4 Kesalahan Membuat Api Unggun saat Berkemah

- Kayu basah menghasilkan asap berlebih dan memerlukan waktu lama untuk terbakar, mengurangi panas optimal.
- Pondasi api yang tepat dan ventilasi antara kayu penting agar api bisa berkembang secara bertahap.
- Cairan pemicu api berlebihan bisa menimbulkan ledakan kecil atau nyala api tidak terkendali, serta membuat kayu terbakar secara tidak merata.
Membuat api unggun kerap dianggap sebagai hal sederhana, tapi nyatanya ada banyak kesalahan kecil yang membuat prosesnya menjadi lebih sulit dari semestinya. Api unggun yang tidak dibuat dengan benar bukan hanya menyusahkan, namun juga berpotensi menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar.
Kesalahan pada saat membuat api unggun bisa berdampak pada kenyamanan selama berkemah. Oleh sebab itu, pahami beberapa kesalahan berikut ini saat membuat api unggun agar tidak sampai membuat suasana berkemah menjadi kurang nyaman.
1. Menggunakan kayu basah

Banyak orang tidak menyadari bahwa kayu yang terlihat kering belum tentu benar-benar siap digunakan sebagai api unggun. Kayu yang masih menyimpan kelembaban biasanya akan menghasilkan asap berlebih yang membuat proses menyalakan api menjadi jauh lebih sulit.
Kayu basah pada umumnya membuang banyak energi hanya untuk menguapkan air di dalamnya, sebelum akhirnya terbakar. Hal ini menyebabkan api memerlukan waktu yang lebih lama untuk berkembang dan tidak menghasilkan panas yang optimal.
2. Tidak mempersiapkan fondasi api yang benar

Kesalahan umum lainnya adalah langsung menyalakan kayu bakar tanpa membuat pondasi yang tepat. Pondasi berupa ranting kecil atau daun kering sangat penting untuk memastikan bahwa api bisa berkembang secara bertahap.
Bukan hanya struktur dasar, namun ventilasi antara kayu merupakan bagian yang sangat penting karena api memerlukan oksigen untuk tumbuh. Menumpuk kayu secara rapat hanya akan menghambat aliran udara, sehingga api sulit berkembang.
3. Menggunakan cairan pemicu api berlebihan

Banyak pemula mengira bahwa menambahkan cairan pemicu api dalam jumlah banyak bisa mempercepat proses penyalaan. Nyatanya penggunaan cairan berlebihan tentu akan berbahaya karena bisa menimbulkan ledakan kecil atau nyala api yang semakin tidak terkendali.
Cairan pemicu api yang terlalu banyak akan membuat kayu terbakar secara tidak merata. Api yang mungkin terlihat besar di awal justru bisa cepat melemah setelah cairannya habis terbakar.
4. Membuat api unggun terlalu dekat dengan tenda atau barang

Beberapa orang mungkin menyalakan api unggun terlalu dekat dengan tenda demi alasan kehangatan, namun tidak menyadari risikonya. Api bisa saja menyambar material tenda atau barang camping lain yang mudah sekali terbakar.
Percikan kecil dari kayu meletup bisa saja menyebabkan kerusakan yang mungkin tidak diinginkan. Selain risiko kebakaran, tentu membuat api unggun terlalu dekat dengan tenda bisa berisiko menimbulkan ketidaknyamanan akibat asap yang bisa masuk ke bagian dalam area tidur.
Membuat api unggun memang sangat sederhana, namun memahami kesalahan-kesalahan umum bisa membuat pengalaman berkemah menjadi jauh lebih aman. Dengan persiapan yang tepat, maka kamu bisa menikmati api unggun yang stabil dan hangat sepanjang malam. Selalu utamakan keselamatan agar kegiatan berkemah menjadi menyenangkan.


















