4 Fakta Tsukiji Fish Market di Tokyo, Didatangi Justin Bieber!

- Kawasan pasar tradisional menawarkan pengalaman kuliner bagi wisatawan
- Aktivitas di Tsukiji dimulai sejak jam 05.00 pagi
- Sejarah pasar menambah nilai budaya yang membuatnya makin berkesan
Kunjungan Justin Bieber dan istrinya, Hailey Bieber, ke Tsukiji Fish Market di Tokyo, Jepang, langsung membuat kawasan kuliner legendaris di Jepang itu kembali ramai diperbincangkan. Suasana pasar yang sangat ramah turis ternyata jadi tempat singgah pelantun "That Should be Me" tersebut saat menikmati hari santai di Jepang.
Kedatangan Justin dan Hailey di pasar tersebut memicu rasa penasaran banyak orang mengenai keistimewaan pasar tua di Tokyo itu. Ketertarikan publik terhadap pengalaman makan di pasar ini terus meningkat setelah foto-foto pasangan Hollywood itu tersebar di media sosial sedang asyik menikmati skewers.
Lantas, apa itu Tsukiji Fish Market yang didatangi Justin Bieber dan Hailey Bieber? Ini beberapa fakta menarik Tsukiji Fish Market di Tokyo, Jepang.
1. Kawasan pasar tradisional menawarkan pengalaman kuliner bagi wisatawan

Kawasan Pasar Tsukiji menampilkan deretan toko, kios kecil, dan rumah makan yang menyajikan hasil laut dari pemasok yang mengirim stok langsung setiap pagi dari Toyosu. Aktivitas itu menciptakan suasana hidup bagi wisatawan yang ingin merasakan aroma khas pasar ikan serta melihat proses pemasokan bahan mentah ke berbagai kedai legendaris di area tersebut. Arus pengunjung biasanya meningkat sejak pagi, karena banyak turis ingin berburu menu sarapan berbahan hasil laut.
Kondisi lorong pasar yang dipertahankan apa adanya membuat pengunjung bisa melihat cara pedagang menata hasil laut segar, lalu mengolahnya menjadi berbagai hidangan dan menawarkannya kepada wisatawan secara cepat. Variasi produk mencakup ikan segar, sashimi, aneka olahan laut, peralatan dapur, bumbu Jepang, hingga camilan lokal yang hanya tersedia di pasar tradisional Jepang. Keberagaman itu menjadi daya tarik utama karena turis bisa merasakan atmosfer kuliner yang lebih organik dibandingkan pusat wisata modern.
2. Aktivitas di Tsukiji dimulai sejak jam 05.00 pagi

Aktivitas pasar mencapai puncak sejak pukul 05.00 pagi ketika restoran kecil mulai menyiapkan menu populer yang diburu wisatawan, terutama sushi sarapan yang kualitasnya selalu dipuji para pengunjung. Suasana pagi di pusat kota berubah drastis saat antrean wisatawan mengular di depan kedai-kedai sushi yang sudah terkenal sebagai ikon kuliner Tsukiji. Antrean itu menjadi pemandangan khas karena banyak turis sengaja datang lebih awal demi mencicipi hidangan laut paling segar.
Kawasan luar Tsukiji tetap mempertahankan karakter lama meski fungsi grosirnya telah dipindahkan ke Toyosu pada 2018. Para pedagang tetap memperoleh pasokan dari pasar baru, lalu menyajikan hidangan dalam format yang lebih ramah turis. Aktivitas itu menciptakan pengalaman khas pasar Jepang yang terasa otentik, terutama bagi turis yang ingin merasakan interaksi langsung dengan pedagang lokal yang sudah puluhan tahun menjalankan usaha di kawasan tersebut.
3. Sejarah pasar menambah nilai budaya yang membuatnya makin berkesan

Riwayat Tsukiji bermula sejak era Edo, ketika wilayah tersebut terbentuk dari lahan reklamasi setelah kebakaran besar Meireki. Perubahannya menjadi pasar ikan terjadi pada 1935 sebagai langkah pemulihan pascagempa besar Kanto yang menghancurkan area perdagangan lama di Nihonbashi. Transformasi itu membentuk identitas Tsukiji sebagai pusat perdagangan hasil laut yang memiliki hubungan erat dengan sejarah kuliner Tokyo.
Kawasan ini masih mempertahankan atmosfer klasik meski kegiatan grosir telah berpindah ke Toyosu. Toko-toko lama tetap beroperasi dan mempertahankan desain tradisional, membuat wisatawan bisa merasakan sisa warisan arsitektur pasar lama yang pernah menjadi yang terbesar di dunia. Banyak turis menjadikan Tsukiji sebagai destinasi budaya karena kawasan ini memperlihatkan perpaduan tradisi kuliner Jepang, aktivitas lokal, serta evolusi bisnis hasil laut yang berlangsung puluhan tahun.
4. Akses menuju pasar memudahkan wisatawan menjelajahi Tokyo

Akses menuju Tsukiji terbilang mudah, karena lokasinya dekat dari Stasiun Tsukiji Shijo di jalur Oedo atau Stasiun Tsukiji di jalur Hibiya. Wisatawan dari Shinjuku bisa mencapai Tsukiji Shijo dengan perjalanan sekitar 20 menit, sementara pengunjung dari Tokyo Station hanya membutuhkan sekitar 6 menit menggunakan metro. Kedekatannya dengan Ginza menjadikan Tsukiji destinasi ideal bagi turis yang ingin berwisata kuliner sekaligus belanja dalam satu hari.
Jam operasional toko di Tsukiji Fish Market yang dimulai sejak pagi membuat banyak wisatawan mengatur agenda perjalanan lebih awal agar tidak melewatkan menu populer yang cepat habis. Aktivitas itu menjadikan kawasan ini selalu ramai meski sebagian besar toko tutup menjelang tengah hari. Lokasi strategisnya membuat Tsukiji tetap menjadi magnet bagi turis internasional maupun wisatawan lokal yang ingin menikmati pasar tradisional paling ikonik di Tokyo.
Kunjungan Justin Bieber dan Hailey Bieber jelas semakin meningkatkan minat wisatawan menyambangi langsung Tsukiji Fish Market di Tokyo, Jepang. Apakah kamu tertarik mencoba berkeliling ke sana dan mencicipi makanan laut seperti yang dilakukan Justin dan Hailey? Kira-kira, makanan apa yng ingin kamu coba lebih dulu?


















