Aturan Bawa Makanan ke Jepang Terbaru, Hati-hati Kena Sita!

Buat orang Indonesia yang hendak berlibur atau bekerja ke Jepang, pastinya ingin membawa makanan favorit, bukan? Namun, kamu harus berhati-hari karena Jepang punya aturan ketat terkait barang bawaan yang hendak masuk ke negaranya, nih.
Nah, agar barang bawaan kamu gak sia-sia dan kena sita petugas, kamu wajib tahu dulu aturan terkait bawa makanan ke Jepang. Yuk simak di bawah ini peraturannya!
1. Tidak semua buah dan sayuran boleh dibawa masuk ke Jepang

Meski tampak biasa, nyatanya buah dan sayuran bisa membawa hama atau penyakit tanaman yang bisa mengancam ekosistem pertanian, lho. Oleh sebab itu, sebagian besar buah dan sayuran tidak diperbolehkan dibawa masuk ke Jepang. Contohnya seperti mangga, lengkeng, jambu biji, leci, cabai merah, jeruk, pir, dan apel. Bahkan, makanan yang kamu dapatkan di pesawat yang mengandung sayuran dan buah juga tidak diperbolehkan keluar dari pesawat. Jadi, kamu harus menghabiskan makanan tersebut di dalam pesawat.
Sementara untuk bibit, biji-bijian, dan kacang-kacangan masih diperbolehkan, asal dengan menyertakan Sertifikat Fitosanitari dari negara asal. Selain tanaman, tanah dan serangga hidup juga tidak diperbolehkan.
2. Produk olahan daging wajib melalui pemeriksaan ketat

Sudah menjadi aturan umum kalau membawa daging atau produk olahan daging dari luar negeri dilarang keras kecuali produk tersebut disertai dengan sertifikat dari negara asal. Aturan ini juga diterapkan di Jepang, bahkan produk dengan sedikit daging juga sangat dilarang. Meskipun makanan tersebut telah dimasak, dikemas dengan cara divakum, dijual di duty free bandara, atau diberi label dalam bahasa Jepang, tetap saja tidak diperbolehkan. Makanan pesawat yang mengandung daging juga harus dihabiskan sebelum kamu keluar dari pesawat.
Peraturan ini berlaku untuk semua jenis daging, baik yang segar, beku, dimasak, atau dalam bentuk makanan olahan. Contoh produk yang tidak diperbolehkan adalah daging segar, dendeng atau daging kering, ham mentah, sosis, salami, bacon, daging yang telah matang, bakpao daging, pangsit isi daging, ceker ayam, roti lapis ham, hamburger, gimbap, roti abon, dan lainnya.
3. Apa alasan Jepang punya aturan ketat terkait makanan yang akan dibawa masuk?

Peraturan ketat yang diterapkan pemerintah Jepang bukan untuk menyulitkan wisatawan, melainkan bentuk perlindungan nasional dalam hal pangan dan kesehatan. Di banyak negara, hama atau penyakit tanaman bisa menyebabkan masalah serius. Ada risiko hama tersebut masuk ke Jepang lewat buah dan sayuran dari luar negeri. Selain itu, ada juga ancaman penyakit pada hewan ternak yang belum pernah terjadi di Jepang.
Banyak kasus yang membuktikan bahwa penyakit tersebut masuk ke negara lain melalui daging. Mempertimbangkan hal tersebut, Jepang akhirnya memperketat setiap makanan ataupun minuman yang masuk ke negaranya.
Untuk memastikan semua orang mematuhi peraturan, pemerintah Jepang memberikan hukuman yang gak main-main, nih. Setiap orang yang melanggar akan dikenai denda hingga jutaan yen dan hukuman penjara.
Meskipun terdengar rumit, aturan membawa makanan ke Jepang sebenarnya mudah kalau kamu memahaminya. Kamu masih bisa membawa beberapa produk pabrik, seperti camilan kaleng, minuman botol, atau makanan kering karena umumnya tergolong aman. Agar liburanmu ke Jepang berlangsung dengan aman, pastikan barang bawaanmu tidak mengandung bahan-bahan di atas ya!


















