Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Turis Tidak Boleh Menghentikan Geisha di Jepang?

Potret Geisha (unsplash.com/@callmevlads)

Jepang memiliki salah satu simbol populer yang menggambarkan budaya mereka, yakni geisha. Tahukah kamu, Geisha merupakan penghibur profesional yang memiliki keahlian dalam berbagai seni tradisional, seperti menari, bermain musik, berbicara, dan games ringan yang memeriahkan suasana.

Tak hanya itu, geisha juga dikenal dengan keahliannya dalam seni upacara minum teh. Tugas mereka adalah menghibur tamu dalam jamuan makan malam atau acara khusus lainnya.

Meskipun kehadiran geisha sering menarik perhatian para wisatawan, ada etika yang perlu dipahami, lho. Salah satu aturan penting adalah tidak boleh menghentikan atau mengganggu geisha saat mereka sedang bertugas atau dalam perjalanan.

Lantas, kenapa tidak boleh menghentikan geisha di Jepang? Simak baik-baik informasinya berikut ini!

1. Muncul istilah geisha paparazzi

Ilustrasi geisha (pexels.com/Satoshi Hirayama)

Setelah pandemik, pariwisata Jepang kembali meningkat. Namun, sayangnya muncul fenomena yang meresahkan, yakni geisha paparazzi. Istilah ini merujuk pada turis yang memotret geisha dan maiko secara sembarangan. Padahal, ada aturan yang melarang tindakan tersebut.

Geisha sering terlihat berjalan menuju tempat kerja mereka dengan mengenakan kimono dan riasan tradisional. Mereka sangat mengutamakan ketepatan waktu dalam bekerja, sehingga tidak boleh terganggu.

Namun, banyak turis yang tidak memahami hal ini. Bahkan ada yang mengejar mereka dengan kamera, hingga menarik-narik kimono atau mencabut hiasan rambut mereka.

Akibat kejadian tersebut, Kyoto mengeluarkan aturan etika wisata pada 2015. Hal ini ditujukan untuk semua turis, terutama yang melakukan tindakan mengganggu, seperti membuang sampah sembarangan, menggunakan tongkat selfie, hingga memotret geisha tanpa izin.

Pada 2019, masalah ini semakin serius, sehingga pemerintah setempat memperketat aturan. Tak terkecuali melarang memotret geisha di area tertentu.

2. Etika berinteraksi dengan geisha

Potret Geisha (unsplash.com/@callmevlads)

Banyak turis yang datang ke Jepang ingin melihat dan berinteraksi dengan geisha secara langsung. Namun, interaksi dengan geisha harus dilakukan dengan sopan.

Geisha merupakan manusia yang sama seperti kita. Mereka sedang bekerja, bukan objek wisata. Menghentikan mereka, memaksa mengambil foto, atau bahkan mengikuti mereka merupakan tindakan yang sangat tidak sopan. Etika dasar seperti menjaga jarak, tidak menyentuh, dan tidak memotret tanpa izin wajib kamu patuhi.

3. Ada aturan ketat di distrik Gion

Potret geisha di Jepang (unsplash.com/@jmanalog)

Distrik Gion menjadi salah satu tempat terbaik untuk melihat geisha. Namun, akibat perilaku turis yang berlebihan, pemerintah setempat melarang mengambil foto geisha di kawasan ini tanpa izin resmi. Jika kamu melanggar aturan ini, maka akan dikenai denda.

Jika kamu ingin melihat geisha, lakukan dengan sopan. Mengambil foto dari jarak jauh mungkin diperbolehkan di beberapa area, tetapi lebih baik menikmati momen tersebut tanpa mengganggu mereka. Jika ingin menyapa, cukup tersenyum dan sedikit membungkuk.

Itulah alasan mengapa kita tidak boleh menghentikan geisha saat di Jepang. Dengan mengikuti etika yang berlaku, kamu dapat menikmati pengalaman unik ini tanpa mengganggu mereka. Semua jadi nyaman, deh!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhiya Awlia Azzahra
Dewi Suci Rahayu
Dhiya Awlia Azzahra
EditorDhiya Awlia Azzahra
Follow Us