- MT Rinjani = Gunung Rinjani
- MT Semeru = Gunung Semeru
- MT Bawakaraeng = Gunung Bawakaraeng
Apa Arti MT dalam Pendakian? Ini Penjelasan dan Maknanya buat Pendaki!

Kalau kamu sering lihat tulisan “MT” di media sosial pendaki atau di grup-grup pencinta alam, mungkin timbul pertanyaan, apa arti MT dalam pendakian? Nah, istilah ini emang sering banget dipakai, terutama di kalangan pendaki gunung di Indonesia.
Supaya gak salah paham, yuk bahas bareng-bareng arti dari MT dan kenapa istilah ini penting banget buat kamu yang suka naik gunung!
1. Arti “MT” sebenarnya adalah singkatan dari “Mount”

“MT” adalah singkatan dari kata “Mount” dalam bahasa Inggris, yang berarti gunung. Biasanya, singkatan ini digunakan untuk menyebut nama gunung dalam format internasional atau lebih keren aja kalau ditulis di media sosial. Misalnya:
Jadi, kalau kamu lihat tulisan “MT Lawu” di caption Instagram temanmu, itu artinya mereka baru aja mendaki Gunung Lawu.
2. Kenapa pendaki suka pakai istilah “MT”?

Selain karena lebih ringkas, istilah “MT” juga bikin nama gunung terlihat lebih keren dan estetik. Banyak pendaki suka menuliskannya di caption, tagar (#MTRinjani, #MTSemeru), atau bahkan di desain kaos pendakian.
Istilah ini juga terinspirasi dari gaya penamaan gunung di luar negeri, seperti:
- MT Everest (Gunung Everest)
- MT Fuji (Gunung Fuji)
- MT Kilimanjaro
Jadi, penggunaan “MT” di Indonesia bukan cuma biar keren aja, tapi juga buat menyesuaikan gaya penamaan global di dunia pendakian.
3. Penggunaan “MT” juga menunjukkan identitas pendaki

Bagi sebagian pendaki, menulis “MT” di depan nama gunung udah jadi bagian dari identitas dan kebanggaan. Misalnya, ketika seseorang menulis “Summit Attack MT Rinjani 3726 mdpl,” itu bukan cuma sekadar informasi, tapi juga cara menunjukkan rasa bangga karena berhasil menaklukkan puncak gunung tersebut.
Singkatan ini menggambarkan kalau seseorang memiliki hubungan khusus dengan alam dan dunia pendakian.
4. Gak semua pendaki pakai istilah “MT”

Meski populer, gak semua pendaki memakai istilah “MT.” Beberapa komunitas lebih suka pakai bahasa Indonesia biar tetap mencerminkan lokalitas. Jadi, mereka tetap menulis “Gunung Rinjani” daripada “MT Rinjani.”
Dua-duanya sama aja, kok. Hanya soal gaya penulisan dan preferensi pribadi. Yang penting, maknanya tetap sama yakni rasa cinta terhadap alam dan semangat menjelajah.
5. Istilah lain yang sering muncul bareng “MT”

Selain “MT,” kamu juga mungkin sering lihat istilah lain di dunia pendakian, seperti:
- Basecamp: titik awal pendakian atau tempat registrasi pendaki.
- Summit: puncak gunung.
- Track / trail: jalur pendakian.
- MDPL: singkatan dari “meter di atas permukaan laut.”
Contohnya: “Summit MT Merbabu 3142 MDPL lewat Basecamp Wekas.”
Kalimat itu artinya seseorang mencapai puncak Gunung Merbabu setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut lewat jalur Basecamp Wekas.
6. MT bukan singkatan resmi, tapi sudah umum dipakai

Menariknya, “MT” bukan singkatan resmi dalam terminologi geografis Indonesia. Namun karena penggunaannya sudah luas di kalangan pendaki, akhirnya istilah ini terasa natural dan mudah dimengerti semua orang.
Kamu bisa bilang, “Saya baru dari MT Sumbing,” dan orang lain langsung tahu kamu habis naik Gunung Sumbing. Jadi, meskipun gak formal, “MT” sudah jadi bagian dari bahasa sehari-hari para pendaki di Indonesia.
Sekarang kamu sudah tahu arti “MT” dalam pendakian adalah singkatan dari “Mount" yang berarti gunung. Meski terlihat sederhana, istilah ini punya makna yang cukup dalam di kalangan pendaki, bukan cuma soal nama gunung, tapi juga soal identitas, perjalanan, dan rasa bangga menaklukkan alam.