Kenapa Orang Jepang Suka Jalan-Jalan ke Gunung saat Musim Gugur?

- Pemandangan dedaunan berwarna menjadikan pegunungan tujuan wisata paling indah
- Cuaca yang nyaman membuat pendakian lebih menyenangkan
- Jalur pendakian dan fasilitas wisata semakin tertata saat musim gugur
Saat musim gugur di Jepang tiba, pemandangan negeri itu berubah total. Gunung-gunung diselimuti warna merah, jingga, dan kuning dari dedaunan yang mulai berganti, udara menjadi lebih sejuk, serta langit cerah seakan memanggil orang untuk keluar rumah. Di periode inilah destinasi alam di Jepang, seperti Nikko, Hakone, Nagano, dan Gunung Takao, selalu dipenuhi wisatawan lokal yang ingin menikmati keindahan alam secara langsung.
Jalan-jalan ke gunung sudah menjadi tradisi yang melekat di Jepang, bukan sekadar tren sesaat. Perpaduan antara panorama menakjubkan, udara bersih, serta pengalaman yang lebih intim dengan alam menjadikan aktivitas ini favorit banyak orang. Berikut beberapa alasan kenapa orang Jepang sangat menyukai perjalanan ke gunung saat musim gugur tiba.
1. Pemandangan dedaunan berwarna menjadikan pegunungan tujuan wisata paling indah

Salah satu alasan utama orang Jepang gemar naik gunung saat musim gugur adalah keindahan momiji, yakni daun maple yang berubah warna menjadi merah dan keemasan. Dari ketinggian, hamparan pepohonan yang berubah warna menciptakan pemandangan seperti lukisan hidup.
Banyak jalur pendakian terkenal, seperti di Gunung Daisetsuzan di Hokkaido atau Gunung Kurama di Kyoto, yang menjadi spot favorit untuk menikmati momen ini. Wisatawan sering menyesuaikan waktu perjalanan agar tiba pada puncak perubahan warna daun yang biasanya hanya berlangsung beberapa minggu.
Selain menjadi tempat berfoto, perjalanan ke gunung saat musim gugur juga memberi pengalaman visual yang sulit dilupakan. Cahaya matahari yang lembut di sore hari membuat warna dedaunan semakin mencolok, sementara udara yang bersih membuat langit terlihat lebih biru. Karena alasan inilah, banyak orang memilih meninggalkan kota besar untuk sekadar berjalan di antara jalur hutan, mengambil gambar, atau menikmati bento di area piknik alami dengan latar panorama menawan.
2. Cuaca yang nyaman membuat pendakian lebih menyenangkan

Musim gugur di Jepang memiliki suhu ideal untuk kegiatan luar ruangan. Tidak sepanas musim panas dan tidak sedingin musim dingin, cuaca berkisar antara 10—20 derajat Celsius, membuat perjalanan ke gunung terasa ringan dan menyenangkan. Banyak pendaki menyebut musim ini sebagai waktu terbaik untuk mendaki, karena risiko dehidrasi rendah, serangga berkurang, dan jalur pendakian tidak terlalu licin.
Faktor kenyamanan ini menjadi daya tarik besar, terutama bagi wisatawan domestik yang tidak ingin menghadapi suhu ekstrem. Dengan kondisi udara yang sejuk, mereka bisa berjalan lebih lama tanpa mudah lelah. Bahkan beberapa daerah, seperti Gunung Fuji, meskipun jalur utamanya sudah ditutup, masih ramai oleh wisatawan yang datang untuk melihat siluet gunung dari kejauhan. Cuaca yang bersahabat membuat aktivitas perjalanan terasa ringan, cocok untuk keluarga, pasangan, hingga pendaki pemula.
3. Jalur pendakian dan fasilitas wisata semakin tertata saat musim gugur

Pemerintah lokal di Jepang sangat memperhatikan musim wisata tahunan, termasuk saat musim gugur tiba. Banyak jalur pendakian diperbaiki, papan petunjuk diperbarui, dan fasilitas umum seperti toilet serta rest area diperluas untuk menyambut wisatawan. Misalnya, kawasan Hakone dan Nikko sering menambah bus wisata serta pos informasi sementara agar perjalanan ke area pegunungan lebih mudah diakses.
Selain infrastruktur, pengelola wisata juga mengatur jalur tematik khusus untuk menikmati dedaunan, seperti “Momiji Walk” atau “Autumn Trail”. Di beberapa area, pengunjung bisa menaiki ropeway atau kereta gantung yang membawa mereka menyusuri lereng gunung dengan pemandangan spektakuler di bawahnya. Keteraturan dan kesiapan inilah yang membuat perjalanan ke gunung di Jepang terasa aman, teratur, dan ramah bagi siapa pun bahkan bagi wisatawan yang baru pertama kali mendaki.
4. Pengalaman lokal di sekitar gunung menambah daya tarik wisata

Naik gunung di Jepang tidak selalu berarti mendaki hingga puncak. Banyak area pegunungan yang menawarkan pengalaman wisata lokal yang menarik. Di kaki gunung, biasanya terdapat onsen, yakni pemandian air panas alami, yang menjadi destinasi populer setelah berjalan jauh. Wisatawan bisa berendam sambil menikmati pemandangan pepohonan yang berubah warna, sebuah pengalaman yang sulit ditemukan di negara lain.
Selain itu, pedesaan di sekitar gunung sering mengadakan festival musim gugur, misalnya, di kaki Gunung Takao di Tokyo, pengunjung bisa mencicipi hidangan musiman, seperti soba jamur, ubi panggang, atau mochi hangat, sambil menikmati pertunjukan musik tradisional. Kombinasi antara kegiatan alam, kuliner, dan budaya lokal menjadikan perjalanan ke gunung tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memperkaya pengalaman wisata.
5. Perjalanan ke gunung menjadi alternatif wisata yang lebih tenang dari kota besar

Saat kota-kota besar, seperti Tokyo, Osaka, atau Kyoto, ramai dikunjungi turis, banyak warga Jepang memilih menghindari keramaian dengan menuju pegunungan. Gunung menjadi destinasi yang lebih tenang dan alami, cocok untuk mereka yang ingin menikmati Jepang tanpa hiruk pikuk. Jalur-jalur pendakian yang sepi di pagi hari memberi kesempatan untuk melihat satwa liar, mendengar suara angin di antara pepohonan, dan menghirup udara segar yang belum tercemar.
Ketenangan ini juga memberi nilai lebih bagi wisatawan yang ingin “slow travel”, yakni perjalanan santai yang fokus pada pengalaman, bukan sekadar destinasi. Mereka bisa menginap di ryokan di kaki gunung, mencicipi masakan lokal, lalu berjalan menyusuri jalur alam tanpa terburu-buru. Gunung di musim gugur memberikan suasana yang kontras dengan hiruk pikuk kota Jepang yang modern.
Musim gugur di Jepang menghadirkan waktu terbaik untuk menjelajahi sisi alam negeri itu. Dari warna dedaunan yang menakjubkan, udara sejuk yang bersahabat, hingga fasilitas wisata yang lengkap, semuanya membuat perjalanan ke gunung menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan. Tak heran jika banyak orang Jepang menjadikannya agenda tahunan yang selalu dinantikan. Jadi, sudah siapkah kamu menjelajahi pegunungan Jepang di tengah indahnya musim gugur?



















