkan air keran pesawat.

3. Alternatif menjaga kebersihan tangan lebih aman

ilustrasi tisu basah (vecteezy.com/nai.rmtango24975)
ilustrasi tisu basah (vecteezy.com/nai.rmtango24975)

Daripada mengambil risiko dari air keran pesawat, ada beberapa cara praktis yang bisa kamu lakukan agar tetap higienis selama perjalanan. Membawa hand sanitizer berukuran kecil adalah pilihan paling mudah karena bisa dipakai kapan pun tanpa perlu bergantung pada fasilitas toilet. Cairan antiseptik ini cukup efektif membunuh sebagian besar kuman yang menempel di tangan setelah kamu memegang sabuk pengaman, kantong kursi, atau barang bawaan.

Selain itu, tisu basah antibakteri juga bisa menjadi solusi saat tangan terasa lengket atau kotor. Kamu bisa menggunakannya setelah makan, sebelum tidur, atau setelah keluar dari kamar mandi. Kebiasaan kecil ini mampu mengurangi risiko sakit perut yang kerap dialami wisatawan saat tiba di destinasi. Begitu pesawat mendarat, barulah kamu dapat mencuci tangan dengan air bersih di bandara. Dengan begitu, perjalanan akan terasa lebih nyaman tanpa gangguan kesehatan hanya karena kesalahan kecil di kabin.

Perjalanan udara seharusnya menjadi pengalaman menyenangkan, bukan malah membawa masalah kesehatan yang merugikan. Jika kamu mempersiapkan diri dengan sanitizer atau tisu basah, perjalanan akan terasa lebih tenang sekaligus higienis. Jadi, sebelum terbang berikutnya, ingatlah bahwa kesehatanmu tetap nomor satu, bahkan di ketinggian 30 ribu kaki.

 Referensi:

"The Gross Reason You Shouldn't Wash Your Hands in Airplane Bathrooms" Travel and Leisure. Diakses pada Oktober 2025

"The Unexpected Disgusting Issue With Washing Your Hands After Using An Airplane Bathroom" Island. Diakses pada Oktober 2025

"The Reason Some Experts Recommend Against Washing Your Hands in Airplane Bathrooms" Mental Floss. Diakses pada Oktober 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

Disneyland Shanghai, Pesona Dunia Fantasi Terbesar di Asia

13 Okt 2025, 15:45 WIBTravel