Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Harus Dilakukan saat Tersesat di Gunung

ilustrasi mendaki (unsplash.com/Ted Bryan Yu)
ilustrasi mendaki (unsplash.com/Ted Bryan Yu)

Kegiatan mendaki gunung mungkin dapat memberikan tantangan, sekaligus keindahan yang tidak bisa kamu temukan di tempat lain, meski hal ini sebanding dengan risiko tersesat di tengah alam liar, khususnya bagi para pendaki pemula.

Situasi tersebut mungkin akan memicu adanya kepanikan dan pengambilan keputusan yang kurang tepat, sehingga akan memperbesar kemungkinan bahaya yang sebetulnya masih bisa dihindari apabila bisa tetap tenang dan berusaha berpikir jernih.

Penting bagi siapa pun untuk mulai merencanakan perjalanan ke gunung dan memahami langkah-langkah yang semestinya dilakukan agar bisa menghindari potensi tersesat di jalur pendakian. Oleh sebab itu simaklah beberapa hal berikut ini yang perlu dilakukan ketika tersesat di gunung agar nantinya bisa memastikan keselamatan pada saat berada di alam liar.

1. Tetap tenang dan hindari kepanikan

ilustrasi pendaki (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)
ilustrasi pendaki (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Hal pertama yang perlu kamu ingat pada saat menyadari tersesat di gunung adalah dengan tetap tenang dan berusaha mengendalikan kepanikan agar situasinya tidak sampai memburuk. Panik hanya akan menguras energimu dan membuatmu sulit untuk berpikir jernih, bahkan berpotensi untuk mengambil keputusan yang tidak logis.

Coba ambil waktu sejenak untuk duduk bernapas dalam-dalam dan menenangkan pikiran agar bisa berusaha berpikir untuk menemukan langkah selanjutnya yang tepat. Dengan kondisi mental yang lebih stabil, maka kamu bisa mengingat kembali jalur yang telah dilewati atau tanda-tanda alam yang mungkin rerlewatkan sebelumnya.

2. Bertahan di tempat dan tandai lokasinya

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Darren Tiumalu)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Darren Tiumalu)

Setelah memastikan bahwa kamu benar-benar tersesat, maka langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah bertahan di tempat yang aman dan tidak memaksakan perjalanan tanpa adanya arah yang pasti. Berpindah tempat tanpa petunjuk justru hanya akan membuatmu semakin menjauh dari jalur utama atau bahkan masuk ke daerah yang lebih berbahaya.

Coba tandai lokasi tempatmu berhenti dengan cara menyimpan benda-benda yang mencolok, seperti pakaian berwarna terang, batu disusun, atau ranting yang telah diikat agar tim pencari pun bisa lebih mudah untuk menemukan posisimu. Lokasi yang tetap dan ditandai biasanya akan meningkatkan peluang untuk bisa segera ditemukan oleh petugas SAR atau tim penyelamat lainnya.

3. Gunakan peralatan yang ada untuk bertahan hidup

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Yevhen Sukhenko)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Yevhen Sukhenko)

Selama menunggu bantuan datang, maka kamu bisa memanfaatkan semua peralatan yang tersedia di dalam tas pendakian, seperti jas hujan, matras, makanan ringan, hingga korek api dalam membuat api unggun. Peralatan sederhana, seperti senter atau peluit juga bisa saja digunakan untuk memberi sinyal kepada pencari bahwa kamu ada di sekitar lokasi.

Penting untuk tetap berusaha menghemat energi dan menjaga suhu tubuh, khususnya apabila malam hari tiba dengan cara berlindung di bawah ponco atau daun-daun besar. Api unggun bukan hanya memberikan kehangatan, namun juga dapat menjadi sinyal visual yang dapat membantu pada saat malam hari tiba.

4. Gunakan sinyal dan komunikasi darurat

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Clem Onojeghuo)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Jika kamu berada di area yang masih mendapatkan sinyal, maka jangan ragu untuk segera menghubungi pihak berwenang, seperti Basarnas, petugas taman nasional, atau pihak keluarga agar bisa memberikan informasi terkait lokasimu saat ini. Komunikasi awal tentu merupakan hal yang sangat krusial untuk semakin mempercepat proses pencarian dan penyelamatan.

Jika tidak ada sinyal, maka kamu bisa membuat sinyal darurat dengan benda-benda yang mencolok, pantulan cahaya dari cermin kecil, atau membunyikan peluit secara berkala. Sinyal-sinyal tersebut ternyata sangat berguna bagi tim pencari yang sedang melintas ataupun memantau dari ketinggian menggunakan drone hingga helikopter.

Tersesat di gunung memang merupakan situasi darurat yang menegangkan, namun hal tersebut tetap harus dilakukan dengan tenang. Jika kamu dapat menjaga ketenangan dan berusaha berpikir dengan jernih, maka bisa menemukan jalan terbaik untuk bisa segera diselamatkan. Jangan sampai melakukan hal-hal nekat yang justru membuatmu semakin jauh tersesat!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us