5 Cara Atur Budget Liburan Honeymoon ke Jepang saat Musim Gugur

- Menentukan batas maksimal pengeluaran untuk seluruh kebutuhan honeymoon di Jepang
- Pesan tiket pesawat 3-5 bulan sebelum keberangkatan dan pilih bandara alternatif
- Pilih penginapan unik, gunakan JR Pass, kartu IC, dan kunjungi tempat wisata gratis saat musim gugur di Jepang
Musim gugur menjadi salah satu musim yang paling diburu wisatawan untuk mengunjungi Jepang. Pasalnya, pada musim ini traveler akan disuguhi pemandangan memukau, seperti daun-daun yang berubah kemerahan, lengkap dengan suasana sejuknya. Suasana ini sangat cocok untuk pasangan yang melakukan honeymoon.
Namun, di balik keindahannya, liburan ke Jepang di musim gugur bisa bikin dompet cepat menipis kalau gak direncanakan dengan baik. Supaya kamu dan pasangan tetap bisa menikmati momiji tanpa stres mikirin soal biaya, kamu bisa mengikuti cara mengatur budget liburan honeymoon ke Jepang saat musim gugur berikut ini.
1. Tentukan batas maksimal pengeluaran untuk semua kebutuhan

Sebelum mulai mencari tiket atau hotel, langkah pertama yang paling penting dan harus selalu diperhatikan adalah menentukan batas maksimal pengeluaran untuk seluruh kebutuhan honeymoon. Misalnya, kamu bisa mengalokasikan dana sekitar Rp40 juta untuk dua orang selama 7 hari di Jepang pada musim gugur. Dengan batasan ini, kamu bisa lebih mudah menyesuaikan gaya liburan tanpa khawatir kehabisan anggaran di tengah perjalanan.
Setelah menetapkan total anggaran, bagi dana tersebut ke dalam beberapa kelompok. Hal ini ditujukan agar pengeluaran biaya lebih terarah dan tidak over budget. Kamu bisa mencoba mengalokasikan sekitar 40 persen dana untuk tiket pesawat. Kemudian, sisihkan 30 persen dana untuk akomodasi, seperti tempat menginap.
Untuk mobilitas selama di Jepang, kamu bisa menyiapkan dana 10—15 persen untuk transportasi lokal dan JR Pass. Ini sangat penting jika kamu berencana mengunjungi beberapa kota, seperti Tokyo, Kyoto, atau Osaka. Jangan lupa juga menyiapkan dana sekitar 15—20 persen untuk makanan dan aktivitas liburan, agar kamu bisa menikmati kuliner lokal dan festival musim gugur. Sisanya kamu bisa membeli souvenir untuk keluarga di rumah.
2. Pesan tiket pesawat sekitar 3—5 bulan sebelum keberangkatan

Harga tiket pesawat dari Indonesia ke Jepang cenderung melonjak pada bulan Oktober—November. Ini dikarenakan pada bulan-bulan tersebut musim gugur mencapai puncaknya.
Nah, untuk menghindari pembengkakan biaya atau budget, sebaiknya kamu memesan tiket 3—5 bulan sebelum keberangkatan untuk mendapatkan harga terbaik. Gunakan fitur notifikasi harga di Skyscanner atau Google Flights agar kamu bisa memantau promo dan fluktuasi harga secara real time.
Selain itu, pertimbangkan juga untuk memilih bandara alternatif, seperti Osaka (KIX) yang sering lebih murah dibanding Tokyo (NRT/HND). Kamu juga bisa memilih hari keberangkatan saat hari biasa, karena biasanya harga 10—15 persen lebih rendah dari saat akhir pekan.
3. Pilih penginapan yang unik, tapi ramah di kantong

Hotel bintang lima di Kyoto atau Tokyo memang akan selalu menawarkan kenyamanan dan kemewahan. Namun, harganya yang terlalu tinggi dapat menguras dompet dan bisa bikin menyesal di kemudian hari. Agar honeymoon-mu selama musim gugur di Jepang tetap berkesan tanpa bikin kantong kering, kamu bisa memilih beberapa penginapan unik bernuansa tradisional.
Kamu bisa mempertimbangkan untuk memilih penginapan ryokan di daerah seperti Hanoke, Yufuin atau Kawaguchiko. Selain unik, penginapan di daerah ini memiliki pemandangan alam pegunungan yang memukau dan bisa memberikan momen yang tak terlupakan bersama pasangan. Sebelum memesan, kamu juga bisa mengecek terlebih dahulu apakah penginapan tersebut memiliki fasilitas pendukung musim gugur seperti onsen pribadi dan penghangat ruangan.
4. Gunakan JR pass dan kartu IC untuk efisiensi transportasi selama di jepang

Jika kamu berencana honeymoon dengan perjalanan antarkota seperti Tokyo–Kyoto–Osaka, sebaiknya pertimbangkan untuk membeli Japan Rail Pass (JR Pass). Dengan kartu ini, kamu bisa naik shinkansen dan kereta JR tanpa batas selama periode tertentu. Transportasi umum juga bisa menghemat biayamu hingga 30—40 persen dibanding membeli tiket satuan.
Untuk transportasi di dalam kota, kamu bisa mencoba menggunakan kartu IC, seperti Suica atau ICOCA agar perjalanan lebih praktis. Kartu ini dapat digunakan di kereta, bus, hingga mesin penjual otomatis di seluruh Jepang. Misalnya, jika kamu berencana liburan mulai dari Tokyo, Kyoto, Osaka, lalu kembali ke Tokyo selama 7 hari, kamu bisa menggunakan JR Pass yang hanya menghabiskan biaya 50.000 yen Jepang (Rp5,5 jutaan) per orang. Biaya ini lebih efisien, mudah dijangkau, dan ramah di kantong.
5. Datangi tempat wisata gratis untuk menikmati musim gugur

Tidak semua keindahan alam Jepang saat musim gugur harus dinikmati dengan tiket masuk yang mahal. Banyak tempat romantis yang bisa kamu kunjungi bersama pasangan secara gratis atau dengan biaya murah. Kamu bisa mencoba mendatangi beberapa taman terkenal, seperti Rikugien di Tokyo, Arashiyama di Kyoto, atau Nara Park di Nara.
Selain keindahan alamnya, kamu juga bisa mencicipi street food lokal di festival musim gugur yang pasti akan diadakan di kota-kota. Kamu bisa mencoba membeli odeng, kuri chesnut, atau sakana panggang yang sangat populer saat musim gugur. Saat malam tiba, kamu juga bisa menyaksikan keindahan iluminasi momiji di kuil Kiyomizudera atau Eikando yang memancarkan suasana romantis untuk mendukung momen honeymoon selama di Jepang.
Dengan beberapa cara di atas, kamu bisa menikmati honeymoon musim gugur di Jepang tanpa harus khawatir soal pengeluaran. Setiap langkah perencanaan yang detail akan membantu menciptakan perjalanan yang romantis dan berkesan. Jadikan momen ini bukan sekadar liburan, tapi awal indah dari petualangan hidup berdua ya!